•Chapter 18•

1.4K 242 22
                                    

"Shit, [Y.N] lo dimana?!" Pemuda berpakaian serba hijau itu mengepalkan tangannya.

Ben mengumpat, ia tidak ingin [Y.N] kenapa-napa dan sayangnya keadaan memaksakan pikirannya untuk berpikiran tidak-tidak. [Y.N] dan Jeff seperti hilang ditelan bumi. Dalam hati Ben hanya mencemaskan [Y.N] karena dia memang menyayangi [Y.N] sebagai sahabat. Ben sama sekali tidak mencemaskan Jeff, jika si maniak pembunuh dengan tampang menyeramkan bak topeng monyet itu mati, maka Ben sebaliknya bersyukur. Di sisi lain, ia merasa berkurang saingannya. Namun, jika Jeff mati entah dimana maka akan berdampak kepada [Y.N] juga bukan?

Sebaiknya kau jangan mati dulu...

Ben sedikit risih dengan pandangan orang-orang. Mereka menatapnya seperti baru melihat orang tampan saja.

"Huh, aku tahu aku ini tampan tapi, hentikan tatapan kalian!" Ben bergumam sambil menutup matanya. Seolah mendramatiskan suasana.

Bodoh, bagaimana aku bisa tenang sedangkan dari tadi aku belum menemukan [Y.N]!

Ben mengacak-ngacak rambut pirang jabriknya. Sebenarnya pencarian ini hanya untuk memastikan [Y.N] tidak kenapa-napa. Apalagi yang membawanya lari adalah Jeff. Bagaimana jika Jeff itu mesum? Atau dia sindikat perdagangan manusia dipasar gelap? Ben mulai ngawur. Bukankah aneh baru setengah hari [Y.N] di creepypasta mansion Jeff langsung membawanya entah kemana.

Karena kelelahan Ben memutuskan untuk kembali ke Mansion.

**

5 bulan kemudian...

"Yang benar saja, apa ada mahluk fiksi yang tidak jelas itu?"

[Y.N] mendongakkan kepalanya. Beberapa helai rambut [H.C] gadis itu menutupi matanya. Ia memandang sayu kearah pamannya sembari mengangkat kaki pamannya.

"Sudah selesai tuan." [Y.N] menggigit bibir bawahnya, takut kalau ia salah.

Sementara pria paruh baya itu memandangi sepatu hitam yang kini mengilap itu, ia terus memasang mimik menyeramkan. Matanya meneliti permukaan sepatu hitamnya yang baru saja dibersihkan [Y.N] dan [Y.N] ikut tersenyum simpul ketika melihat sudut bibir pamannya terangkat. Iapun meninggalkan ruangan.

Gadis itu kembali kerumahnya 5 bulan yang lalu, dan menjalani rutinitasnya seperti biasa. Awalnya paman dan bibi [Y.N] mengusir [Y.N] namun, mereka berubah pikiran. Mereka menerima, tapi dengan tujuan tertentu. Gadis itu disiksa lebih keras dari biasanya.

Baik fisik maupun mental [Y.N] sudah sangat lemah. 24 jam terjaga untuk mengurusi raja dan ratu yang berkuasa. Miris, memang. Tapi, yang namanya [Y.N] dia tidak pernah menyesali tindakan yang telah ia ambil. Kehidupan yang sempat sehari ia rasakan bersama pembunuh, kanibal atau apapun itu tidak nyata. [Y.N] menganggap perjumpaan gadis itu dengan orang-orang aneh kemarin hanyalah bunga tidurnya semata alias mimpi. Inilah kehidupan [Y.N] yang sebenarnya. Seorang gadis tangguh tidak akan lari dari kenyataan.

Hanya saja, gadis itu tidak bisa melupakan salah satu diantara mereka yang hadir dimimpinya. Ben Drowned, apa dia sudah meninggal?

[Y.N] memang bersahabat dengan Ben. Mereka mirip. Ben Drowned dan Ben yang dulu pernah menjadi sahabatnya. Dan yang kemarin itu mimpi 'kan? Berarti Ben sudah meninggal? Bukankah orang yang muncul dalam mimpi kita itu berarti sudah meninggal.

Entahlah, pikiran [Y.N] mulai berantakan, ngawur dan tidak rasional. Mungkin, karena mentalnya sekarang tersiksa? Hingga ia depresi tanpa disadarinya?

[Y.N] juga tidak bisa menepis fakta bahwa setengah dari dirinya mempercayakan bahwa 'mereka' ada dan [Y.N] telah menemui mereka dalam perjumpaan singkat. Rumor yang beredar akhir-akhir ini adalah kota futherhook mengalami teror habis-habisan. Kota itu terletak disebelah kota yang ditempati [Y.N].

Dan kabar yang lebih mengagetkan lagi, kota itu diteror dengan seseorang yang ciri-cirinya benar-benar mirip dengan Jeff.

Gadis itu berteriak ketakutan. Sekuat apapun ia berusaha melupakan mereka yang pernah hadir singkat didalam hidupnya ia tetap tidak bisa lupa.

Bagaimana, ia lari dari Jeff dan kemudian terbangun ditengah jalan karena kelelahan. Jeff benar-benar berniat atau mungkin tidak untuk melepaskannya. Sekarang, apa Jeff mulai berencana untuk membunuhnya? Sumpah, [Y.N] tidak ingin bertemu satupun diantara mereka lagi.

Atau mungkin Jeff sudah rindu? Dan berniat mengunjungi [Y.N]? mungkin juga Jeff mencari perhatian dengan meneror kota tetangga [Y.N]?

**

JRATT!!

KRAKK!!

BUSHH!!

Pemandangan mengerikan tercipta dihadapan mata dalam sekejap dapat membuat orang lari ketakutan, membatu bahkan mati ditempat. Goresan merobek pakaiannya, tarikan dapat mematahkan tulangnya, darah meluber keluar memancar seperti air mancur.

Seorang pekerja kantor tergeletak tidak bernyawa. Matanya tampak melotot serta tangannya sudah berbalik arah. Disekitar pekerja tersebut tercipta genangan darah.

Itu bukan kecelakaan namun kesengajaan.

Sebuah kekehan muncul dari seseorang. Dengan rambut hitam berantakan, pisau digenggam ditangan kanan, seonggok daging, tidak, tangan dipegangnya di tangan kiri, hoodie abu-abu pucat yang sudah mendapat tambahan warna merah pekat dan mulut yang selalu membentuk senyuman itu.

"[Y.N], where are you?" Jeff menjilat ujung pisau yang berlumuran darah, dengan pergerakan singkat.

**

Di Creepypasta mansion

"Yo, Jeff darimana saja?" Laughing Jack yang baru saja keluar dari kamarnya begitu melihat Jeff langsung menyapa. Semua orang di mansion sudah tahu, bahwa Jeff agak berubah, jadi beberapa dari mereka memilih untuk mencoba ramah kepada Jeff.

Jeff hanya melirih Laughing Jack dengan ekspresi datar, tidak berniat menjawab. Selama 5 bulan belakangan ini Jeff juga sering berada diluar Mansion, bahkan Slenderman merasakan bahwa sepertinya suatu saat nanti Jeff benar-benar meninggalkan Creepypasta mansion. Pemuda psycho itu, berubah menjadi sangat dingin dan tertutup berbeda dengan dirinya yang dulu...

Dulu, Jeff termasuk penghuni mansion yang ramah dan ceria ia juga suka membuat penghuni lainnya jengkel dengan mulut kotornya.

"Jeff, sampai kapan kau bertingkah seperti ini? Kau tampak seperti orang anti-sosial!" Laughing Jack mendecakkan lidahnya lalu meninggalkan Jeff menuju dapur.

"who know?" Jeff melempar pisaunya kesebuah papan yang tidak jauh didekatnya.

Dengan kertas yang tertempel diatas papan itu, bertuliskan [Y.N].

INI KENAPA DATTEBAYO!?

OK, ehem ehem, author ga pinter buat adegan darah yang emang bisa nge-jleb ama pembaca jadi sorry kalau pas adegan cincang cincangnya rada garing(?)

YOSH, DONT FORGET TO LEAVE VOMMENTS OR *ngasih kepalan tangan*

-FARRA

Problem[JTK,BEND,E.JxREADER]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang