Blue : 22

788 87 11
                                    

Skripsi. Bimbingan. Revisi. Garap lagi skripsi. Bimbingan lagi. Revisi lagi. Terus begitu sampai waktunya Sidang Skripsi tiba.

Miko sudah merasa mantap dengan skripsinya, kalau pun nanti setelah Sidang ada revisi, mungkin tidak begitu banyak dan masih bisa Miko kejar. Yang dulu kesal karena dapat dosen pembimbing killer kini malah bersyukur habis-habisan, karena dengan adanya dosen tersebut skripsi Miko berjalan lancar dari Bab I sampai Bab V.

Kalau Aris... skripsinya sudah selesai juga, tapi tidak merasa amat mantap seperti Miko. Ia malah yakin kalau setelah sidang masih akan ada banyak bangian yang direvisi. Selama bimbingan lancar, Aris rajin bimbingan dan kedua dosen pembimbingnya juga amat membantu. Namun rasa tidak percaya diri dan rendah diri ini lah yang menyelimuti Aris dari bimbingan terakhir sampai di hari saat ia sidang.

Banyak pertanyaan menjebak, Aris gagap, akhirnya dosen pembimbingnya yang membantu meluruskan. Namun justru yang begitu yang tidak baik. Dosen penguji ingin jawaban dari Mahasiswa, bukan Pembimbingnya. Aris yang terlalu gugup itu yang jadinya blank dan gagap, yang padahal kata kedua Dosen Pembimbingnya hasil skripsi Aris sudah bagus, Power Point untuk presentasinya juga patut diacungi jempol.

Mikooo🥐
terus lo gak jawab sama sekali

Jawab miikk
Tapi gagap gitu
Gak jelas ngomong apaan

sayang banget sih ris
lo terlalu gugup

Stress banget gue mik
Yakin gue bakal disuruh sidang ulang

anjir lah
dosen penguji lo killer?
gak kan?

Nggakk
Cuma guenya gugup banget
Pas di depan auto blank mik
Jawaban gue ngelantur
Mau nangis banget gueee

tapi pas prsentasi bisa kan?

Bisa sih
Pas sesi tanya jawabnya itu
Mik 😭😭😭😭

Ya Miko juga bingung. Jadwal sidangnya masih besok. Dengar cerita seperti ini dari Aris malah bikin Miko juga gugup. Ia sampai baca-baca lagi skripsinya, benar-benar meyakinkan diri kalau hasilnya sudah bagus dan Miko bisa menghadapi sidang skripsi esok hari.

Aris masih terus mengiriminya pesan. Katanya sedang menunggu hasil sidang. Miko di rumah jadi ikut deg-degan. Masalahnya Miko tidak yakin kalau misalnya benar Aris diharuskan sidang ulang, saat sidang kedua itu Aris bisa lebih baik. Miko rasa justru malah akan semakin buruk.

Karena Miko paham Aris yang susah bangkit dan terlalu tenggelam dalam masa susah, gloomy dan penuh penyesalan berkepanjangan. Takutnya di sidang kedua malah makin kacau, yang ada Aris malah tidak lolos sidang sama sekali, dan mengulang semester satu kali lagi.

Ini malah Miko juga yang stress memikirkan Aris. Mana besok ia juga sidang, takutnya malah ia juga stress berkepanjangan.

Urat lehernya sampai tegang karena terlalu stress banyak yang dipikirkan. Miko cek handphone secara berkala, tapi balasan Aris belum datang juga. Miko jadi makin-makin kepikiran. Ia yang sebelumnya tidak pernah overthinking kini malah jadi seperti Aris yang memikirkan hal-hal negatifnya saja.

Miko mau tidur saja, mana tau stressnya berkurang. Semua Miko simpan, laptop sampai berkas skripsiannya. Ia peluk guling dan coba untuk tidur. Tapi bersamaan dengan dipejamkannya mata Miko, pikirannya juga ikut kemana-mana.

Ia tendang gulingnya, bangkit dari kasur dan melenggang cepat ke pintu. Mandi mungkin akan membantu, atau Miko bisa turun, cari camilan dan nonton YouTube di tv dengan suara keras. Sumpah ini Miko amat-amat kepikiran Aris dan gimana ia sidang besok.

The Blue, as Glued as You. (BL 18+) [COMPLETE]Where stories live. Discover now