·Chapter 3·

3.7K 735 198
                                    

[A.N]

Dear silent reader

knp sih kalian pada diem semua? apa ada yang kurang memuaskan dari cerita ini? tinggal komen doang kok, apa susahnya?
Tolong jangan masuk kedalam story org trus keluar aja, seolah-olah itu cerita ancur banget...
Please
munculin diri kalian, kalo tidak ingin memberi bintang tuker dengan komen ok? ;) munculin diri kalian.

[Y.N P.O.V]

"Umh.."Aku berusaha bangun dari tidurku, dan semuanya gelap.
tempat apa ini? tanyaku pada diri sendiri, beberapa cahaya muncul, membuatku silau.
Ini.. hutan?
Akupun mengundo memori ingatanku beberapa jam yang lalu mungkin?
Jangan-jangan dia memang menangkapku.aku menggeser badanku perlahan dan nyeri menyerang punggungku.
huh...
sebelumnya dua mata [E.C] milikku menjelajahi pemandangan sebelah kiriku.

punggung seorang lelaki?

oh, dia orang yang menusukku tadi, kurang ajar! Ups aku mengumpat, aduh mulutku sih!

Before that - front club
Jeff the killer P.O.V

Cih merepotkan, kalau begini aku mana bisa meninggalkannya disini! Kalau dia sadar, pasti nanti ia akan membocorkan semuanya.
tapi bagaimana jika aku membunuhnya saja? Ah jeff, kau itu pembunuh apa susahnya membunuh seorang gadis kecil seperti yang ada didepanmu.

aku tersenyum sendiri mengingat betapa takutnya tadi dia. juga beraninya ia melawanku, aku juga heran kenapa ada gadis seperti dia di tempat seperti ini?
Sebelah tanganku memasuki saku hoodieku, ya aku akan membunuhnya.

Setelah mengambil pisau langsung saja tangan mahirku mengarah kearahnya.

"Ayah, ibu kenapa kalian meninggalkanku? Paman, bibi kenapa kalian jahat padaku?"Dia menggigau.

Aneh, aku terdiam sebentar menatapnya yang masih berbaring.

GREEPP

dua tangan miliknya melingkar dileherku, meme-
Keterkejutanku menambah ketika mendengar sirene polisi, itu bukan masalah sebenarnya.
masalahnya ialah sekarang.
Dua tanganku bergerak mengikuti perintah otakku yang sedang korslet.
menggendongnya, dan memasuki kawasan hutan.

"Sial!"Mulutku tak berhenti-hentinya mengumpat.

Normal P.O.V

[Y.N] yang sedang pura-pura tidur, dikejutkan dengan suara lemparan, dan sepertinya itu dari jeff, terlihat jeff yang tadi memberi 'sesuatu' merubah kembali posisinya membelakangi [Y.N]
suara jeff memecah keheningan

"I know your wake up, Little princess"

dengan sedikit ragu [Y.N] membuka matanya, indra penciumannya merasakan ada sesuatu yang sangat busuk, tepat disebelahnya.
setelah kedua kelopak mata itu terbuka sempurna ditatapnya 'sebuah benda' yang ada disampingnya.

"KYAAAA!!!"Jerit [Y.N] ketakutan dan jijik sambil menutup mata, ingin rasanya ia meloncat namun untuk duduk saja ia masih susah.

"Kukira kau lapar..."Lirih jeff, pembunuh riang itu memutar badannya dan tersenyum kecut melihat [Y.N] yang sudah duduk lalu berangsur angsur menyeret badannya menjauhi jeff, ia masih menutup mukanya
angin berhembus, menerbangkan rambut [H.C] milik [Y.N], sementara si empu masih tidak mau melihat.
Jeff hanya tersenyum, ya bukan senyum yang ia perlihatkan kepara korbannya,kawan mansionnya.
Senyum jeff yang persis seperti dulu, saat ia masih bersaudaraan dengan Liu, senyum bahagia.

"HEI!! KALAU AKUPUN LAPAR AKU TIDAK MAU MEMAKAN BANGKAI KUCING!! LAGIPUN DARI MANA KAU DAPATKAN KUCING DITENGAH HUTAN"Bentak [Y.N] yang lebih tepatnya mencicit.

"Aku menemukannya dijalan, kukira bisa untuk dimakan"jawab jeff asal asalan.

"Aw!"pekik [Y.N] saat ia tidak sengaja menabrak pohon.
Wajar saja, lukanya masih ada dan itu parah.

Jeff sama sekali tidak merespon ia memutar posisinya lagi, namun ada yang mengganjal.
Sudut bibir jeff membentuk lekungan.
ia mendekati [Y.N] dan kemudian menggendongnya secara terbalik.

"He-hey!! lepaskan aku!!"Jerit [Y.N]

"baiklah, berjalanlah sendiri"dengan sangat tidak berperasaan Jeff melempar [Y.N] ketanah yang sudah dipenuhi dedaunan layu.

"Aw!"pekikan terdengar lagi ditelinga jeff.
jujur ia bisa budek jika mendengar suara [Y.N] yang sedang menjerit,berteriak ataupun memekik.

"Aw.. Hiks... A.. Hiks"awalnya hanya suara mengaduh namun lama kelamaan mata [Y.N] memanas, kenapa ia harus melewati masa masa sangat buruk, kejam sekaligus berat seperti ini dalam hidupnya? Batin [Y.N]
Suasana menjadi hening [Y.N] menunduk dan kemudian menangis, untuk informasi [Y.N] hanya pernah menangis sekali saat Ayah dan ibunya meninggal.
ia gadis yang kuat, begitulah menurut Author.

Suara derap langkah yang bercampur dengan gesekan daun, mengisi keheningan.
Bahu [Y.N] mulai terguncang, karena tangisannya yang semakin menjadi-jadi.

"Are you okay?"Tanya jeff yang memegangi pundak [Y.N]

"Hiks...Hikss..."Tidak ada jawaban [Y.N] masih terus menangis.

"I'm sorry, is that hurt?"Tanya jeff, Ia masih belum mengerti mengapa [Y.N] menangis seperti itu, padahal ia hanya menjatuhkan [Y.N] pikir jeff.

"I'm sorry, are you okay? stop crying please"jeff mengusap sebelah tangan [Y.N] ia sendiri tidak tahu, mengapa bisa bersikap lembut seperti ini.

Hanya anggukan lemah [Y.N]
respon yang sangat membuat jeff kesal, namun mau bagaimana lagi.

Dua tangan pemuda berhoodie abu abu itu memegangi lengan [Y.N] membantunya untuk bangun.
[Y.N] hanya mengikuti saja.

Tanpa mereka sadari ada seorang pemuda yang barusan melihat jeff dan [Y.N]
Ada perasaan aneh juga timbul didalam hati pemuda itu, ia membenarkan posisi topeng birunya.

'menarik'batinnya

Holaaa... udah chapter 3 ini!! gak nyangka loh udah chapter 3 walaupun keliatannya masih awal tapi aku tetep aja seneng, dari chapter ini sampe chapter besok besoknya lagi aku bakal buat cerita 800 words.
lanjut apa enggak ni?

Problem[JTK,BEND,E.JxREADER]✔Where stories live. Discover now