20

167 18 0
                                    

Tak lupa dengan masalah Jean yang masih mengincar Jeika, Rissa dan Alex mendatangi kediaman Jean. Baru sampai di markas Jean, sudah ada empat penjaga gerbang dan terlihat lagi di pintu masuk nya masih ada tiga penjaga lagi. Alay banget dah, tiap pintu di kasih penjaga. Begitu batin Alex.

Setelah sedikit lama bernegoisasi dengan para penjaga Jean akhirnya Rissa dan Alex di perbolehkan masuk.

"Apa yang membuat kalian menemui saya?" tanya Jean saat Rissa dan Alex sudah berada di depannya.

Dengan perasaan malas dan juga jengkel, akhirnya Rissa yang mengangkat suara nya. "Gausah basa basi, gue punya sejumlah uang dan gue minta lo buat ngelepasin Jeika!" jawab Rissa membuka sebuah koper kecil yang berisikan beberapa segepok uang.

"Saya ga butuh uang kalian, saya cuma mau laki-laki itu disini!" tegas Jean dengan wajah datarnya.

"Ini apaansih!! Megangin mulu emang gue mau nyolong apa!" teriak Alex karena sedari tadi baju belakang nya di pegangi penjaga yang mengangkat Rissa dan Alex menemui Jean.

"Eh njing, bisa aja lo ngambil duit ini terus lo nyewa boti lain" jelas Alex sedikit melangkah maju.

"Yasudah kalau begitu saya ambil uang ini dan saya menyerahkan ke kalian lagi lalu bawakan Jeika kesini" balas Jean yang membuat Rissa dan Alex sangat ingin mengebom markas ini.

"Eh bego–"

Belum menyelesaikan ucapannya, penjaga yang berada di ruangan itu langsung mengeluarkan dan menodongkan pistol ke arah Alex. Rissa pun reflek ingin mengeluarkan senjata yang ia bawa tapi Alex langsung mencegah Rissa karena tidak ingin membuat keributan disini karena Alex sadar kalau jumlah mereka jauh lebih banyak daripada Alex dan Rissa.

"Ah anjing ga asik main pistol-pistolan" ucap Alex dan para penjaga menurunkan senjata saat Jean memberi isyarat tangan menurunkan senjata.

"Gue punya penawaran lagi" ucap Rissa lagi.

"Katakan" balas Jean mempersilahkan.

"Lo bisa apa-apain Shela dan lo bisa hamilin dia semau lo tanpa harus tanggung jawab klo lo gamau tanggung jawab"

Jean pun mengernyitkan dahi nya lalu menyeruput secangkir kopi yang telah berada di sana sebelum Rissa dan Alex datang untuk melakukan penawaran.

"Penawaran menarik" ucap Jean singkat setelah meneguk kopi nya.

"Saya terima tawaran itu dan bawa uang ini lalu silahkan keluar" lanjut Jean dan membuat Rissa memasang wajah bingung dan heran. Bukankah Jean sangat menginginkan Jeika? Tapi kenapa menerima tawaran Rissa segampang itu?.

"Oh ya juga suruh anak buah lo keluar dari sekolah gue. Gue takut mereka buat apa-apa yang bisa bikin Jeika ga nyaman" ucap Rissa meminta satu permintaan lagi.

"Handra sama Refal?" tanya Jean memastikan.

"Mereka berdua adik saya dan mereka juga berkeinginan sekolah di sana. Itu urusan mereka dan mereka berhak memilih" jelas Jean santai tidak peduli dengan Rissa yang sudah memasang wajah kesal nya.

"Urusan kalian dengan saya sudah clear, dan silahkan keluar sebelum saya berubah pikiran" suruh Jean yang aksennya seperti mengusir tapi dengan lembut.

Rissa pun menutup koper kecil nya dan membawa nya. Mengucapkan terima kasih pada Jean lalu berjalan keluar meninggalkan kan Alex.

"Ah elah ngapain lagi sik!!" marah Alex yang baju nya lagi-lagi di pegang oleh penjaga Jean. Setelah terlepas Alex langsung berlari menyusul Rissa.

"Lo kenapa sih ga ngebolehin gue ngeluarin senjata gue buat ngelawan mereka?" tanya Rissa setelah keluar dari markas Jean dan berjalan menjauh dari kediaman Jean.

MY CHILDISH LITTLE BROTHERWhere stories live. Discover now