CHAPTER 27 [ Bertemu Riko ]

1.4K 166 170
                                    

SEBELUM BACA AUTHOR MAU NGINGETIN JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA , TYPO INGETIN AUTHOR:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
SEBELUM BACA AUTHOR MAU NGINGETIN JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA , TYPO INGETIN AUTHOR:)
.
.
.

Ciuman hangat dan pagutan yang semakin lama bisa semakin panas itu sebenarnya bisa saja terjadi, tapi Johnny memilih untuk berhenti.

Dia memandangi wajah Luna sebentar, tak pernah terbayangkan sebelumnya betapa cantiknya Luna saat dia terbaring seperti ini, netra legam mereka saling melihat seolah paham dengan tatapan yang masing-masing berikan.

Rasanya seperti hubungan mereka sudah berjalan cukup lama, mereka terbiasa dengan kontak fisik sehingga tidak ada kata canggung lagi diantara keduanya. Pembawaan mereka yang santai juga tidak membuat hubungannya terasa rumit.

Johnny masih tau batasan kendati dia bersikap beringas layaknya singa yang kelaparan, buktinya dia masih memberi jarak meskipun tangannya pegal saat menyanggah tubuhnya diatas Luna.

Johnny tersenyum lembut memuji sang kekasih, "cantik," bisiknya, sukses membuat Luna tersipu. Dan Johnny tidak pernah melihat senyum itu sebelumnya, seutas senyum yang mampu menggetarkan hatinya.

Luna memegang lehernya seolah meminta lebih, dan Johnny dengan senang hati akan memberikannya. Namun baru saja menempelkan bibirnya dibibir Luna tiba-tiba suara deru mobil terdengar dari depan rumah.

"Tante Lisa!" Johnny segera bangkit dari kasur.

Johnny panik dan langsung kalang kabut, Luna juga sama. Jantungnya berdebar tidak karuan, kalau Lisa melihat mereka berduaan dikamar bisa bahaya.

"Keluar," titah Luna mendorong Johnny untuk segera pergi dari kamarnya, mumpung masih ada waktu.

Setelah menutup pintu, Luna menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan, tadi itu hampir saja.

Sekarang giliran Johnny yang bingung, dia harus apa? duduk di sofa berpura-pura santai juga tidak memungkinkan, dia terlalu gelisah.

Oh sial! Kedengarannya Lisa sudah membuka kenop pintu, pikirannya buntu dan memilih untuk kabur ke dapur.

Suara tapak sepatu hak tinggi milik Lisa membuat suasana didalam rumah semakin tegang dan Luna diam-diam menguping dari balik pintu.

Lisa melihat ada motor Johnny didepan tapi dimana anak itu sekarang, rumah nampak sepi.

"Luna?!" Panggil Lisa berjalan kearah dapur hendak mengambil minum untuk menghilangkan dahaganya.

Dia terhenti sejenak saat melihat Johnny berdiri didepan wastafel, "Juan? Kamu ngapain nak?" Tanya Lisa kemudian mendekati Johnny.

Johnny tersentak dan langsung menoleh, "Cuci piring tante, tadi pinjem buat sate jadi langsung Juan cuci," Jawabnya yang sedang membilas piring yang sudah ia gosok dengan sabun, pemuda itu juga tertawa canggung.

"Ya ampun Juan, gak usah repot-repot," Lisa menepuk bahu Juan, baik sekali anak laki-laki mau mencuci piring.

"Udah beres kok tante," kata Johnny lalu menaruh piring tadi di rak.

[ ✓ ] Love and Hate | JungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang