11

261 22 0
                                    

"JEKA BURUANN!!!!" pagi-pagi Kaisa sudah berteriak karena lama menunggu Jeika yang tak kunjung ke mobil, padahal sudah hampir terlambat kesekolah.

"Iya-iya aduh" ucap Jeika yang buru-buru menuju ke mobil, saking paniknya tas Jeika sempat kecantol gagang pintu dan Jeika pun langsung melepaskan cantolan tas nya karena Kaisa yang sudah uring-uringan.

"Besok klo masih lelet gue tinggal lo!!" Kaisa masih saja marah-marah di dalam mobil. Dan Hesa hanya diam tanpa merespon.

"Hishh kan lagi an kak isa yang ngga bangunin Jeika! Padahal kan Jeika udah tidur di kamar kakak" dengus Jeika.

"Urusan lo ya lo yang urus lah!" balas Kaisa tak mau kalah.

"Ssttt udah-udah jangan berantem, papa ga fokus nyetir nih!" marah Hesa karena suasana di dalam mobil sangat bising.

Suasana pun hening sampai Jeika sudah di sekolahnya, "Bye papa! Hati-hati di jalan" ucap Jeika melambaikan tangannya ke Hesa lalu bergegas masuk.

Ternyata semua murid sekolah masih di luar dan kelas belum di mulai. Padahal sudah jam 7 pas.

Dari belakang ada memukul kepala Jeika pelan dan membuat Jeika reflek menoleh ke belakang. "Aduh siapa sih?" ucap Jeika memutar kepala nya.

"Hai aku Shela, aku dari kelas sebelah, aku tau kamu tapi kamu belum tentu kenal aku" ucap wanita bernama Shela itu setelah Jeika memutar badannya.

"Oh h-hai Shela" sapa Jeika ragu-ragu.

"Kamu mau kan jadi temen aku? Aku gapunya temen kaya kamu soalnya" ucap Shela dan memajukan bibir nya.

"Jeika punya temen kok" balas Jeika spontan karena dia punya teman.

"Siapa temen kamu? Kok aku nggak tau? Jadi aku bukan temen pertama kamu ya?" tanya Shela terus-menerus.

"Gue temennya, kenapa?" saut Rissa lalu menyenderkan tubuh nya ke tubuh Jeika yang lebih tinggi dari Rissa.

"Temen kamu Rissa Jeika? Kok bisa sih? Rissa itu anak nakal loh. Lihat tuh outfit nya aja ngga kayak perempuan biasanya ngga kayak aku yg penampilannya serba pink, iya kan Jeika" ucap Shela dan mencari validasi ke Jeika.

"Engga apa-apa kok, Rissa kan baik. Jeika ngga suka ya klo ada yg jelek-jelekin Rissa!" balas Jeika lalu memasang ekspresi wajah seperti marah.

"E-ehh engga kok, aku ngga ngejelekin Rissa, aku kan cuma ngomong fakta aja Jeika" ujar Shela membela dirinya.

"Terserah deh" ucap Jeika lalu melenggang pergi meninggalkan Shela dan Rissa berdua.

"Lo mau ngedeketin Jeika? Dia itu masih bocah dan ga bakal tau tentang hal-hal dewasa" Rissa mendekat ke Shela dengan senyuman miringnya.

"Emang tau apa kamu!" marah Shela pada Rissa yang sok tau mengenai Jeika.

"Gue yang nemenin dia udah empat bulan. TANPA ADA PERCAKAPAN TAPI GUE SAMA JEIKA LANGSUNG JADI TEMEN" balas Rissa dengan menekan kalimat terakhir lalu pergi meninggalkan Shela yang kesal pada Rissa.

Kelas pun dimulai sampai saat jam istirahat, Rissa pun melakuan kegiatan yang ia lakukan setiap jam istirahat yaitu menyuapi Jeika bekal yang ia bawa untuk Jeika.

Tanpa disadari, ternyata Shela membuntuti Rissa dari belakang dan masuk ke kelas Jeika di tengah Rissa menyuapi Jeika.

"Hai Jeika!! Aku bawain kamu permen sama marshmallow nih kamu pasti suka" ucap Shela sedikit berisik sambil menyodorkan jajanan manis ke Jeika.

Dengan senyuman senang dan mulut yang penuh makanan itu Jeika menerima pemberian Shela. Tapi saat hendak meraih nya, Rissa langsung menahan kedua tangan Jeika ke meja. "Jeika ga boleh makan yang manis-manis!" tegas Rissa menatap tajam ke arah Shela.

MY CHILDISH LITTLE BROTHERWhere stories live. Discover now