Special Chapter : 01

1.5K 191 23
                                    

"[Y.N]!" Panggilan tersebut membuatku memutar kepala. Jeff sedang berdiri tidak jauh dibelakangku. Jadi, ia mengikutiku ?!

"Apa kau berencana kabur, hah?" Jeff melipat tangan didepan dadanya. Aku mengusap tengkukku.

Kukira, aku bisa menghindar dari Jeff selama sehari saja. Aku butuh pekerjaan, tidak mungkin 'kan aku lupa kalau tujuan pertamaku kabur dari rumah adalah mencari kerja? Dan, kebetulan aku sempat mengambil beberapa ijazah dan surat-surat penting lainnya beberapa bulan yang lalu saat aku pulang kembali kerumah.

Dengan modal nekad untuk mencari pekerjaan, aku keluar sembunyi-bunyi dari mansion saat Jeff, Ben dan Eyeless Jack tidak dimansion. Sialnya, aku tidak mengetahui bahwa berjalan sendirian untuk mencari jalan keluar dari hutan itu cukup melelahkan. Suhu tubuhku pun merendah disebabkan hawa sekitar hutan.

"[Y.N], itu apa?" Tanya Jeff. Aku mengikuti arah pandangannya yaitu ketasku.

"Bukan apa-apa!" Ucapku berbohong. Aku juga bingung kenapa aku memilih berbohong, menyembunyikan fakta bahwa isi didalamku ini surat kepentinganku? konyol.

"Kata Maddie, kau izin keluar mansion." Jeff berjalan pelan mendekatiku. Kulihat ia seperti menahan tawa. Aku memalingkan wajahku kesamping, malu.

"Kau mau pulang? tapi kan paman dan bibi jahanam itu sudah mati," Aku menggertakkan gigi. Meskipun, paman dan bibiku tidak begitu baik padaku tetap saja aku akan marah jika ada yang mengatai mereka.

"Jeff! jangan panggil paman dan bibiku seperti itu! kau jahat!" Bentakku. Jeff menatapku datar lalu membuang muka. Aku tidak tahu apa arti pandangannya itu.

"Kau lebih jahat. Keluar mansion tanpa penjagaan." Perkataan Jeff tersebut membuatku bingung.

"Maksudmu? aku tidak mengerti!" Aku menggaruk-garuk kepalaku yang tidak gatal. Kebingungan.

"Jika kau keluar mansion tanpa seorangpun menemanimu, kau bisa kenapa-napa. Kalau kau kenapa-napa, aku susah dan juga kenapa-napa. Bukankah itu jahat?" Jeff tersenyum tipis kearahku.

"Lebay." Celetukku. Okay, Jeff memang romantis, tapi terkadang ia suka melebih-lebihkan.

"Kau kedinginan?" Jeff bertanya padaku. Aku mengangguk pelan. Jujur aku kedinginan meskipun aku memakai sweater bewarna [F.C] usangku.

Aku menghembuskan napasku perlahan. Benar-benar dingin.

"Ohya, aku belum selesai. Kenapa kau pergi dari mansion?" Aku menunduk. Kalau aku bilang aku ingin mencari pekerjaan... apa dia percaya?

Rasa dingin yang menusuk punggungku perlahan menghilang seiring Jeff berbicara. Aku mendongakkan wajahku.
Aku baru sadar kalau Jeff memakaikan hoodie yang ia biasa pakai ke aku. Sementara dirinya hanya memakai kaus bewarna hitam polos.

Pipiku memanas. Ya, aku tahu aku sedang tersipu.

PUKK!

"Aduh!" Aku merasakan sebuah tangan memegangi kepalaku.

"Pendek." Ucapnya datar. D-a-t-a-r!

"Huuu... pendek itu lucu!" Gerutuku membela diri. Aku berniat mengambil apa yang barusan ia letakkan diatas kepalaku. Ternyata, beanie merah muda punya Clockwork yang pernah kupakai dulu.

"Tell me, kenapa kau pergi dari mansion?" Jeff cerewet. Baru kali ini aku benci sikapnya.

"Mencari pekerjaan!" Jawabku jujur.

"Aku yang bekerja. Kau dimansion saja." Ya, tingkat kecerewetannya setara dengan keahlian menggombalnya. Huek! lama-lama aku mual juga.

"Memang apa pekerjaanmu selain membunuh?" Rasanya aku ingin mengutuk diriku sendiri. Kenapa aku tiba-tiba berkata kasar seperti itu?

Problem[JTK,BEND,E.JxREADER]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang