Bab 9. Tenggelam

7.8K 572 3
                                    

Kanaya mulai menjalani kehidupan yang penuh dengan ketenangan di rumah. Sejak mamanya Saga mengetahui tentang hilangnya Kanaya yang menyebabkan kakinya terluka, maka Kanaya diperlakukan seperti anak burung.

Kanaya tidak boleh keluar kamar sampai lukanya sembuh. Makanannya akan selalu diantarkan ke kamar, dan Kanaya harus fokus untuk menyembuhkan lukanya. Untungnya dokter keluarga Eljazah mengatakan bahwa lukanya tidak akan meninggalkan bekas.

Tapi kehidupan yang tenang itu tidak berlangsung lama. Kanaya harus mulai fokus untuk memikirkan masa depannya. Karena menurut informasi yang dia dapatkan, bulan depan keluarga Eljazah akan mengadakan acara pembukaan hotel baru. Hal itu berarti bahwa Melisa sebentar lagi juga akan kembali ke negara ini.

Sedari tadi Kanaya sibuk berkutat didepan komputer. Sudah beberapa hari ini Kanaya mempelajari tentang pasar saham. Tapi bukannya paham, Kanaya malah dibuat bingung.

Sayang sekali Kanaya tidak ada bakat dalam bidang ini. Di Kehidupan sebelumnya Kanaya hanyalah seorang pegawai kantoran biasa. Pekerjaannya tidak ada sangkut pautnya dengan hal ini.

"AAAAA BISA STRES AKU"

Kanaya menjambak rambutnya karena frustasi.

Mencari uang itu memang tidak mudah. Apa Kanaya lebih baik mengecek harta warisan dari orang tuanya saja?

Orang tua dari tubuh asli ini meninggal dalam kecelakaan pesawat. Saat itu Kanaya yang masih duduk di bangku SMP hampir tidak kuat untuk menjalani hidupnya dan mencoba untuk bunuh diri.

Untungnya masih ada beberapa keluarga dan kenalan bisnis orang tuanya yang mau membantunya. Maka dari itu Kanaya dikirim keluar negeri untuk belajar dan melupakan trauma yang ada di negara ini.

Tapi entah bagaimana, menurut plot Kanaya kembali ke negara ini untuk melanjutkan pertunangan yang diatur oleh orang tuanya.

Yang menjadi masalah adalah ketika kecelakaan tiba-tiba menimpa pemilik tubuh Kanaya sehingga Kanaya yang dari dunia nyata menggantikan hidupnya.

Sebagian besar saham perusahan diatas namakan Kanaya, sedangkan sebagian lagi diberikan kepada keluarga Eljazah. Sebagai bentuk mas kawin dan rasa terimakasih karena sudah merawat Kanaya.

Kalau dipikir-pikir Kanaya belum pernah bertemu dengan keluarga tubuh aslinya disini.

Daripada pusing memikirkan hal itu, lebih baik sekarang Kanaya memikirkan tentang apa yang akan dilakukannya ketika pertama kali bertemu Melisa.

Bagaimanapun juga peran Melisa disini adalah saingan cintanya. Apa Kanaya harus pura-pura tidak tahu? Atau lebih baik Kanaya langsung mengatakan bahwa dia tidak menginginkan Saga dan bersedia jika pertunangan ini diputuskan?

Pusing sekali rasanya.

Acara pembukaan hotel itu semakin dekat, Saga memperhatikan bahwa gadis itu semakin banyak melamun. Sehari-harinya terlihat sangat lesu dan tidak bersemangat.

"Mau ikut berenang?" Tanya Saga untuk menarik perhatian gadis yang duduk melamun di pinggir kolam.

"Ah? Enggak, aku gak bisa berenang" jawab Kanaya dengan tidak tertarik dan mencoba mengalihkan perhatiannya dari tubuh Saga.

Saga hanya mengangkat alisnya lalu terjun ke kolam. Sekali putaran, dua tiga empat kali. Kanaya yang merasa bosan akhirnya memilih untuk melihat Saga yang berenang dengan santai.

Kanaya iri sekali dengan orang yang pandai olahraga dan memiliki tubuh atletis. Tapi jika Kanaya sendiri disuruh untuk berolahraga maka Kanaya akan menolak dengan mentah-mentah.

"Kedip" kata Saga saat melihat gadis itu memandangi perutnya terus menerus.

Bagian perut yang dilihat oleh Kanaya terasa panas dan ada euforia yang Saga tidak tahu.

Menjadi Tunangan Pemeran Utama Where stories live. Discover now