Bab 20. Aneh

3.4K 257 9
                                    

Melihat Saga yang mengerutkan keningnya seakan ia tak nyaman akan kehadiran dirinya. Kanaya langsung buru-buru menjelaskan maksud kedatangannya kesini.

"Ya, taruh aja disitu nanti aku makan"

Kanaya mengangguk atas permintaan Saga.

Ia lalu duduk di sofa dan mulai mencari novel online yang ada di HPnya.

"Mike, bawakan teh dan cemilan"

Saga memanggil Mike dan memintanya untuk bergegas.

Sudah berapa hari ia tak pulang? Sudah berapa hari ia tak bertemu dengan Kanaya?

Sepertinya hal itu baru beberapa hari, tapi Saga merasa itu sudah lama sekali. Bukan tanpa alasan Saga menghindari Kanaya, tapi setiap kali ia memikirkan Kanaya ia selalu merasa bersalah.

Lamunan Saga dibuyarkan saat mendengar suara dentingan kaca dan desisan Kanaya.

"Naya kamu gak papa?"

Saga bergegas kearah Kanaya dan melihat kearah pahanya yang tersiram teh panas.

"Awh, awh, Saga ini panas banget"

Dengan cepat Saga menggendong Kanaya menuju kamar mandi yang berada di dalam ruangannya dan langsung membantunya untuk menyalakan air.

"Kok bisa sih Nay? Kamu yang hati-hati dong makanya"

Saga ingin terus menasehati gadis itu tapi ia tahan saat melihat mata gadis itu yang memerah. Sepertinya ia sudah sangat kesakitan dan sekarang Kanaya malah terlihat menyedihkan sehingga Saga tak tega memarahinya.

"Pake ini"

Saga mengulurkan kemeja putihnya dan meminta Kanaya untuk berganti baju.

Setelah Saga keluar dari kamar mandi, Kanaya buru-buru melepas pakaiannya. Teh yang ia minum tadi terlalu panas dan langsung jatuh kearah perut bagian bawah sampai ke paha. Bahkan sekarang celana dalam Kanaya terasa basah dan lengket. Baju yang ia pakai juga terguyur air secara tidak sengaja, jadi mau tak mau Kanaya harus melepas semua pakaiannya dan menggunakan kemeja putih itu tanpa dalaman.

"Saga"

Mendengar suara gadis itu, Saga langsung berjalan menuju kearahnya dan membawanya untuk duduk di sofa.

"Sini cepat pakai salepnya"

Saga akan mengulurkan tangannya saat tiba-tiba Kanaya menghindarinya.

Telinga Saga memerah seketika saat ia mengetahui apa yang terjadi. Karena panik ia tak sempat memperhatikan gadis itu, dan sekarang Saga dapat dengan jelas melihat seorang gadis yang terbungkus sepotong kemeja putih dan bahkan ada bagian yang menonjol di dadanya karena tak menggunakan pakaian dalam.

Melihat Saga menelan ludah dan jakunnya bergerak naik turun, Kanaya langsung memukulinya.

"Apa yang kamu lihat hah? Cepat panggilin asisten wanita mu buat beliin aku baju, aku bisa pake salepnya sendiri. Cepet sana!"

Kanaya melindungi asetnya agar tak terus dilihat oleh Saga dan mendorong Saga keluar pintu ruangan.

"Tapi Nay, aku gak punya asisten wanita"

Melihat wajah Kanaya yang cemberut Saga langsung buru-buru berjalan untuk mencari pegawai wanita manapun itu yang bisa membantu kondisi mereka saat ini.

Sedangkan Kanaya yang ditinggalkan didalam ruangan, menurunkan pandangan matanya dan hanya melirik dengan dingin ke arah kepergian Saga.

Jika memang Saga tidak memiliki asisten wanita, maka wanita manakah yang ia bawa untuk menghadiri pelelangan hari itu?

Menjadi Tunangan Pemeran Utama Where stories live. Discover now