00

1.7K 67 4
                                    

Ntah sebuah keberuntungan atau kesialan, Kaisa di tinggal orang tua nya ke luar negeri karena urusan pekerjaan dan di rumah hanya ada para pembantu dan adiknya yaitu Jeika.

Jeika berumur 17 tahun Tetapi kata 'dewasa' tidak ada di dalam kamus Jeika, sikap kekanak-kanakan Jeika tetap mengikuti Jeika sampai sekarang.

Hal itu juga membuat Jeika sering mendapat bullyan dari teman sekolahnya karena masih bertingkah seperti anak kecil meskipun umur nya sudah di katakan dewasa dan Jeika yang terlalu polos.

Orang tua Kaisa juga seperti nya akan lama pulangnya karena sesibuk itu mereka, jadi orang tua Kaisa cukup menelpon untuk memberi kabar dan mengirim uang yang sekiranya Kaisa tidak akan kekurangan uang selama satu bulan ataupun satu tahun.

•••

'Yaudah mama tutup telponnya ya, baik-baik sama adek, gausah berantem, jangan bikin adek nangis. Bye kak"

Sambungan suara antara Kaisa dan Linda pun terputus lalu Kaisa ke kamar Jeika untuk membangunkan Jeika untuk berangkat sekolah.

"Jeka, bangun!" ucap Kaisa dengan suara datar dan sedikit menoel badan Jeika berharap Jeika bangun.

"Bentar lagi kak" ujar Jeika yang masih menutup matanya.

"Bangun atau boneka anjing lo gue buang!" ancam Kaisa agar Jeika terbangun dan ternyata berhasil, Jeika langsung bangun dan mencari boneka kesayangannya untuk mengamankannya.

"Jangan apa-apain puppy!!" marah Jeika yang sudah memeluk boneka anjing yang ukurannya seperti anakan anjing.

"Makanya bangun, gue tunggu di bawah buat sarapan. Lo ga cepet gue tinggal" ucap Kaisa lalu pergi dari kamar Jeika.

Jeika pun langsung bergegas untuk mandi dan bersiap-siap lalu turun ke bawah untuk sarapan. Tapi saat Jeika sudah di meja makan, Jeika tidak mendapati sosok Kaisa disana, Jeika pun bertanya pada pembantu yang bekerja di rumah. "Kakak udah berangkat mbak?"

"Mas Kaisa udah berangkat tadi mas Jei" jawab Rani dengan sopan selaku pembantu di rumah Kaisa.

"Yahh, yaudah deh aku berangkat pake bus umum aja" ucap Jeika pasrah lalu berjalan keluar tidak jadi sarapan.

Saat Jeika sudah berada di luar, Jeika di kejutkan suara Kaisa yang sudah di atas motor kesayangannya. "Udah sarapan belum? Lama banget" tanya Kaisa dengan wajah cuek.

Dengan sedikit terkejut Jeika langsung menoleh ke arah Kaisa, "B-belum, Jei kira kakak udah ninggalin Jeika jadi Jeika buru-buru berangkat nunggu bus umum" jawab Jeika takut-takut.

"Masuk terus sarapan" perintah Kaisa dengan santai.

"Tapi kak nanti kakak telat kuliah nya– "

"Sarapan sendiri apa mau gue lolohin?!!" bentak Kaisa dan membuat Jeika terkejut bukan main.

"Hishh iya-iya!" kesal Jeika lalu kembali masuk untuk sarapan.

Setelah sarapan, Kaisa pun langsung mengantarkan Jeika ke sekolah nya lalu ke kampus nya.

"Kak hp Jei?" sesampai nya di depan sekolah, Jeika menanyakan perihal hp nya yang di sita Kaisa dua hari lalu.

MY CHILDISH LITTLE BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang