10

281 27 0
                                    

Hari ini adalah hari santai keluarga Hesa, seisi rumah sedang bersantai karena hari weekend. Para pembantu pun juga ikut istirahat karena Linda menyuruh anak-anaknya untuk mandiri hari ini agar para pembantu ikut merasakan weekend.

Tapi sepertinya tidak ada ketenangan bagi Kaisa karena Jeika berada di kamarnya dengan mainan nya yang sudah berserakan di lantai.

"Je yaampun je kamar gue jadi berantakan. Klo main satu-satu je, jadi ngga berantakan gini aduh" ucap Kaisa lelah karena melihat kamarnya yang berantakan penuh mainan Jeika.

"Yaudah sih nanti Jeika beresin!" balas Jeika dengan santai lalu melanjutkan mainnya.

"Awas aja klo sampe tengah hari belum beres, gue buang semua mainan lo!" ancam Kaisa karena sudah lelah dengan tugas kuliah nya di tambah Jeika yang membuat mainan nya berantakan.

30 menit Kaisa membiarkan Jeika bermain dan saat tengah hari ia menengok Jeika dan alangkah pasrah nya kakak beradik satu itu melihat adik nya yang tertidur di antara berantakannya mainan.

Kaisa mengusap wajahnya kasar karena ia lagi yang harus membereskan mainan nya Jeika.

"Heh bangun! Beresin dulu baru tidur. Woy!" Kaisa membangunkan Jeika dengan melempari Jeika dengan mainan yang berukuran kecil.

Karena tak kunjung bangun, Kaisa terpaksa memindahkan Jeika ke kasur Kaisa dan melanjutkan membereskan mainan Jeika yang sangat berantakan.

"Kebiasaan ni anaknya Hesa!" Kaisa ngedumel sembari memasukkan mainan Jeika ke dalam kotak dan setelah selesai Kaisa menyimpan mainan Jeika di bawah kolong kasur nya.

Saat melihat Jeika yang tertidur tanpa merasa dosa itu, Kaisa mengambil guling nya dan mengarahkannya ke wajah Jeika.

Kaisa hampir membekap Jeika dengan guling nya tapi ia takut kalau arwah Jeika menghantuinya. "Jangan dulu Kaisa, lo anak titisan malaikat, jangan bunuh adek lo karena itu bisa ngerusak image lo" gumam Kaisa menenangkan dirinya sendiri.

"Tapi sabar gue ada batasnya anjir!!" emosi Kaisa yang meluap dan langsung melemparkan guling nya ke wajah Jeika, anehnya Jeika tidak terbangun apalagi bergerak untuk merubah posisi tidurnya.

"Apa salah mama dulu sampe-sampe mama di kasih anak kek gini" gerutu Kaisa.

"Adek, mama bikin jelly, adek mau nggak?" tanya Linda masuk ke kamar Kaisa dan hanya ada Kaisa disana.

"Loh adek mana kak?" tanya Linda pada Kaisa.

Kaisa pun menjawab dengan dagunya mengarah ke balkon kamarnya tanpa sadar karena ia terfokus dengan hp nya.

"Loh kak kok di adeknya di taruh di balkon?!!" Syok Linda berteriak lalu berlari kecil menuju balkon kamar Kaisa.

"Eh eh mama mama!" Kaisa terlonjak kaget karena melihat Linda yang menuju balkon dan langsung menahan tangan Linda.

"Ini loh Jeka disitu, lagi tidur dia" Jelas Kaisa dan membuat Linda lega rasanya.

"Lagian kenapa kakak tadi ngarahnya ke balkon?! Mama kira ya kamu buang adek" Linda memarahi Kaisa karena takut Kaisa membuang adeknya melalui balkon kamarnya.

"Ya gamungkin lah ma" balas Kaisa.

"Yaudah klo gitu mama mau turun lagi, awas klo kamu apa-apain adek!" ancam Linda lalu menutup pintu Kaisa sedikit kasar.

"Ada-ada aja dah" gumam Kaisa kembali duduk di pinggiran kasur nya dan menjaga Jeika kalau Jeika nanti jatuh dari kasur.

• • •

"Mainan Jeika kakak taruh mana?" tanya Jeika di tengah acara makan malam bersama keluarga nya.

"Gue buang" jawab Kaisa tanpa merasa beban.

"Yah kok di buang sih!!" marah Jeika setelah menggebrak pelan meja.

"Adek jangan marah-marah dong, kan kita lagi makan" ujar Linda menenangkan Jeika.

"Ya lagian lo gue suruh beresin dulu malah tidur, yaudah gue beresin abis itu gue buang" jelas Kaisa yang mulai tersulut emosi.

"Kakak, adek, jangan berantem disini atau papa yang bakal ngurusin kalian nanti!" ucapan Hesa langsung membuat Jeika dan Kaisa diam.

"Dibawah kolong kasur gue mainan lo" ucap Kaisa lalu melanjutkan makannya.

Keluarga Hesa pun melanjutkan makan malam nya tanpa suara kecuali suara sendok dan piring yang saling bertubrukan.

Setelah selesai, Kaisa langsung pergi ke kamar nya dan Jeika pergi ke ruang keluarga untuk menonton tv dengan Linda dan Hesa.

Linda memanggil Kaisa untuk melakukan sidang dengan Jeika. Meskipun hal sepele itu tapi Linda akan menyelesaikan masalah itu dengan kekeluargaan agar tidak adanya konflik yang berkepanjangan.

"Mama tanya, kalian tadi berantem karena apa?" Linda memulai topik pembicaraan dengan bertanya pada kedua anaknya.

"Di mulai dari kakak" tunjuk Linda.

"Si Jeka berantakin mainan nya di kamar isa ma, trs isa nyuruh Jeka buat beresin dulu sebelum tengah hari, tapi bukannya di beresin dulu malah Jeka tidur ma" Kaisa mulai menjelaskan kalau bukan dirinya yang bersalah.

"Tapi kan Jeika masih pengen main ma~" Jeika langsung merengek pada Linda.

"Jeika diem dulu, mama ngomong sama kakak!" tegas Linda dan membuat Jeika diam.

"Kakak, lanjutin"

"Terus Kaisa pindahin Jeka ke kasur isa biar tidurnya ngga sakit, abis itu Kaisa yang beresin mainan Jeka" Kaisa melanjutkan menjelaskan kronologi yang sebenarnya.

"Jadi adek udah ngerti kan klo kak isa ngomong kayak tadi? Adek tu harus nya patuh sama kakak, meskipun masih pengen main ya bilang yang baik, Jeika masih pengen main kak nanti Jeika beresin, gitu ya" ucap Linda memberi paham pada Jeika dan membuat Jeika merasa salah.

"Iya" balas Jeika dengan nada bergetar ingin menangis.

"Yaudah maafan dulu"

"Jeika minta maaf" ucap Jeika mengulurkan tangannya ke Kaisa sambil mewek.

Kaisa pun menjabat tangan Jeika dan Jeika langsung memeluk Kaisa tetapi Kaisa hanya diam tak membalas pelukan Jeika.

"Maa kakak ngga mau peluk Jeika~" Jeika menangis dan mengadu pada Linda kalau Kaisa tidak membalas pelukannya.

"Hmm" Kaisa berdehem lalu memeluk Jeika dengan erat.

"Yaudah lepas!" ucap Kaisa berusaha melepaskan pelukan Jeika yang masih erat di tubuhnya.

"Ngga mau!" ucap Jeika yang menyembunyikan wajahnya di sela-sela ketiak Kaisa dan tambah mengeratkan pelukannya.

"Gue gabisa napas setan!" ujar Kaisa mengeden karena pelukan Jeika yang tambah kencang dan erat. Jeika pun sedikit mengendorkan pelukannya.

"Udah ya, habis ini ga ada berantem-berantem lagi, awas klo sampe berantem lagi!" ucap Linda memberi peringatan pada anak-anak mereka.

Hesa? Dia terfokus dengan tontonan tv nya sampai tidak tau kalau Linda sedang menyidang kedua anak nya.

[{★}]


































































TBC...
Maaf yaa aku up nya lamaa😭😭 aku lagi banyak tugas banget sampe-sampe lupa klo chapt ini masih belum selesai, aku minta maaf banget

MY CHILDISH LITTLE BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang