Bab 3

13.9K 511 13
                                    

Holaa

Aku kembali

Aku bakal usahain buat update rutin

Jadi aku mohon dukungannya

Vote dan follow ya

Boleh komen juga

Ada sedikit adegan adegan ya disini
Jadi yang masih bocil jangan baca dulu
_______________________________________

Arland menyusuri koridor hingga sampai di depan sebuah pintu. Arland langsung memasukkan kode dan segera masuk kedalam. Ia kaget karna Sabrina langsung memeluknya. Arland membalas pelukannya dan mengajak sabrina untuk duduk di sofa.

"perut mu sudah tidak sakit lagi?".

"iya kram nya sudah berkurang."

Arland menghela nafas lega. Sabrina menyentuh pipi Arland.

"apa ada masalah di kantor?".

"tidak".

"jadi kenapa wajah mu kusut sekali?".

"Belly, ia ingin bercerai."

Bagaikan melihat kembang api, Sabrina begitu senang mendengarnya.

"lalu kenapa?, bukankah itu hal yang bagus?". Sabrina menurunkan tangannya dan mulai bermain-main di dada arland. Sabrina mulai berani dengan mendekatkan wajahnya ke wajah Arland. Melihat arland tidak menolak, Sabrina mulai berani mencium bibir arland. Arland mebalas ciuman sabrina dan membuat sabrina tersenyum di sela ciumah mereka.

Arland menghentikan ciuman mereka ketika Sabrina ingin membuka ikat pinggangnya. Arland mundur, dan pamit pergi meninggalkan Sabrina. Ia mengemudikan mobilnya tak tentu arah. Hingga ia berhenti di sebuah bangunan Tinggi. Ia melihat seseorang yang keluar dari lobby dan bertemu dengan seorang pria. Bahkan perempuan itu juga memeluk pria yang di temuinya. Dengan emosi yang memuncak ia keluar dari mobil dan menghampiri mereka. Ia langsung menonjok pria tersebut sehingga suara pekikan terdengar disana.

"Arland, apa yang kau lakukan?"

"kau bertanya apa yang aku lakukan ha?"

"kita akan bercerai arland, ada apa denganmu?.
Belly membantu Mario berdiri dan membawa nya masuk ke lobby dan meninggalkan Arland disana. Arland masih tidak bisa mengontrol emosinya. Ia masuk kembali kemobil dan mengemudikan mobilnya. Ia menginjak habis pedal gas mobilnya. Hingga mobilnya oleng dan menabrak pembatas jalan.

Belly yang sedang mengobati mario mendapat panggilan dari rumah sakit.

"iya saya belly".

"...."

"baik saya akan segera kesana."

"Ada apa?". Mario menatap penasaran.

"Arland, dia kecelakaan. Aku harus ke rumah sakit sekarang."

"kenapa harus kau?". Mario menahan pergelangan tangaanya.

"Mario apakah kita harus bederbat sekarang?"

"baiklah, tapi aku antar."

Belly mengangguk, mereka pergi bersama ke rumah sakit.

Dirumah sakit
Belly dan mario sampai diruangan dimana Arland di rawat. Mereka masuk dan melihat dokter sedang memasang perban di bahunya. Sepertinya bahu arland cedera.

"bagaimana keadaannya dokter?". Belly bertanya tanpa basa-basi.

"untungnya tidak ada yang patah, karna mobilnya hanya menyenggol pembatas jalan. Anda istrinya?"

Mereka terdiam beberapa saat.

"ya, dia istri saya, sini sayang."

Belly mengernyit heran. Ada apa dengan suaminya pikirnya.

"bapak tidak bisa mengangkat beban berat dulu ya bu, ibu harus merawatnya dengab baik ya. Baiklah. saya tinggal dulu ya bu."

Belly mengangguk saja. Karna ia tidak berniat untuk merawat calob mantan suaminya.

"ada apa dengan mu arland?". Belly bertanya dengan wajah kesal.

"aku sudah mengabulkan keinginan mu untuk bercerai, jadi masalah apa lagi ini ha?".

"aku tidak pernah setuju ingin bercerai belly."

"jadi apa maumu, hah?. Kau ingin aku tinggal satu rumah dengan kekasihmu?. Tidak terimakasih". Belly langsung keluar dari ruang rawatnya.

"belly kau harus merawatku." terikan arland menghentikan langkah belly.

"suruh saja kekasih mu yang mengurusmu".

"ia tidak bisa mengurusku belly, ia sedang hamil. Lagi pula dia tidak tau kalau aku kecelakaan."

Belly menghela nafas lelah, drama apalagi ini Tuhan racaunya. Belly berbalik dan masuk kembali. Lalu ia menyuruh Mario pulang, meskipun mario menolak untuk meninggalkannya disana, ia tetap membujuk Mario hingga Mario mengangguk dan pergi dari sana.

Diam-diam Arland tersenyum kemenangan. Ia akan meluluhkan kembali hati belly pikirnya dengan senyuman yang tidak luntur di wajahnya.

_______________________________________

To be continued

Jangan lupa dukung aku

Kata-kata buat Arland

Kata-kata buat sabrina

Belly's WorldWhere stories live. Discover now