CHAPTER 03||

18 1 0
                                    

"si Kana kemana tau, kebiasaan nih anak kalau ga di telpon ga bakal bangun". Decak bia.

"Ya barangkali macet". Ujar vio.

"Ya tap..."

"Ehhh itu Kana sama siapa WOYY"

"Loh itu bukan nya Gibran ya?"

"Eh iya,itukan Gibran. Kok mereka bisa bareng ya?"

"Kemaren sama Rey sekarang sama Gibran ,emang dasar murahan gitu"

"Biasalah cewe murah emang gitu"

"Ga tau malu bangett jadi cewe sasimo bangett"

Mendengar sahabatnya di hina,bia dan vio berjalan mendekati tiga gadis yang baru saja menghina Kana.

"Heh Mak lampir". Sentak vio. Ia menatap tajam tiga gadis berpakaian ketat,rok di atas lutut, make-up tebal, serta bibir yang merah.

"Maksud Luh apa ngatain Kana sasimo?". Ucap bia.

"Loh kenapa marah emang kenyataan nya kan,iya ga gusy?". Ucap gadis bernama tag Rubby

"Iya dong". Ucap kedua gadis bernama tag Eva dan Oliv.

Mereka bertiga adalah Queen bully di sekolah AHS
{Alexandre hing school}. Sekolah yang terkenal mewah dan megah. Alexandre merupakan sekolah yang paling besar di jakarta, beruntung bagi mereka yang bisa bersekolah di sana. Rata-rata anak yang sekolah di sana adalah anak dari keluarga berada. Sedangkan bagi mereka yang masuk jalur beasiswa akan selalu menjadi bahan bully bagi mereka yang suka menghina.

Orang tua Rubby adalah salah satu donatur di sekolah AHS itu sebab nya ia selalu bersikap paling berkuasa di sekolah itu. Sedangkan Eva dan Oliv kedua orang tua gadis itu bekerja di tempat yang sama dengan orang tua Rubby.

"Heh lagian ya,yang di bilang sama Rubby bener kok,emang temen luh aja yang murah". Kata Eva dengan wajah sinis. Ia sangat tidak menyukai ke empat gadis itu.

"Tau,ngapain marah kalau emang itu kenyataan nya". Ujar Oliv tak kalah sinis memandang Alexa ddk.

Sedangkan Rubby ia hanya bersedekap sombong,ia menatap sinis ketiga gadis itu. Sejak awal Kana masuk ke sekolah ia jadi selalu tidak bisa berdekatan dengan Rey yang notabenya adalah pria incaran dia sejak masuk sekolah.

Selain ganteng,Rey juga terlihat dari keluarga kaya raya,buktinya cowo itu selalu tampil keren, terutama motor yang di bawa pemuda itu,sangat mahal.

"Mending Luh bertiga ga usah deh temenan sama cewe murah kaya dia"

"....nanti malah jadi gratisan..uppss". Lanjut Rubby dengan tangan yang menutup bibir seolah-olah ia tidak sengaja mengatakan itu

Eva dan Oliv tertawa mendengar apa yang baru saja di ucapakan oleh Rubby. Melihat ketiga gadis itu tertawa setelah menghina sahabatnya,ingin rasa nya bia mencabik-cabik wajah menor mereka.

Tak

Tak

Tak

Mendengar suara derap langkah kaki,membuat mereka menoleh. Di sana Kana berjalan menuju mereka bersama gibran dengan earphone Hitam yang menyumbat telinga Kana.

"Ehh yang di omongin datang juga nih". Rubby berbalik,menatap Kana sinis.

Kana diam, memerhatikan ketiga gadis yang selalu saja mencela,bahkan membicarakan hal buruk tentang ia. Sejak ia masuk ketiga gadis itu selalu saja mengganggu ketenangan nya.

"Semiskin itu Luh sampai jual harga diri buat keliatan keren?". Kata Rubby pada Kana.

"Heh Luh kalau punya mulut tuh di jaga jangan asal ucap". Maki Gibran menunjuk Rubby.

KANAREYDonde viven las historias. Descúbrelo ahora