CHAPTER 05||

14 1 0
                                    

"Kana kamu benar-benar ya,di mana kamu sembunyikan peluit bapak". Pekik pak bonda guru olahraga.

"Pak sumpah bukan saya dah". Ucap Kana.

Pagi ini mereka mengenakan pakaian olahraga,dan pak Bondan lah yang mengajar mereka,namun karna terlalu sering membunyikan peluit. Ada anak murid yang menyembunyikan benda kecil berbunyi nyaring itu.

Bagaimana bisa Kana yang di salahkan?karma bagi pak Bondan Kana adalah salah satu murid yang selalu terang-terangan mengerjai dirinya. Itu sebabnya Kana yang menjadi sasaran pak bonda.

"Sini kamu jangan lari, beritahu bapak di mana kamu sembunyikan peluit bapak. Kana". Teriak pak bonda yang berlari di koridor sekolah mengejar Kana yang berlari sangat cepat.

"Sumpah gila,gue sumpahin yang ngumpetin ntuu peluit pak panda ,ehh pak bondan. Biar dia kena sial". Gumam Kana yang terus berlari.

Karna terlalu fokus melihat ke arah belakang Kana tidak menyadari jika ia telah sampai di lapangan basket. Dan ia tidak sadar jika ada seseorang yang sedang bermain basket di depannya.

"Rey awass" mendengar suara teriakan itu,Kana menoleh kedepan dan saat itu juga mata nya membelak ketika melihat tubuh tegap Rey yang berdiri di depannya.

Karna tidak sempat mengerem Kana akhirnya menabrak tubuh itu.

"Akhhhh"

Brukk

Keduanya jatuh dengan posisi,Kana di atas sedangkan Rey dibawah. Uhh posisi yang sangat intim. Sontak para sahabatnya dan juga murid lain terdiam melihat dua orang yang baru saja jatuh.

"Busett beruntung bangett si Rey di jatohin bidadari". Bisik Azka pada Aidan

"Iya,mana itu si Kana lagi". Balas Aidan juga berbisik.

Mendengar suara bisik-bisik,Kana yang tadi memejamkan mata,perlahan membuka mata kala ia tidak merasakan sakit sama sekali.

Dan detik itu juga mata nya bertubrukan dengan mata tajam milik Rey yang sedang menatapnya. Salah satu tangan pria itu memegang bahu,dan yang satunya lagi menahan kepalanya agar tidak terbentuk jalanan.

"L-loh". Lalu Kana bangkit dan tak lupa membantu Rey. Setelah keduanya berdiri Kana terlihat gugup.

"M-makasih". Ucapnya.

"Hm, sama-sama " balas Rey.

"Ga ada yang luka?". Tanya nya,Kana memeriksa tubuhnya tidak ada. Lantas ia menggeleng.

Lalu Kana melihat tangan kiri Rey yang sedikit tergores,ia memegang dan benar saja,tangan pria itu terluka.

"T-tangan loh". Rey menoleh,pantas ia merasa perih di bagian siku ternyata ia terluka.

"Gapap.."

"Gapapa gimana,udah ayo gue antar ke UKS". Lalu tanpa sadar Kana menarik pergelangan tangan Rey yang satunya,dan membawa pria itu ke UKS.

"Yaampun bisa depresott gue kalau gini tiap hari"

"Mereka sweet bangettt"

"Gemes bangett si mereka berdua"

"Gila romantis bangetttt"

"Jadi pengen,tuhan mau satu yang kaya kak Rey"

Tak jauh berbeda dengan para murid,bahkan para teman ya menolong melihat setiap yang di lakukan oleh kedua sejoli yang baru saja meninggalkannya lapangan basket.

"Lah maen pergi aja". Ujar Gibran

"Udah lah biarin aja mereka". Kata Haikal.

"Yaudah kita lanjut maen aja". Ucap Aidan.

KANAREYWhere stories live. Discover now