Epilog

1.6K 216 34
                                    

Dedicated to all my lovely best readers :)

Jeff memandang benda elektronik dihadapannya dengan tatapan bosan. Diacaknya siaran, lanjut, lanjut dan kemudian menjadi tampilan kesemutan.

Dilemparnya remote TV ke sembarang arah.

Tidak ada satupun acara atau hiburan yang dapat menenangkan hatinya saat ini. Bahkan, cheese cake yang diberi masky tidak dapat menyenangkan hatinya juga.

Pikirannya hanya tertuju pada seseorang. [Y.N]. Gadis bermata [E.C] dan berambut [H.C] itu.

Memang ia kelihatan berlebihan. Baru sebentar [Y.N] meninggalkannya untuk bermain bersama Madness, Jeff sudah cemas seakan [Y.N] sudah meninggalkannya ratusan tahun.

Kenapa?

Kenapa perasaan itu dengan mudahnya menggerogoti kepribadian seseorang?

Dimana Jeff bebal, pendendam, pemarah dan sadis dulu?

[Y.N] mengubahnya. Untuk menjadi lebih baik, Jeff berubah dengan harapan gadis yang disukainya itu melihatnya.

Ia harus bersabar menunggu sampai gadis itu perlahan menyukainya juga, tapi kapan??

Sampai kapan Jeff seperti ini?

KRAKK!!

Pemuda itu memalingkan wajahnya kearah lorong mansion menuju kamar Madness. Ia seharusnya menunggu didepan pintu.
Bukan menghibur dirinya dengan menonton TV disini.

"Helen, suara apa itu?" Tanya Jeff. Seperti suara patahan.

"Oh.. itu kuasku patah!" Ucap Helen. Laki-laki itu menunjukkan kuas yang biasanya ia gunakan, memang patah. Jeff menatap Helen jengkel, memangnya Jeff bodoh? Mungkinkah suara patahan kuas sebesar itu?

"Konyol." Gumam Jeff. Bermaksud menyindir Helen.

Jeff bangun dari posisi selonjornya diatas sofa lalu berjalan menuju lorong. Ia ingin memeriksa dan memastikan [Y.N] baik-baik saja.

Jeff menggerutu atas keteledorannya tidak menemani [Y.N].

Dasar cowo ga gentle!

Jeff mengangguk kepala. Perlakuannya ini sama sekali tidak gentle. Membiarkan bidadarinya ditinggal bersama seorang pembunuh. Eh, dia juga seorang pembunuh 'kan?

BRAKK!!

Jeff mempercepat langkahnya. Barusan ada suara patahan lagi. Lebih keras dari yang pertama.

"JEFF!!" Jeff membulatkan matanya, lalu dengan cepat mengganti ekspresi marah.

Itu suara teriakan [Y.N]! Jeff ingin sekali menampar dirinya saat ini. Kenapa ia berani menjamin Madness itu baik??

"JEFF, ITS HURT!!"

Madness. Apa yang dilakukannya.

Begitu Jeff tepat didepan pintu kamar Madness, laki-laki itu segera menendang pintu kamar Madness.

Dan hal yang ditakutinya pun terjadi.

[Y.N] dan Madness raib. Hilang.

"[Y.N]...?" Jeff tidak percaya ia telah begitu ceroboh.

Pemuda itu segera menggeser meja dan lemari yang kemungkinan menutupi sebuah pintu. Karena... apa mungkin Madness bisa telepati?

**

Tubuh gadis itu terbujur kaku bersimbah darah. [Y.N] kehilangan jiwanya yang lari bersama jiwa hitam penuh keburukan saat Madness memanggil.

Hanya saja, yang Madness butuhkan saat ini bukan sekedar jiwa tapi juga raganya. Dengan jiwa hitam yang merasuki dirinya ia dapat dengan mudah membunuh orang-orang. Madness mengangkat kakinya lalu meletakkan diatas kepala [Y.N].

Problem[JTK,BEND,E.JxREADER]✔Where stories live. Discover now