CHAPTER 28 [ GOR horor ]

1.3K 168 157
                                    

SEBELUM BACA AUTHOR MAU NGINGETIN JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA , TYPO INGETIN AUTHOR:)
.
.
.

Menunggu Johnny mandi, Luna tidak tahu harus melakukan apa, dia tidak membawa ponsel. GOR yang sepi juga membuatnya takut, apalagi malam-malam begini.

Saat mendengar suara tapak kaki berjalan Luna dengan cepat menoleh, dia menghela nafas lega saat tau yang datang adalah Jay.

"Jay-" Pekik Luna saat pemuda itu hampir saja tersungkur karena menginjak tali sepatunya sendiri yang terlepas.

Jay buru-buru berjongkok dan mengikat tali sepatunya kembali. Malu sekali, tadinya dia mau bersikap sok keren didepan Luna.

Luna juga sebenarnya menahan tawa, tidak etis kalau dia tertawa sedangkan hubungan mereka sedang tidak baik-baik saja.

Pemuda itu masih saja bersikap sok dingin dan berdeham sekali saat berjalan melewati Luna menuju kamar mandi. Sebenarnya dari tadi Jay mengintip di luar, dia kasihan melihat Luna di tinggal sendirian.

Jay masuk cuma untuk mencuci tangan setelah itu langsung keluar, kali ini Luna dengan sengaja menjulurkan kakinya tanpa sepengetahuan Jay sehingga pemuda itu tersandung dan nyaris jatuh untuk yang kedua kalinya.

Jay langsung melirik Luna tajam, "Punya kaki jangan di taro sembarangan!" Sergah Jay.

"Maaf." Luna menempelkan kedua tangan didepan wajahnya meminta maaf, meskipun Jay nampak marah namun Luna masih sempat-sempatnya menahan senyum, Lucu sekali membayangkan Jay yang hampir jatuh.

"Maaf maaf! Gampang banget ya ngomong maaf, gimana kalau gue jatuh terus kepala gue kena tembok, pendarahan, hilang ingatan, mau tanggung jawab lo?" Omel Jay.

"Serem amat," gumam Luna.

"Kalau cowok udah gue sleding, gak takut lo sendirian disini? Asal lo tau ya, GOR disini tuh angker," katanya lalu bergegas pergi setelah berhasil menakut-nakuti Luna.

"Jay!" Seru Luna, gadis itu semakin ketakutan dan merengek sekarang, "masa iya sih, johnny lama banget gue takut." Luna tidak enak hati, jantungnya berdebar semakin kencang, ditambah suasana dilapang yang kosong terkesan sangat sunyi dan mengerikan, pegawai GOR nya pun entah dimana sekarang.

Sebuah bola tiba-tiba menggelinding ditengah lapang padahal tak ada seorang pun disana, sontak Luna menjerit dan langsung berlari keluar.

Jay yang hendak masuk malah ditabrak oleh Luna, "Lo kenapa sih teriak?" Tanya Jay, dia panik mendengarnya.

Kaki dan tangan Luna gemetar parah, sekali seumur hidup baru kali ini dia melihat kejadian diluar nalar dengan mata telanjang.

Ternyata Ethan juga masih ada disana, dia segera menghampiri Luna, "kenapa Lun?"

Johnny yang baru selesai mandi buru-buru keluar setelah mendengar teriakan seorang gadis, dia yakin itu Luna, "kenapa?!" Panik Johnny saat sampai di samping Luna.

Gadis itu tak mejawab pertanyaan mereka, dia malah memegang tangan Johnny, "ayo pulang gue takut," rengeknya.

"Takut kenapa?" Johnny masih penasaran.

Luna menarik-narik tangan Johnny untuk segera pergi, dia benar-benar ketakutan membayangkan bola yang menggelinding tadi.

Mereka meninggalkan Jay dan Ethan yang masih kebingungan dan belum mendapatkan jawaban.

Johnny tak banyak bertanya lagi, dia simpan pertanyaan dibenaknya itu untuk nanti, yang jelas sekarang dia harus mengantarkan Luna pulang.

Saat dibonceng Johnny, Luna bisa memeluknya dengan leluasa, hal yang tidak bisa dia dapatkan saat bersama Jake.

[ ✓ ] Love and Hate | JungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang