bab 22

5.1K 164 0
                                    

Mereka ber empat masuk kedalan rumah kembali. Belly mempersilahkan mario untuk duduk dan minta tolong kepada pelayan untuk mennyiapkan makanan. Arland pergi menyambut teman-temannya yang datang dan Astrella kembali kekamar untuk memperbaiki riasannya. Belly tau jika penampilan adalah nomor satu untuk adik iparnya itu.

"Bel, wanita tadi, apakah kau tau ia siapa?".

"kau bertemu dengannya?"

"bukan hanya bertemu, aku sempat menolongnya. Ketika aku keluar dari taksi, aku melihat seorang wanita yang berlari ke tengah jalan. Aku yang kaget melihat nya langsung ikutan lari, jadi aku menariknya ke tepi. Kalau tidak, mungkin acaramu akan hancur berantakan. Aku baikkan." kata mario membanggakan dirinya sediri.

Hal itu membuat belly tertawa.
"iya kau sangat baik. Terimakasih karenamu acara ku berjalan lancar hari ini." lalu mereka tertawa bersama.

"kembali ke pertanyaan ku tadi"

"ya, ia adalah wanita yang ingin di nikahi oleh suamiku."

"WHAT??. tapi ia cantik sih.  Bodynya juga bagus."

"HEY. kau sudah gila ya. Kau malah memuji wanita yang hampir menghancurkan pernikahan temanmu sediri".

"ya, kan aku benar. Secara fisik ia bagus. Tapi secara nurani tidak."

"hm. Gilranku. Bagaimana kau bisa kenal dengan astrella?"

"aku betemu dengannya kemaren. Hanya insiden tidak sengaja saja."

"ia adik sepupu arland. Ia baik dan pintar."

"apa maksudmu bilang begitu padaku? Aku tidak suka anak remaja".

"usianya 20 tahun. Waktu SMA ia aksel dan lulus kuliah lebih cepat."

"Hey, kau tak perlu memberitahuku sedetail itu."

"aku hanya ingin memberitahumu saja." belly tau kalau astrella menyukai temannya ini, karena biasanya astrella tidak akan seramah ini pada lawan jenis kalau bukan pada teman dekat atau saudaranya.

"...."

"ah. Iya, sama sepertiku dia juga tidak ingin berbagi." belly berkata sambil berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan Mario yang belum sempat membalas perkataan belly.
Mario mendengus kesal. Apa-apaan temannya ini, dia tidak tau saja jika mario belum bisa move on darinya.
Mario melanjutkan makannya. Ia belum sempat makan, karena meeting dari pagi.

Mario mendengar suara kursi tanda ada yang duduk di depannya. Lalu ia mengangkat kepalanya dan melihat gadis cantik yang duduk disana. Tiba-tiba jantungnya bedetak dengan kencang ketika melihat senyum gadis itu. Tapi sedetik kemudian ia berusaha untuk menghilangkan bayangan aneh yang terlintas di kepalanya.

"kak, apa kau ingat dengan perkataanku kemarin?"

"yang mana?"

"aku berkata jika kita bertemu lagi, maka kau harus jadi suamiku."

Uhuk-uhuk

Astrella dengan sigap memberikan minum pada mario. Ia juga pindah kesamping mario dan menepuk-nepuk punggungnya. Mario melihat astrella yang berada Disampingnya. Ini terlalu dekat.

"Kau, kembali ke tempat duduk mu tadi." mario berkata dengan susah payah.

Astrella kembali ke tempat duduknya. Ia melanjutkan perkataan yang tadi terpotong.

"jadi bagaiman kak?"

"kau masih terlalu kecil untuk bicara pernikahan"

"kenapa? Umur ku sudah 20 tahun, aku juga sudah lulus kuliah."

"meskipun begitu, kehidupan setelah menikah itu tidak gampang."

"kan kita menghadapinya sama sama kak" astrella berkata sambil mengedipkan matanya dan tersenyum sangat manis.

"kau.. Jangan kau lakukan itu pada laki-laki lain diluar sana."

"Kenapa?"

"karena..karena" astrella masih setia menunggu jawaban mario. Akan tetapi perkataan tersebut terpotomg lagi karena ponsel nya berbunyi.

"Halo ma"

"..."

"iyaa, aku kesana."

*
"kak, aku pergi dulu ya. Besok-besok jika kita bertemu lagi kau harus benar-benar menikah denganku." astrella berlalu dari sana meninggalkan mario dengan wajah yang memerah sampai ketelinga.

'ada apa denganku, tidak biasanya aku begini karena wanita'

***

Bersambung

Belly's WorldWhere stories live. Discover now