•Chapter 16•

1.7K 248 21
                                    

Happy Readingヽ(´▽`)/

Ben bangkit dari posisi duduknya dan langsung beranjak ingin berlari.
Namun langkahnya terhenti,
Ben sedikit menunduk lalu meraih stick PlayStation 4 miliknya.

Clockwork memiringkan kepalanya pertanda ia keheranan. Yang benar saja pemuda ini sempat-sempatnya mem-pause gamenya.

"Hehe kasian kalo ga dipause udah stage terakhir."ucap Ben sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

Clockwork sweatdrop dalam hati. Karena kalo Clockwork jatuh dengan pose kaki keatas didepan seorang Ben Drowned memalukan.

Kemudian Ben menoleh kearah Clockwork. Clockwork yang melihat Ben belum beranjak juga hanya dapat memutar bola matanya.

Sebelum itu, Ben mengulurkan tangan kanannya.

"Bantu gua, kita cari sama-sama. Mau beli beanie untuk lo juga 'kan?"

Clockwork membelalakkan matanya. mata normalnya terlihat membulat sempurna, gadis itu menerima uluran tangan Ben dan tersenyum.

"Baiklah."

**
"Oiya, Jeff!"pekik [Y.N] tiba-tiba.

"fucking harsh voice."

[Y.N] menggaruk kepalanya. Maksud Jeff apaan sih? Kan aku manggil dia... kok ngatain suara? Suara siapa coba? Batin [Y.N].

Disaat [Y.N] memandang kedepan lalu menolehkan wajahnya kesamping [Y.N] hampir saja merasakan jantungnya copot.

Jeff tepat dihadapan wajahnya.
Oh tuhan, apa yang ingin dilakukannya!? [Y.N] jadi panik sendiri.

Namun, Jeff tidak berbuat apa-apa ia hanya memegangi bawah mata [Y.N] dengan ibu jarinya.

"Ng?"[Y.N] memegangi tangan kanan Jeff.

"Kau sering tidur kemalaman ya?"tanya Jeff.

Wait, jangan bilang Jeff melihat kantung matanya. Memang [Y.N] sering tidur larut malam, itu saat ia tinggal bersama paman dan bibinya dulu. Masih ingatkah saat [Y.N] bilang kalau paman dan bibinya memperlakukan [Y.N] selayaknya slave or pet mereka?
Dan ini salah satu buktinya.
Ia menunda-nunda waktu tidurnya hanya untuk mengerjakan apa yang diperintah paman dan bibinya. Selama dirumah ia hanya bekerja, bekerja dan bekerja sampai dirinya sendiri tidak terawat.

[Y.N] tidak menjawab pertanyaan Jeff gadis itu menundukkan kepalanya dalam. Kilatan kilatan memori pahit itu menggentayanginya lagi, ingin rasanya ia bercerita pada seseorang. Teman? Ia tidak punya karena ia sendiri bukan anak yang mudah bergaul apalagi ia putus sekolah diusia dini. Keluarga? Oh, ia sangat sangat ingat ayah dan ibunya sudah tenang 'disana' ia tak akan mengganggu mereka lagi.
lalu siapa? [Y.N] merasakan sesak didadanya. Perasaan ingin menangis.

"Jeff."Jeff merem mobil yang dikendarainya lalu memegangi pundak [Y.N].

Spontan [Y.N] memeluk Jeff. Katanya berpelukan dapat membuat seseorang merasa nyaman dan lebih baik bukan.
Jeff tersentak ketika menyadari apa yang dilakukan gadis ini.
tak tahan, semburat merahpun muncul diwajah si maniak pembunuh itu.

"Ya?"suara Jeff sedikit bergetar. Detak jantungnya serasa bermain saat ia berada dalam jarak amat dekat seperti ini.

"Kau, punya ibu?"Jeff membatu sebentar. Pertanyaan apa itu?

Ibu, wanita yang melahirkannya itu??

Apa peduliku. Batin Jeff.

Setidaknya ia tidak peduli pada ibunya itu karena telah melahirkannya dan ia merasa bebas tapi tak punya tujuan.

Problem[JTK,BEND,E.JxREADER]✔Where stories live. Discover now