Blue : 02

1.4K 147 63
                                    

Namanya Aris Rivianto, laki-laki yang disukai diam-diam sejak masih jaman SMP oleh Heikal Dwi Djatmiko. Ya, sama si Miko dan memamg sudah selama ini. Suka diam-diam tanpa pernah diungkapkan bahkan sampai sekarang sudah kuliah semester lima.

Miko sama Aris ini sebenernya memang teman sejak kecil, TKnya pun sama karena memang tinggal di satu komplek perumahan yang sama. Sudah sering main sejak masih TK sampai kelas tiga. Karena sejak kelas empat, Aris ikut ayahnya tinggal di luar kota. Baru balik lagi begitu masuk SMP, satu SMP lagi dengan Miko, SMA juga, bahkan sampai sekarang satu kampus.

Awalnya waktu Aris kembali lagi ini hubungan mereka tidak langsung balik berteman lagi. Tidak, jelas. Karena Aris yang super introvert itu, maumya di rumah, malas cari teman. Dengan Miko waktu itu pun hanya sekadar kenal saja, padahal dulu main bisa sampai tiap hari tidak pernah absen. Kalau bukan Miko yang mendekati Aris, yakin mereka tidak akan sahabatan sampai sekarang.

Ya, sahabatan. Bisa dibilang Miko ini satu-satunya teman Aris. Miko yang paling tau seluk-beluk Aris, dan memang cuma Miko yang Aris punya untuk tempat cerita-mengeluh-mengadu-misuh dan segala hal dari yang senang sampai hal paling memuakan. Miko ini sudah seperti tempat sampahnya Aris, kasarnya begitu. Padahal memang Miko ini sahabat terbaik Aris.

Tapi bukan dari sekembalinya Aris dari luar kota itu Miko tiba-tiba punya perasaan pada Aris. Miko baru menyadari hal itu ketika mereka duduk di kelas sembilan. Bersamaan dengan persahabatan merekan yang makin dekat, ternyata diam-diam Miko juga memendam perasaan.

Sosok Miko ini memang sahabat terbaik Aris, sudah seperti keluarga, saudara sebaya. Aris juga bagi Miko sahabatnya, sahabat baik, sudah Miko anggap juga Aris sebagai saudaranya sendiri, tapi tentu sampai sekarang pun Miko tidak bisa mengabaikan perasaan yang berbeda itu pada Aris.

Sudah sejak kelas sembilan, kalau dihitung sampai sekarang berarti sudah enam tahunan! Enam tahun Miko memendam perasaan pada sahabatnya sendiri!

Ini Miko bukan tidak mau menyatakan perasaannya, lebih ke.. takut. Pun ia pernah dengar, if you really like someone, being friends with them, is better than dating them. Intinya sih begitu, kalau dipikir-pikir di kasusnya Miko ini memang ada benarnya juga. Kalau seandainya Miko menyatakan perasaannya, lalu ditolak, hancur sudah pertemanan mereka. Atau kalau memang mereka bisa pacaran, lalu putus, ya hancur juga hubungan meteka, tidak akan bisa kembali sahabatan lagi.

Pun sejak dari awal, Miko selalu mengedepankan persahabatannya dibanding perasaannya. Biar perasaanya itu cukup Miko sendiri saja yang punya, walau kadang harus menahan cemburu sih. Kalau dibilang sakit yaa sakit, tapi ya sudah lah. Kan tetap Aris sebagai sahabat nomor satu, bukan Aris sebagai crush yang nomor satu.

Ah tapi belakangan, ada satu hal yang rasanya buat Miko cemburu. Gak cemburu banget, tapi ya cemburu. Soal mutual Twitter Aris, mutualan juga dengan Miko namun tidak dekat-dekat amat. Kalau dengan Aris ini amat dekat. Miko tau kalau Aris setiap ke mutual itu sama, bawaannya ceria, tapi kalau sudah melihat dengan mutual satu ini, anehnya selalu berhasil buat Miko tidak nyaman karena cemburu.

Mau diabaikan juga gimana, tweetnya lewat terus. Gimana tidak cemburu coba?

"Mik."

"Oy, dari tadi lo?"

"Gak, baru banget gue. Ini gue baru duduk, abis pesen. Lo pesen dulu gih, lagian Eki sama Rully juga belum dateng."

"Oke deh. Bentar ya Fi."

"Yoo, santai."

Miko melenggang lagi ke counter order. Ia baru tiba di kedai kopi kekinian, yang tidak hanya jual kopi-kopian tapi juga jual toast dan makanan manis kue-kuean.

The Blue, as Glued as You. (BL 18+) [COMPLETE]Where stories live. Discover now