CHAPTER 35 : [ perjuangan ]

1.3K 168 163
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.

Ketemu lagi kitaaaa, Jangan lupa Vote sama komennya ya »»

.
.
.

Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, Johnny merasakan bola matanya basah dan mulai terasa panas. Dia tidak suka ini, menangis hanya untuk wanita.

Tapi yang namanya sakit hati tidak bisa diabaikan begitu saja, siapa yang rela orang yang dia cintai bersama dengan laki-laki lain.

Kalau Jay, Johnny masih bisa memaklumi karena saat itu memang ada acara disekolah, tapi Riko?

Bahkan Luna sampai niat berdandan rapi untuk pergi bersamanya, Johnny saja tidak berani walau hanya berkirim pesan dengan gadis lain. Sungguh, dia menjaga hatinya hanya untuk Luna.

Semuanya diperjelas oleh Doni, setelah menemukan handphonenya Johnny terduduk lemas melihat foto yang Doni kirim, pria itu bilang dia tidak sengaja melihat pacar Johnny dengan laki-laki lain di bioskop, karena tak sempat menghampiri jadi Doni hanya bisa memotretnya.

Hanya sebuah foto, saat Luna membelakangi kamera dan Riko tersenyum menatap gadisnya.

-------

Luna menyeka air matanya dan segera menoleh saat ibunya mengetuk pintu kamarnya.

"Luna? Makan dulu ya, abis itu minum obat." Lisa membawa satu mangkuk sup ayam dengan nasi dan juga segelas air putih beserta obat penurun demam diatas nampan.

Luna beranjak dan langsung membukakan pintu, "mah," ia mengambil alih nampan dari tangan Lisa lalu membawanya kedalam dan disimpan diatas meja rias.

"Makasih mah," ucap Luna duduk di tepi kasur disamping kue dan Bunga dari Johnny yang ia simpan didekat bantal.

Lisa mengambil buket bunganya lalu mencium aroma harum dari kelopak mawar yang merekah sempurna itu, "Juan romantis juga ya," celetuk Lisa, mengulas senyum tipis lalu melihat anaknya, "dia bilang dia suka sama kamu, terus jawaban kamu apa?"

Luna tak tau harus merespon bagaimana, bahkan balas tersenyum pun rasanya berat.

"Luna belum sempat jawab mah, Johnny keburu marah gara-gara Luna pergi sama Riko," ucapnya penuh sesal, Luna coba mengikuti alur yang Johnny buat.

Bisa dimengerti alasan Juan marah, mau anak muda atau orang dewasa sekalipun tak akan pernah mau cintanya dibagi dua.

"Mah ... Luna mau kerumah Johnny, boleh?" Tanya Luna meminta izin, dia ingin kesalahpahaman ini cepat selesai.

"Tapi kamu lagi sakit nak," Lisa tidak mungkin membiarkan Luna pergi, anaknya butuh istirahat.

"Lagi pula dirumah Johnny paling cuma duduk, dia emang suka gitu mah, ngambekan, jadi harus dibujuk. Luna udah sehat kok paling ini cuma gejala flu doang," berbagai macam alasan Luna coba supaya Ibunya mengizinkan.

[ ✓ ] Love and Hate | JungwonWhere stories live. Discover now