Blue : 06

847 116 23
                                    

Memasuki akhir semester lima. UAS dijadwalkan dua minggu lagi, Miko sibuk merekap ulang mata kuliah, tidak mau hasil UASnya nanti ada nilai yang C. Miko menargetkan minimal nilainya dapat B. Karena merekap ulang pelajaran jadi Miko juga membatasi ajakan main game dengan Eki DKK. Miko mau ambis dulu.

Aris sendiri, beberapa tugas UASnya sudah diberikan, take home yang dimana justru membutuhkan waktu lebih dari dua minggu. Ia sedang stress-stressnya membuat prakarya untuk salah satu mata kuliahnya. Belum lagi tugas take home yang lain.

Keduanya jadi jarang bertemu, paling sesekali saja kalau sudah kepalang mumet. Di sosial media pun jarang aktif. Boro-boro mau interaksi dengan dunia maya, sudah keduluan pusing mikirin UAS.

Mana Aris juga belun memikirkan akan PKL kemana semester enam nanti. Belum jadi tanya Nenna, walau Aris tau ibunya sudah ada mengobrol dengan Nenna soal itu. Tapi tetap Aris belum mengobrol langsung dengan orangnya.

Kalau Miko, sudah diapprove oleh ibunya Aris, jadi nanti begitu waktunya PKL, Miko tinggal mengajukan berkasnya saja. Macam melamar untuk internship tugas dari kampus. Yang satu ini Miko sudah bisa tenang, sisa melanjutkan belajar untuk UAS saja.

"Kal, langsung balik?"

"Pada mau kemana emang?"

"Kantin yuk, sekalian ngomongin tugas yang tadi. Gue masih agak gak ngerti."

"Ayok lah." Miko setuju dengan ajakan Bagas, dua temannya yang lain, Akmal dan Seno pun ngikut.

Sebenarnya mereka berempat ini bukan mahasiswa ambis, malah sebenarnya amat nyantai. Tapi kalau ada tugas yang gak paham ya didiskusikan sebentar, habis itu mabar. Begitu terus.

Kantin lumayan ramai, mereka tidak langsung pesan makan, malah membahas tugas dulu berlanjut mengerjakan bersama. Setelahnya baru pada pesan nasi dan mi goreng. Miko pesan nasi goreng, ia benar-benar lapar, pagi tadi tidak sarapan karena ada kuliah jam tujuh. Baru minum minuman cokelat kotakan warna hijau yang sering disalah artikan sebagai susu.

"Selain KWU, gak ada tugas take home lagi kan?"

"Gak ada. Emang lo udah beres Mal?"

"Belum Kal, pas gue sambungin ke web malah eror mulu. Males gue. Emang pada udah beres?"

Miko sih menggeleng, karena memang belum selesai. Bagas dan Seno juga sama. Jadi keempatnya memang belum ada yang menyelesaikan tugas UAS Kewirausahaan.

"Lulus kuliah bisa kali gue jadi youtuber game aja. Kerjanya main game, dapet duit."

"Asli Gas. Pengen banget gue juga. Tapi gue lebih pengen ikut turnamen Dota anjir! Atlet esport!" Seno ikut menimpali, mengeluh juga. Sambil makan, sambil mengeluh soal penatnya kuliah dan ingin main game saja.

Miko mendengarkan, kadang sama ikut mengeluh juga. Karena tidak bohong, semester lima memang sudah masuk ke tahap pusingnya kuliah. Semester satu mungkin masih haha hehe, semester dua sudah adaptasi, tiga-empat mulai pusing, masuk ke semester lima menuju enam, pusing banget. Entah gimana semester tujuh dan delapan nanti, tidak terbayang sepusing apa.

Cuma harap-harap tidak ada mata kuliah yang mengulang, dan lulus tepat waktu. Makanya Miko menargetkan nilai paling kecil dapat B itu, ya karena itu. Tidak mau mengulang dan lulus dapat gelar yang membanggakan. Tidak bohong kalau Miko juga mengejar cumlaude.

Teman-temannya masih mengobrol soal game, kali ini Miko tidak ikut nimbrung dulu karena tiba-tiba ada telepon masuk. Pikirnya, tumben banget Aris nelpon?

"Kenapa?"

"Gue ngechat lo dari tadi buset!"

"Serius? Sorry, gue lagi di kantin. Kenapa?"

The Blue, as Glued as You. (BL 18+) [COMPLETE]Where stories live. Discover now