02

541 42 3
                                    

Hari ini hari pertama Jeika homeschooling di jam Siang, jadi saat jam 12 siang guru Jeika datang ke rumah untuk mengajari Jeika.

"Jeka bentar lagi guru lo mau kesini gausah main hp mulu. Jangan mentang-mentang udah gue kasih hp jadi nya lo santai-santai ya je!" ucap Kaisa sambil membereskan mainan Jeika yang berantakan.

"Udah siang kak Jeika males pengen tidur" balas Jeika meletakkan hp nya dengan malas.

"Mending sekolah aja kakk~" rengek Jeika.

"Masa gue batalin sih Je"

"Gapapa kan belum jam 12" ucap Jeika dengan seringaian senyumannya.

"Yaudah tapi seharian ini lo bakal belajar sama gue!" tegas Kaisa lalu mengambil hp nya untuk menghubungi guru Jeika kalau tidak jadi menghomeschooling Jeika.

"Jeka sini ngadep ke gue" ucap Kaisa duduk di bawah Sedangkan Jeika di atas sofa setelah Kaisa selesai dengan urusannya.

"Lo akan belajar ngomong 'enggak' sama gue" lanjut Kaisa.

"Jeika pengen tidur kakk" rengek Jeika kalau ia sudah mengantuk.

"Lo nurut apa hp lo gue banting!" ancam Kaisa dengan serius.

"Ishh iya-iya" pasrah Jeika dengan kesal.

"Jadi gini, bilang 'enggak' klo lo emang ga mau ngelakuin, oke?" Kaisa mulai menjelaskan hal apa yang harus Jeika lakukan dan tolak.

"Dan klo lo di suruh-suruh temen lo, bilang aja 'gue gamau!' paham?" tanya Kaisa setelah menjelaskan dengan sedetail mungkin.

"Oke kita praktek. Jeka ambilin gue tisu!" Kaisa langsung memberi instruksi pada Jeika untuk latihan.

"Okei" balas Jeika lalu hendak berdiri tetapi langsung di tahan oleh Kaisa.

"Jekaa ga gituu, ngomong 'enggak'" ucap Kaisa mempertegas ucapannya.

"Tapi kan Jeika mau ngambilin kak Isa tisu" balas Jeika dengan wajah polos nya.

"Jeka jangan nganggep kak Isa kakak Jeka, anggep kak Isa temen Jeka yang selalu nyuruh-nyuruh Jeka di sekolah, oke? Paham kan maksud kak Isa?"

"Jeika ngantukk~"

'Yatuhann, berilah hamba kesabaran' ucap Kaisa dalam hati.

Di tengah diam Kaisa dan Jeika tiba-tiba hp Jeika berbunyi dan saat di lihat ternyata Linda yang menelpon. Kaisa langsung meraih hp Jeika dan langsung mengangkat telpon nya.

"Jeika yang angkat telpon nyaa!!" teriak Jeika yang ingin mengangkat telponnya.

"Telpon lagi ma" ucap Kaisa lalu menutup telponnya dan langsung menyerahkan hp nya ke Jeika.

Linda pun menelpon lagi dan kali ini Jeika yang mengangkat telponnya dengan raut wajah yang senang.

"Halo mama!" sapa Jeika dengan girang.

"Halo sayang, udah makan siang belum?"

"Belum ma, habis ini makan siang"

"Oh gitu, mama cuma mau bilang besok mama sama papa pulang"

"Beneran ma?!?" tanya Jeika tak percaya.

"Kok kayak ga percaya sih, gasuka mama sama papa pulang ya?"

"Ga gitu maa, Jeika malah seneng mama sama papa dirumah"

"Yaudah mama cuma mau ngomong gitu aja, mama tutup telpon nya ya, buruan makan siang ya. Bye adek"

"Bye bye maa"

Setelah itu sambungan telepon antara Linda dan Jeika pun terputus. Jeika sangat senang karena Linda dan Hesa akan pulang ke rumah.

"Udah senyum-senyum nya ayo belajar lagi!" ucap Kaisa setelah melihat sambungan telepon Jeika sudah terputus.

"Makan siang dulu yuu kak" rayu Jeika sambil menggelitik dagu Kaisa.

"Jijik je!" ujar Kaisa menepis tangan Jeika.

"Hish yaudah sih, ayo makan siang duluu" paksa Jeika sambil mengayun-ayunkan tangan Kaisa.

"Yaudah yaudah makan siang dulu, tapi jangan langsung tidur habis makan, belajar kita belum selesai" pasrah Kaisa.

"Siap boss!"

Kaisa dan Jeika pun makan siang sebelum melanjutkan belajar mereka. Saat selesai Jeika diam-diam pergi ke kamar untuk tidur.

Tapi sialnya saat Jeika baru saja naik ke kasur terdengar suara pintu terbuka lalu Jeika langsung pura-pura tidur.

"Je bangun je!" panggil Kaisa berusaha membangunkan Jeika.

'Haduhh kok kak isa tau ya klo Jeika di kamar' gumam Jeika dalam hati.

"Bangun atau gue seret kaki lo!" ancam Kaisa tapi tetap tidak ada jawaban.

Tanpa babibu Kaisa pun langsung menggendong Jeika karena tau kalau Jeika hanya berpura-pura tidur agar terhindar dari belajar nya hari ini.

"Ih kakk turunin Jeika!!" teriak Jeika saat tubuhnya sudah terangkat. tapi Kaisa hanya diam sambil berjalan menuju ruang keluarga.

Saat sampai di ruang keluarga, Kaisa langsung membanting tubuh Jeika ke sofa tapi tidak terlalu kencang saat membanting.

"Lo gausah bohong dari gue je, pokoknya kita belajar lagi sampe sore dan ga ada pengecualian" ucap Kaisa mutlak tanpa bisa di ganggu gugat.

"Klo lo hari ini nurut sama gue, besok lo boleh sekolah lagi" lanjut Kaisa memberi iming-iming ke Jeika.

"Iya iya!" balas Jeika kesal.

Kaisa dan Jeika pun melanjutkan belajar mereka yaitu membenarkan sifat Jeika yang gampang untuk di kibulin atau gampang di di suruh-suruh.

Sampai pada akhirnya Kaisa melihat Jeika yang tertidur karena kecapean, Jeika yang susah untuk menangkap penjelasan dari Kaisa membuat Jeika mendapat marah dari Kaisa.

'Andai sifat lo ga kayak gini je, gabakal gue keras sama lo' batin Kaisa merasa bersalah.

Kaisa pun menggendong Jeika untuk memindahkan Jeika ke kamar nya agar tidur nya nyaman dan nyenyak. Setelah meletakkan Jeika ke kasur, Kaisa tak sengaja melihat bahu samping Jeika yang gosong seperti terkena hantaman keras.

Kaisa rasanya ingin menangis melihat adik kecil nya yang selalu di bully karena kepolosannya. Andai Kaisa masih sekolah dan satu sekolah dengan Jeika maka Kaisa akan melindungi Jeika.

Kaisa pun membiarkan Jeika tertidur. Sampai sore Kaisa membangunkan Jeika untuk mandi dulu.

"Jeka bangun, ayo mandi" Kaisa membangunkan Jeika dengan lembut sambil menepuk pipi Jeika pelan.

Jeika pun bangun duduk dengan mata yang masih tertutup, "Jangan belajar lagi ya kak, Jeika capek~" rengek Jeika sambil mengucek matanya.

"Iya enggak, ayo mandi sore dulu sebelum langit gelap. Nanti Jeika masuk angin" balas Kaisa pelan.

"Okey makasih kak isaa" ucap Jeika senang lalu mengambil tangan Kaisa dan menempelkan nya ke pipi Jeika lalu langsung pergi ke kamar mandi yang sudah ada di kamarnya.

Setelah itu Kaisa membereskan kasur Jeika yang tampak sedikit berantakan dan juga membereskan mainan-mainan yang berserakan di lantai.

[{★}]













































TBC..
Makasih ya udah mau baca sampai sinii😄

MY CHILDISH LITTLE BROTHERWhere stories live. Discover now