Bab 21

5.7K 203 1
                                    

Terimakasih 10k pembaca
Aku bakal lebih rajin lagi update huhu terharu aku tuh
Terimakasih buat yang udah vote sama koreksi juga kalau aku ada salah
Pokoknya terimakasih

***

Beberapa bulan kemudian

Arland telihat gelisah, karena Ia tidak bisa menghubungi belly. Bobby, asistennya yang ingin mengutarakan sarannya hanya bisa terdiam. Ia takut jika salah bicara maka ia akan jadi sasaran kemarahan atasannya.

"Kemana dia? Kenapa tidak bisa dihubungi?".

"i-tu pak, apa....". Bobby tergagap ia tidak bisa menyelesaikan perkataannya ketika atasannya menatap tajam dirinya.

"apa yang ingin kau katakan bob?"

"ehm. Dulu kan anda pernah bilang pada saya kalau anda memasang GPS di hp nyonya. Jadi kenapa anda tidak mencoba untuk mengecek keberadaan istri anda lewat itu saja pak?".

Arland yang mendengarnya pun langsung menuruti perkataan bobby. Ia tersenyum senang Karena sudah nendapatkan keberadaan istrinya. Melihat Hal itu, membuat bobby bernafas lega. Akan tetapi, tiba-tiba wajah arland berubah kembali.

"apa yang dilakukan belly di kafe ini?"

"apa perlu saya cek kesana pak?"

"tidak, saya yang akan melihatnya sendiri kesana." arland beranjak dari sana dan menuju cafe tersebut.

***
Arland sudah sampai di depan cafe. Ia masuk dan melihat istrinya sedang berbincang dengan seorang pria. Ia mengenal pria itu.  Dia adalah pria yang mengantar istrinya dulu ke apartemennya. Dia juga seorang pengacara yang menangani kasus perceraiannya dengan belly.

Dengan emosi, arland melangkah menuju Mereka. Belly yang melihatnya pun langsung menyambut suaminya. Ia menarik tangan suaminya untuk duduk di sampingnya dan merangkul lengan arland. Hal itu membuat emosi arland suruh seketika. Ia malah mengelus pipi chubby istrinya.

"Kenapa tidak bilang padaku jika kamu pergi keluar."

"oh. Aku tadi ingin mengantarkan makan siang untukmu, tapi ketika aku sudah dekat kantormu, aku bertemu dengan mario. Jadi kami sedikit berbincang." arland tersenyum mendengar jawaban belly.  Tapi sedetik kemudian ia mengernyit heran. Terdapat berkas perceraian di atas meja, arland pun menatap seseorang yang duduk didepannya. Mario yang mengerti dengan tatapan arland pun menjelakan tujuannya ingin bertemu dengan belly.

"aku hanya ingin mengembalikan berkas ini. Aku tidak ada maksud lain bung." Mario berkata sambil mengangkat tangannya.

"Ada lagi yang ingin kalian bicarakan?"

" tidak"

"ayo sayang, kita ke kantor ku. Bukankan tadi kamu mau ngantar makan siangku? Aku sudah lapar sekarang."

"baiklah, mario kami pergi sekarang ya." mario menjawab dengan anggukan saja. Mereka meninggalkan mario yang terus menatap punggung wanita yang dicintainya. Ia tau ia harus mengikhlaskan wanita itu sekarang.

Mario berdiri dan membayar tagihan makanan dimejanya. Akan tetapi ternyata sudah dibayar oleh arland. Ia keluar dari cafe itu, ia melihat arland dan belly berjalan bersama menuju bangunan tinggi di seberangnya. Lalu, Tiba-tiba ada wanita yang menabraknya hingga ia tersadar dari lamunannya.

"maafkan saya."

"tidak apa-apa." wanita yang menabraknya masih memperhatikan wajahnya.

"kau tampan sekali".

Belly's WorldWhere stories live. Discover now