Blue : 14

718 115 48
                                    

Miko. Makin. Sibuk.

Itu yang selalu ada di kepala Aris karena itu pula kenyataannya. Miko makin sering diajak meeting ke luar kota, waktu itu malah pernah Miko ikut Mila ke Bandung, tiga hari, hanya karena Mila ada kerjaan disana. Aris memang diajak sih, tapi ya buat apa?

Kalau Aris ikut, toh sama saja paling ia hanya di hotel, kalau mau jalan-jalan pun sendiri, karena Miko ke Bandung waktu itu juga buat kerja, bukan liburan. Sebal. Mau marah pada Mila tapi PKL di kantor Mila ini pilihan Miko sendiri.

Sebal dan marahnya Aris ini karena, Aris yang temannya hanya Miko seorang ini, makin seperti tidak punya teman karena Miko sibuk kerja.

Sebenarnya, kalau Aris sambil kuliah mungkin tidak akan sekesal ini, tidak akan seabsurd ini juga sampai sebal dan marah perkara Miko PKL saja. Aris begini karena masa libur semesterannya jadi terasa amat-amat hambar. Gabut seharian. Baca komik tidak mood, baca novel juga tidak mengobati. Jadi ya sebal, sepanjang liburan harus gabut.

Padahal dulu pasti gabutnya berdua Miko, ya maraton film bareng, leha-leha bareng, cari jajan bareng. Pokoknya Miko ini teman di segala kondisi buat Aris, ini malah sibuk PKL. Haahh..

"Ibu kamu malah waktu itu bilang mau ke Bandung lagi, ya meeting lagi."

"Lagi? Terus sama Miko?"

"Mungkin?" Nenna juga tidak yakin, ia tidak terlalu memperhatikan Aris, karena sibuk memotong-motong wortel untuk disayur buat makan malam. "Ikut aja kenapa sib Ris?"

"Kalo aku ikut, aku gabut lah. Miko pasti ikut ibu kerja."

"Ya kan bisa jalan-jalanmya pas mereka udah pulang."

"Miko capek lah, Nna~"

Nenna menarik senyum, paham benar apa yang dirasakan Aris ini. Tapi tetap tidak bisa berbuat apa-apa, Miko punya kewajiban, dan Aris kesepian karena masih libur semesteran. "Tapi nanti kalo udah masuk kuliah, mungkin Ibu kamu udah gak bakal ngajak-ngajak Miko ke luar kota lagi, kasian juga kan kalo bentrok sama kuliahnya?"

"Hmm.."

"Eh, tapi ngomong-ngomong Ris, akhir bulan nanti jadi Jogja?"

Aris baru menoleh, agak malas, maunya melengos. "Ya jadi, orang tiket pesawatnya udah dibeli. PP juga."

"Jadi pengen ke Jogja juga, biasanya ke Bali terus. Liburan semester depan, liburannya ke Jogja yuk?"

"Gak bisa lah Nennaaa~ semester depan aku udah mulai skripsian. Nanti aja begitu masuk kuliah, aku udah harus bikin proposal skripsi."

"Oh iya.. harus nunggu kamu lulus dulu dong? Liburan ke Bali berarti juga gak bisa ya?"

"Hmm..." Aris makin lemas, merebahkan kepalanya di meja.

Sejak tadi memang hanya di sana, katanya menemani Nenna, padahal bosan di kamar, tidak mood nonton juga. Jadi hanya di meja makan, menemani saja, tidak membantu sama sekali.

Pikirannya mulai mengawang, mengingat-ingat, sejak kapan ia sesepi ini ditinggal Miko sibuk sendiri? Atau sejak kapan Aris kesal seperti ini hanya karena tidak ada Miko di sekitarnya? Sama sekali tidak bisa Aris ingat dengan jelas.

Soal ke Jogja untuk ke wisuda Luna itu pun rasanya Aris jadi tidak semangat. Padahal kabarnya, Mira dan Boba juga akan datang, sengaja datang untuk Luna. Aris bisa membayangkan, pasti seru, apalagi punya teman virtual yang seloyal mereka, sampai wisuda yang beda kota saja bela-belain datang demi ikut merayakan. Ya pasti seru..

Tapi Aris tidak semangat.

Kalau sudah membicaraian soal Jogja, rasanya ingin ganti topik obrolan saja dengan yang lain. Aris sendiri tidak paham kenapa begini, padahal dulu semangat sekali kalau sudah tentang mutual-mutualnya, tapi sekarang rasanya.. biasa saja.

The Blue, as Glued as You. (BL 18+) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang