·Chapter 20·

1.3K 231 45
                                    

[Y.N] P.O.V

Dasar gila! sinting! huh!
memalukan sekali! sekarang aku diseret oleh orang didepanku ini seakan aku ini budak yang baru dibelinya.

Ayah... Ibu... datang kek hantuin dia. [Y.N] takut nih, racauku didalam hati.

Memang sih rambutku tidak ditarik ataupun kerah leherku diseret, Jeff hanya memegang tanganku. Ia mencengkram sangat keras yang kupastikan lenganku merah sekarang.

"Aww.." Tanpa sadar aku meringis.

"Biar orang mansion itu tahu kalo gue suka ama dia beneran, apaan coba pake ngatain gue nyulik dia, idih najis amat si Virus." Otomatis aku mengerutkan dahi.

Jeff berbicara sendiri?
Jangan katakan sangking rindunya ia padaku, ia jadi kehilangan kewarasannya? Ew, kenapa aku jadi pede gini?

"Jeff, sakit tahu!" Aku berusaha melepaskan tanganku. Jeff tidak melepaskannya.

"Kamu tahu ga--"

"GAK, DAN GAMAU TAHU LEPESIN AKU SEKARANG JUGA!" Teriakku.

Selama ini aku hanya buang-buang waktu saja dengan berusaha melupakan Jeff padahal nyatanya akulah yang mulai. Aku rindu padanya, meskipun wajahnya jelek dan tingkahnya itu absurd tapi, tetep aja.

Kemudian, aku baru tahu kalo yang mereka lakukan selama ini wait, mereka yang kumaksud -- Jeff dan Madness itu adalah sebuah ciuman. Aku membrowsingnya dan, aku menangis didepan handphone ku saat itu juga. Itulah sebabnya kenapa aku membenci Jeff sekarang, dan mulai berkata kasar padanya. Tapi, untuk Madness, aku beranggapan ia hendak menolongku.

Duh, aku ini bodoh sekali. Aku tidak tahu bahwa sebenarnya aku ini polos atau goblok. Ciuman saja baru tahu diumurku yang 17 belas ini. Berarti kalau diputar ulang, BEN orang pertama yang menciumku.

GYAHHH!

"DASAR MESUM!" Tidak sengaja aku meninju punggung Jeff.

"WHAT THE-- BITCH CALM DOWN!" Jeff membentakku. Hal yang sama yang pernah dilakukannya dihutan.

"ASS HOLE HOW I CANT CALM DOWN WHEN I'M TOGETHER WITH A MURDER!?" Aku tidak mau kalah.

"Fyuuuuhhh, aku tidak mau berdebat denganmu." Jeff memandangku dengan pandangan remeh.

"Apa maksudmu pembunuh sinting!?" Dengan geram aku menginjak kakinya yang berbalut sneakers itu.

"Watch out!" Ia spontan memegangi kakinya. Aku tertawa geli melihat ekspresinya.

Saat aku menutup mataku kurasakan sesuatu yang ganjil di umm... bibirku.
Kudorong dada Jeff, menjaga jarak darinya.

"Pipimu merah, lucu." Aku sampai tidak tahu bagaimana aku sekarang.

"[Y.N] mungkin, ini bukan waktu yang tepat. Tolong kamu buka dulu matamu." Enak saja! aku sudah malu dan ternoda olehnya begini dia mengatakan sesuatu, seperti sebuah perintah?! Oh hebat sekali dia! Aku ingin lenyap saja dari sini!

"Aku membawamu kembali ke mansion bukan hanya untuk membuktikan aku tidak membahayakanmu, tapi aku juga ingin mengubahmu."

Kini ia mulai berbicara serius. Aku yang memegangi pipiku yang masih merona menoleh kearahnya. Huh, dasar menyebalkan.

"Disamping aku ingin memperlihatkanmu pada mereka lagi, aku ingin memperlihatkanmu juga pada mereka bahwa... Umm, to the point saja..."

"Aku mencintaimu." Mataku membulat menatap wajah Jeff. Tidak ada keraguan sedikitpun, aku rasa ia serius. Tapi, cinta padaku? Bagaimana bisa seorang yang tidak ada hubungan denganku dan baru mengenaliku sehari mencintaiku? Paman dan bibi saja tidak.
Bersamaan dengan itu rambutku ikut tertiup angin.

"Aku tidak memaksamu untuk suka padaku juga. Aku juga tidak akan memaksamu untuk menjawab apakah kau mau jadi pacarku, atau istri."

Fix, yang terakhir nyebelin. Aku masih muda.

Apa alasannya?

"Jeff, tolong jawab jujur. Aku tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Apa alasanmu?"

"Cinta ga butuh alasan kan?" Jeff menyeringai, oh aku lupa itu memang mulutnya yang robek.

"Pertama kali aku berjumpa depanmu di depan sebuah club. Aku menusukmu dan kau pingsan, disitu aku mulai bingung sendiri kenapa diriku mendadak jadi aneh. Rasanya, aku ingin membunuhmu tapi separuh diriku tidak rela. Jadi, setelah aku bertanya pada Nina, ia berkata bahwa aku sedang jatuh cinta."

Aku membentuk huruf O besar dengan mulutku.

"Ck, dasar!" Jeff mengacak-ngacak rambutku.

"Hei, awasi tanganmu!" Aku masih tidak percaya apa yang dikatakannya, jadi... aku ingin mengerjainya.

"Jeff, kakiku pegal." Ucapku.

"Oh."

"Pegal sekali Jeff, akhh aduhh!" Kini aku lebih mirip seperti seorang ninja yang digigit beruang(?)

"Kakimu kelihatan baik-baik saja." Dia menatap kakiku dengan menyelidik.

Sepertinya, laki-laki bermulut robek didepanku ini sama sekali tidak peka.

"Gendong." Ew, kenapa aku merasa diriku manja, menjijikkan dan sok unyu begini ya?

"Demi cintaku, naik." Jeff membungkuk, lalu aku meloncat kepunggung Jeff.
Agak sedikit geli dengan perkataannya yang lebay.

"Umm, jadi soal tadi. Kau menolakku?" Jeff tampak kikuk, atau perasaanku saja. Soalnya bahunya berguncang.

"Aku.... tidak tahu, tapi kurasa kita harus memulai dari yang kecil dulu." Jawabku jujur. Aku tersenyum tulus meskipun Jeff tidak tahu aku menujukan senyumku ini untuknya.

"Baiklah, dari teman?"

"Ya, teman!"

Siang itu, aku sadar bahwa kehidupanku yang sebenarnya, disana. Mansion Creepypasta. Karena aku mulai menahami hatiku sendiri, dimana tempatku yang nyaman. Aku juga tidak perlu takut, karena Jeff bersamaku.

Aku tidak bisa nenampiknya bahwa aku masih ragu pada Jeff.

Maka, kami memulai dari teman.

·

·

·

Fast update ya? wkwkwk
Nah, dichapter ini Jeff udah nyatain perasannya.

And, untuk Victory_12 itu kissing scenenya ada lagi.

Maaf, sebelumnya kalo ada yang kurang sreg kalo cerita ini hampir 85% romance dan sisanya adegan cincang.

Sedikit pertanyaan, readers sekalian maunya lebih banyak adegan cincang atau romance atau family?
tolong dijawab plis. Karena, semakin saya perbanyakin alur romance itu rasanya ga pengen lanjutin cerita lagi. Tapi, kalo banyak adegan cincang yah kan dark bgt kesannya.

Oiya, aku numpang promosi wkwkwk :v

Baca cerita aku juga lainnya :

· The Lovely Green ( Slow update, Creepypasta Fanfict[BEN X Reader])

· After ( Science fiction, normal update, tentang masa depan)

· Space ( Yandere male story, updatenya tergantung mood :""" ampun jangan marahi saya)

Udah itu aja, kalo dibaca jangan lupa divomment.

Tinggalin jejak juga disini ya, hug and knife.

Sekian,
-Farra

Problem[JTK,BEND,E.JxREADER]✔Where stories live. Discover now