17

182 19 0
                                    

"Nah loh mau ngapain kalian mamang!!"

Alex tiba-tiba berteriak di saat Jean dan antek-anteknya sedang membahas sesuatu. Dan hal itu langsung membuat semua orang menatap Alex dengan tatapan aneh dan bingung, kenapa dia bisa disini.

"Siapa kamu?" tanya Jean dengan wajah datar nan dinginnya.

"Gue? Lo ga liat klo kita satu spesies?" Alex kembali bertanya pada Jean dengan pertanyaan yang nyeleneh abis.

"Lo mau ngambil laki-laki kemarin?" tanya Alex lagi.

"Apa urusan mu disini?" Jean mulai tersulut emosi dengan tingkah Alex yang sangat menjengkelkan.

"Gue cuma mau peringatin ke lo aja. Lo ga bakal bisa dapetin dia karena backingan dia yang ga main-main" ucap Alex yang perlahan berjalan menjauh. Tapi aneh nya tidak ada yang menangkap Alex dan membiarkan Alex pergi begitu saja.

• • •

20.45

"Je emang lo kemarin kemana sih? Kok malem baru pulang"

Disini Kaisa di kamar Jeika karena merasa bosan di kamar nya jadi Kaisa pindah ke kamar Jeika dan mengerjakan tugas nya sambil menemani Jeika bermain.

"Ngga tau kak, Jeika di bawa temen Jeika ke tempat ngga tau namanya trs temen Jeika di kasih uang sama cowok. Kelihatannya dia orang kaya sih kak trs malah Jeika di tarik sama cowok itu katanya Jeika udah jadi miliknya" jelas Jeika sejak awal kronologi ia akan di jual oleh Shela.

Kaisa benar-benar ingin memarahi Jeika karena beraninya dia pergi tanpa izin ke orang tua dan pulang saat malam hari. Tapi kejadian yang telah berlalu Kaisa tidak ingin memarahi Jeika lagi.

"Abis itu ada Rissa sama sepupu nya, Alex klo gasalah namanya nyelamatin Jeika" lanjut Jeika.

"Kan gue udah bilang ke lo Je jangan pergi-pergi tanpa izin orang tua. Untung aja Rissa dateng klo nggak gimana?" Kaisa pun menasehati Jeika dengan lembut tapi tetap saja Jeika menganggap Kaisa sedang memarahi nya.

Jeika yang awal nya memegang mainan nya pun langsung melepaskan nya dan menghampiri Kaisa. Jeika memegang tangan Kaisa yang masih mengerjakan tugas nya dan meminta maaf dengan air yang mulai berair.

"Kakak jangan marahin Jeika" ucap Jeika dengan nada seperti menahan nangis.

"Gue ga ada marah, kok bilang nya marah?" tanya Kaisa yang bingung dengan pernyataan Jeika.

"Itu tadi kakak marahin Jeika" jawab Jeika lalu menyeka air matanya yang berhasil turun.

"Haduh nggak nggak, kakak ngga marahin Jeka kok udah ah gausah nangis nanti di marahin mama" Kaisa langsung menenangkan Jeika agar tidak menangis dengan kencang.

"Udah ya tidur aja udah malem juga, biar kakak beresin mainannya" ucap Kaisa yang langsung turun dari kasur untuk membereskan mainan adiknya.

"Kakak tidur sini ya" Jeika pun meminta Kaisa untuk tidur di kamar nya, biasa kalau Jeika seperti ini akan meminta di temani tidur.

"Ngga ah, kemarin aja lo nge gigit paha gue!" Kaisa langsung menolak Jeika karena teringat kemarin Jeika yang mengigau dan menggigit paha nya. Kalau yang nge gigit bayi ga ada gigi mah gapapa, ini bayi besar yang giginya udah bukan gigi susu.

MY CHILDISH LITTLE BROTHERNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ