Chapter 24

16.1K 1.1K 9
                                    

(HELLO INI LANJUTAN CHAPTER 23)
HAPPY READING!!! ♡
_________________________________________

Apa yang orang katakan tentang cinta itu benar, bagaimana pun kau mengelaknya seberapa keras usahamu untuk membuatnya pergi semuanya itu akan sia-sia ketika orang yang kau cintai berhadapan denganmu. Begitu pula yang kurasakan waktu pertama mengenal Rey.

***
Pagi itu, suasana tak bersahabat suara-suara anak yang akan berangkat ke sekolah terdengar masuk ke dalam kamarku dan membuat mataku harus terbuka.

Rumah tak tampak seperti biasa, begitu sepi dan hening. Biasanya aku bisa mendengar suara koran Ayah yang terbolak -balik, atau suara Bunda yang sedang mengaduk teh.

Karena, merasa ada yang tak beres, aku dengan cepat turun kebawah. Lampu ruang tamu tidak menyala sama sekali,
ini benar-benar aneh. Kemana kedua orangtuaku?

Kumohon jangan untuk kedua kalinya

Kepalaku mulai memberikan sinyal yang membuat tubuhku mulai gemetar.

Tapi, ini tidak mungkin mereka sudah tertangkap

Belum selesai ketakutanku , suara ketukan pintu terdengar membuat jantungku berdebar kencang.

*TokTok*

Apa itu mereka? Apa mereka kabur dari tahanan dan berusaha kembali meneruskan pembalasan?

Dengan kekuatan yang masih tersisa aku berjalan sangat hati-hati menuju kepintu. Ketukan pintu itu semakin terdengar , begitu aku sampai tepat di depan pintu suara ketukan itu berhenti.

Aku membuka pintu seiring dengan degup jantungku yang berdetak sangat cepat, dan ketika aku melihat siapa yang berdiri tepat di depanku semuanya berhenti.

Waktu serasa berhenti , seluruh tubuhku menjadi kaku. Dia hanya menatapku dengan tatapan sendu namun seperti tersenyum.

Perasaanku seperti bercampur aduk, aku bahkan tak bisa menggambarkan semua ini.

"Rey?!"

"Hey" jawabnya sambil tersenyum tulus

"L-lo ngapain disini?!" tanyaku dengan perasaan kaget

Rey kembali menjawabku dengan raut wajah tenang . Aku pikir dia akan menyuruhku untuk diam seribu bahasa karena telah kabur dari penjara tapi semua yang ku pikirkan salah.

"Tenang, ini gak seperti yang lo pikirin. Ayah lo yang ngeminta polisi buat ngebebasin gue satu hari ini. Keren kan?"

Aku mengerutkan dahiku "Ayah?? Jadi mereka gak diculikan? Dan Tunggu emang boleh kayak gitu?"

Rey mengangkat bahunya "Ngomong apa sih, ya enggak lah mereka baik-baik aja. Gue juga gak ngerti intinya waktu mereka bilang kayak gitu yang terlintas dipikiran gue yah cuman lo"

Aku terdiam mendengar jawaban Rey

Rey melangkah sedikit dan rautnya yang tadi tenang berubah menjadi lembut dan kembali menatapku dengan tatapan yang selalu bisa menghentikan detak jantungku

"Lo mau kan nemenin gue buat satu hari ini?"

Aku berkedip begitu menyadari kalau aku sedang terhanyut dengan tatapan Rey dan menjawabnya

"Ya,gue mau" ujarku sambil tersenyum tulus

Rey kemudian ikut tersenyum lalu tiba-tiba wajahnya berubah dan dahinya terlihat mengkerut

"Kenapa?" tanyaku heran

"Lo cium sesuatu gak sih?" tanya Rey masih dengan ekspresi yang sama

"Nyium apa?" tanyaku kembali

Flip FlopWhere stories live. Discover now