09

290 29 0
                                    

*MALAM...

"Mama!!"

Jeika berteriak sambil menangis dan berlari dari kamar menuju Linda yang sedang menonton tv bersama Hesa.

"Ada apa sayang? Kenapa?" tanya Linda yang langsung memeluk Jeika.

"Maa~ kak isa bilang klo Jeika bukan anak mama, Jeika di ambil di deket tong sampah depan rumah. Emang iya ma" adu Jeika yang masih nangis sesenggukan.

Kaisa berjalan menghampiri Jeika dan mama papa nya sambil menahan ketawa nya. "Kakak kenapa jujur sekarang, kan mama Udah ngasih tau biar mama aja yang ngasih tau Jeika" ucap Linda pada Kaisa dan membuat Jeika sekejap diam.

"Berarti... Jeika.. mamaa~" lagi-lagi Jeika menangis histeris karena ucapan Linda yang merujuk Kaisa benar.

"Hush enggak-enggak mama becanda, lagian kakak ini lho ah suka banget jailin adeknya" Linda pun langsung menenangkan Jeika yang semakin kejer nangis nya dan memarahi Kaisa yang suka menjahili adiknya.

"Papaa~" Jeika pun beralih ke Hesa yang masih terfokus dengan tontonan nya.

"Kenapa sayang, ada apa?" tanya Hesa memeluk Jeika saat sadar kalau anaknya mendekati nya sambil menangis.

"Mama sama kakak paa~" jawab Jeika yang belum juga berhenti menangis.

"Cup cup udah udah diem, biarin mama sama kakak ya nanti papa hukum" ucap Hesa mengelus punggung Jeika dan Jeika pun sedikit tenang.

"Heem" Jeika mengangguk di dalam pelukan Hesa.

"Je pinjem hp lo je" ucap Kaisa memegang bahu Jeika yang kini sudah diam dari tangisnya.

"Gamau" tolak Jeika dengan suara seraknya.

"Padahal gue mau ngirim foto lama lo" tegas Kaisa.

"Yaudah di dekat tv hp nya Jeika!" balas Jeika yang sudah emosi.

"Sensi amat jadi bocah!" ketus Kaisa lalu pergi mengambil hp Jeika.

Kaisa pun mengotak-atik hp Jeika dan mengirim foto zaman Jeika masih kecil. 'Sangat lucu' batin Kaisa melihat foto-foto itu.

"Adek tidur yuk udah malem" ucap Linda memegangi tangan Jeika.

"Di temenin kak isa ma" balas Jeika lalu berdiri dari duduknya.

"Yaudah. Kakak temenin adek tidur ya" ucap Linda pada Kaisa yang masih sibuk dengan hp nya dan hp Jeika.

"Yaa Jeka duluan aja ke kamar nya nanti kakak nyusul" ucap Kaisa yang masih fokus dengan barang di depannya.

"Berenti dulu bisa nggak?!" ucap Linda dengan sedikit emosi.

"Iya iya ayok" geram Kaisa lalu berdiri dan berjalan mendahului Jeika dan tetap saja terfokus dengan benda yang ia pegang.

"Selamat malam mama papa" ucap Jeika lalu pergi ke kamarnya.

"Selamat malam juga sayang" balas Linda dan Hesa menatap punggung putra nya yang kian menjauh dari pandangan mereka.

"Udah sana buruan tidur gue disini" ucap Kaisa saat sudah duduk di samping kasur Jeika.

"Okeeyy" Jeika pun naik ke kasur dan langsung memeluk kaki Kaisa yang sedang sembujur. Kaisa pun tak mempermasalahkan hal itu, lagipula sejak kecil Jeika sering memeluk kaki Kaisa.

"Udah tidur ngapain ngeliatin gue?!" ucap Kaisa kesal karena Jeika tak tidur malah menatap nya aneh.

"Kak isa sayang ngga sama Jeika?" tiba-tiba Jeika bertanya seperti itu pada Kaisa dan membuat Kaisa mengerutkan dahinya bingung.

MY CHILDISH LITTLE BROTHERWhere stories live. Discover now