CHAPTER 18 [ Tripple J ]

1.5K 178 229
                                    

"Aku kangen Lun,"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku kangen Lun,"


.
.
.
SEBELUM BACA AUTHOR MAU NGINGETIN JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA , TYPO INGETIN AUTHOR:)
.
.
.

Luna kesulitan untuk turun, entah jalannya memang selalu licin atau bagaimana yang jelas beberapa kali Luna hampir tergelincir, mungkin karena tanahnya yang basah atau rumputnya.

Jake ditepi danau belum sadar Luna datang, laki-laki itu sedang menunggunya sambil sesekali melempar batu kecil ke tengah danau menimbulkan riak di air yang semula tenang.

"Aaa!"

Suara pekikan Luna terdengar oleh Jake, segera pria itu menghampiri Luna yang terpeleset beberapa meter dibelakangnya.

Pergelangan kakinya sakit sampai harus jalan pincang sambil dibantu oleh Jake untuk duduk dibangku kayu yang pernah mereka duduki bersama.

Sudah diinjak Johnny kini harus terkilir juga, naas sekali nasib kaki kanannya.

"Kamu gak papa?" Tanya Jake panik dia meraba-raba kaki sebelah kanan Luna mencari mana yang sakit.

"Gak papa, kamu duduk aja," titah Luna saat Jake salah memegang area yang terasa amat sakit.

"Kamu mau ngomong apa? Aku gak punya banyak waktu," desak Luna, dia menahan sakitnya agar Jake fokus pada apa yang hendak ia bicarakan.

Seperti yang bisa diharapkan dari Luna, gadis itu masih bisa merendahkan suaranya setelah apa yang Jake lakukan padanya tempo hari.

Jake mulai berlutut didepan Luna yang tengah duduk, dia mencoba meraih tangan Luna tapi gadis itu keburu mengepalkan jari jemarinya menghindari tangan Jake.

Jake menurunkan tangannya yang tidak disambut oleh Luna, dia kemudian menatap gadis itu tapi Luna malah memalingkan wajahnya-- tidak sanggup menatap Jake dengan mata sendunya itu.

Bilang saja kalau Jake punya kembaran, sakit sekali saat tau pemuda itu punya kepribadian ganda-- lain dikelas lain diluar.

"Maafin aku Lun, aku bener-bener minta maaf," lirih Jake.

"Aku ngaku salah, aku bener-bener salah, aku brengsek, aku pecundang, aku minta maaf, aku nyesel ..." Kini laki-laki itu menundukkan kepalanya saat merasakan sesesak didadanya, dia tau dia laki-laki tapi bolehkan Jake menangis sangking menyesalnya.

Bersamaan dengan itu Luna baru berani melihatnya, celana Jake pasti kotor kena tanah saat berlutut seperti itu.

"Aku tau ini mustahil, tapi ... diantara kita gak ada kata putus, bisa gak kalau kita baikan lagi, aku janji kalau kamu mau maafin aku aku bakal hadepin Jay, Johnny, dan yang lainnya. Cuma kamu kekuatan aku satu-satunya Lun," mohon Jake pada Luna, matanya mulai memanas hendak menangis, Jake buntu tidak menemukan jalan keluar lain.

[ ✓ ] Love and Hate | JungwonWhere stories live. Discover now