CHAPTER 16 [ jadi pacar Jay? ]

1.5K 184 159
                                    

Pov: sedang membayangkan Jay dan Luna pacaran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pov: sedang membayangkan Jay dan Luna pacaran.
.
.
.

SEBELUM BACA AUTHOR MAU NGINGETIN JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA , TYPO INGETIN AUTHOR:)
.
.
.

Perasaan Luna sedikit lega setelah menangis, matanya merah meradang apalagi hidungnya yang meler dan jaket Johnny yang jadi korbannya. Johnny bergidik Jijik melihat cairan bening mengkilat membasahi jaket bagian bahunya, laki-laki itu memicingkan matanya menatap Luna-- sipelaku.

"Mwehe" Luna nyengir sedikit tanpa dosa meski takut tapi sudah terlanjur.

Johnny menarik lima lembar tisu diatas meja dibiarkan terbuka diatas telapak tangannya, lalu sekonyong-konyong menempelkannya ke wajah Luna, mengusapnya dari mulai mata, pipi, sampai hidungnya sampai benar-benar kering.

Setelah selesai, dia memasukan tisu bekas tadi kedalam tas Luna, biar Gadis itu membawanya pulang. Luna sudah seperti anaknya saja.

"Udah gak usah nangis lagi, kalau Jake macem-macem lapor ke gue," tegas Johnny, beranjak dari sofa hendak mandi sebelum mengantarkan Luna pulang.

Luna malah berbaring disana, menangis ternyata cape juga. Tak begitu lama Johnny kembali menawarkan sesuatu, "mau makan gak?" Tanyanya sambil menggeliat melepas jaketnya.

"Enggak," jawab Luna lemas menatap toples makanan diatas meja.

"Kalau mau makan bilang, gak usah gengsi, ntar lo ngadu lagi ke Tante Lisa dirumah gue gak dikasih makan," Johnny melempar jaket tadi ke Luna sampai merungkup wajah gadis tersebut, "gue gak mau tau cuci sampai bersih," perintahnya lalu melenggang pergi melaksanakan niatnya untuk mandi, terserah Luna mau nyuci dimana-- disini atau dirumahnya, yang penting jaket Johnny bersih lagi.

"Ish!" Luna menyibakkan jaketnya membiarkannya jatuh ke lantai, "padahal dia si tukang ngadu," sebenarnya Luna lapar tapi rada canggung makan dirumah orang.

Menunggu Johnny yang mandi, Luna membenahi tidurnya telentang menatap lampu gantung yang bulat dengan beberapa potongan kristal dari yang besar sampai kecil tersusun menjuntai kebawah dengan cantik, cahayanya kuning hangat jadi terkesan mewah, memang selera tante Sarah sekali.

Bagaimana Luna menghadapi Jake sekarang? pasti situasi dikelas bakal berubah drastis, bagaimana dengan Jay? apa dia merasa dikhianati? Bagaimana perasannya saat tau gadis yang dia suka ternyata pacaran dengan temannya sendiri, apa Jay akan marah juga padanya? Luna kepikiran soal itu.

Dia mengambil ponselnya didalam saku, melihat apakah ada notifikasi yang masuk. Luna menggeser layarnya kebawah memeriksa panel notifikasi, ternyata hanya ada pesan dari Jay, Ethan, dan ibunya. Luna tidak melihat nama Jake disana, kenapa dia merasa kecewa, sudahlah lupakan laki-laki itu apa yang bisa diharapkan dari Jake-- tidak ada.

Lebih baik buka pesan dari Jay saja, seperti biasa pesannya tak pernah kurang dari dua,

Jay

Lun?
Lo udah nyampe belum?
Gue mau nelpon,
Telpon gue duluan kalau lo mau ya,

[ ✓ ] Love and Hate | JungwonWhere stories live. Discover now