08

302 29 0
                                    

Tak menunggu waktu yang lama, Jeika akhirnya pulih tetapi harus tetap menjaga hidungnya yang harus benar-benar pulih.

Kini sifat Kaisa juga mulai berubah, tidak lagi kasar pada Jeika. Menurutnya sudah cukup Jeika menerima sakit secara fisik dan mental. Raka juga sudah di bebaskan Kaisa karena merasa kasihan saja pada Raka.

Setelah kesembuhan Jeika, Rissa jarang mengunjungi Jeika. 'Enggak!! Jeika ngga kangen Rissa!!' mungkin seperti itu ketika Jeika di tanya.

*MALAM

"Besok Jeika sekolah ya ma" ucap Jeika yang kini sedang tiduran di paha Linda.

"Iyaa boleh" balas Linda sambil memainkan rambut Jeika yang lembut dan wangi.

"Jeika sekolah SD ya?" tanya Linda bercanda.

"Jeika udah SMA ma!! Kelas dua SMA!" jawab Jeika marah saat dia dibilang sekolah SD.

"Ahaha masa sih udah SMA? Kok ngga kayak SMA?" tanya Linda yang semakin menggoda Jeika.

"Malah kayak anak PAUD" lanjut Linda menahan ketawa nya.

"Tau ah Jeika ngambek sama mama!" kesal Jeika lalu memejamkan matanya.

"Kenapa malah merem?" tanya Linda heran.

"Biar ngga liat mama" jawab Jeika yang masih kesal.

"Yaudah deh klo gitu mama pergi aja, pergi yang jauh" ujar Linda lalu berdiri tak memedulikan kepala putranya yang masih terletak di pahanya.

"Maa~ Jeika cuma bercanda lho" ucap Jeika yang langsung menarik tangan Linda.

"Yaudah deh iya Jeika sekolah PAUD" lanjut Jeika Pasrah karena tak ingin membuat Linda marah lagi.

"Yaudah yaudah mama juga bercanda sayang, udah ah Jeika cepetan tidur terus besok sekolah" balas Linda yang langsung tertawa.

"Yaudah Jeika ke atas dulu, selamat malam mama" ucap Jeika lalu mencium kedua pipi Linda dan langsung pergi kemarnya.

• • •

"Adek ngga takut?" tanya Linda saat melihat Jeika membereskan buku-buku nya dan memasukkan buku nya ke dalam tas.

"Kenapa takut ma?" Jeika berbalik bertanya karena merasa pertanyaan Linda itu aneh.

"Ngga takut nanti dapet kejadian yang sama lagi" jawab Linda sedikit khawatir.

"Homeschooling aja ya dek?" lanjut Linda.

"Enggak ma!" Jeika pun langsung menolak saat mendengar kata 'homeschooling'.

"Yaudah yaudah klo gamau, itu kak isa udh siap. Hati-hati di jalan ya sayang" ucap Linda saat melihat Kaisa yang sudah siap dengan motor kesayangannya.

"Yaudah Jeika berangkat dulu ya ma, daaa" Jeika pun berpamitan lalu menyusul Kaisa.

Di sepanjang jalan Jeika memikirkan apakah nanti Raka akan memukuli nya lagi? Tapi apa gunanya Jeika memikirkan hal itu? Lagi pula kalau Jeika mendapat perlakuan buruk dari Raka, Jeika tinggal melaporkan nya ke guru kan.

Saat di kelas, tiba-tiba Rissa masuk dan langsung menghampiri meja Jeika. "Nih bekal buat lo" ucap Rissa sedikit melempar kotak makan di atas meja Jeika.

"Eh tapi Jeika kan ngga minta" balas Jeika gugup dan setengah kaget.

"Eh Rissa kok mau aja sih sama si cupu, mana perhatian lagi" bisik salah satu murid laki-laki, dan sialnya Rissa mendengar hal itu. Tanpa ragu, Rissa langsung melempar hp nya dan langsung mengenai kepala laki-laki itu.

"Coba lo ngomong lagi klo lo mau hidung lo patah!" ucap Rissa dengan serius.

Laki-laki itupun hanya diam kesakitan karena tak berani dengan Rissa yang sebagai perempuan. Seseram itukah Rissa?

"Udah gausah di pikirin, itu bekal dari gue klo lo gamau tinggal buang aja" ucap Rissa pada Jeika lalu langsung pergi dari kelas Jeika, sebelum pergi Rissa mengambil hp nya yang awalnya mengenai kepala laki-laku tadi.

"Eh- makasih" ucap Jeika pelan saat Rissa sudah sepenuh nya hilang dari pandangan Jeika.

Setelah kejadian kemarin, Jeika ada memperhatikan dan menemani, meskipun Rissa hanya menemui Jeika sebentar.

Saat istirahat Jeika hanya memandangi kotak bekal itu sampai akhirnya Rissa datang kembali ke kelas Jeika untuk memberikan minuman agar Jeika tidak seret saat makan.

"Ini minuman buat lo, gue lupa bawain tadi. Klo lo ngga mau tinggal bilang aja biar gue beliin" ucap Rissa kembali berdiri sambil merogoh sakunya.

"Eh ngga usah, ini aja lagi an Jeika ngga mau ngerepotin Rissa" balas Jeika memegangi jari telunjuk Rissa.

"Rissa ngga makan?" tanya Jeika saat Rissa kembali duduk.

"Enggak. lo aja yang makan" jawab Rissa santai lalu membuka kotak makan Jeika.

Rissa mengambil satu sendok lalu menyuapkan ke Jeika. "Ini makanan khusus buat lo, gue sendiri yang bikin" ucap Rissa dengan wajah yang tanpa ekspresi.

Jeika pun memakan suapan dari Rissa dan mulai merasakan nasi goreng buatan Rissa. "Gimana? Asin ya?" tanya Rissa saat Jeika menelan makanannya.

"Enak kok!!" jawab Jeika antusias senang.

"Rissa juga Makan!" ucap Jeika lalu merebut sendok dari tangan Rissa dan mulai menyuapkan sesendok pada Rissa.

"Eng-enggak! Ini kan buat lo, ngapain gue ikut makan!" ucap Rissa sedikit gugup.

Jeika pun langsung cemberut karena ia di tolak oleh Rissa, padahal Jeika tidak suka penolakan. "Ck iya-iya" ucap Rissa pasrah lalu memakan suapan Jeika. Hal itu langsung membuat Jeika tersenyum kembali.

"Gue udah makan jadi sisa nya lo yang makan" ucap Rissa lalu merebut lagi sendoknya dari tangan Jeika.

"Kok cuma sekali?!" tanya Jeika tak terima.

"Gue udah kenyang Jei, udah ini buruan di makan!" jawab Rissa kembali menyuapi jeika dan menyuruh Jeika cepat-cepat menghabiskan makanannya.

"Cepet habisin atau gue buang ini semua" ancam Rissa pada Jeika dan Jeika langsung makan dengan lahap.

Setelah selesai makan Jeika tak lupa untuk minum dahulu setelah itu Rissa pamit untuk pergi kembali ke kelasnya dan membawa kotak makan yang ia berikan pada Jeika.

Jeika sedikit bingung, kenapa Rissa yang awalnya jarang berkomunikasi sama Jeika tiba-tiba langsung perhatian dengan Jeika. Tapi Jeika juga bersyukur karena masih ada orang yang memperhatikan nya.

[{★}]























































TBC....
Makasih udah mau baca sampai sinii
Eh aku mau nanya juga dong, kalian tau cerita ini darimana? Jawab di kolom komentar yaa sekalian voting nya juga😉

MY CHILDISH LITTLE BROTHERWhere stories live. Discover now