Chapter 5 : :)

19.3K 1.3K 56
                                    

Rheon itu bermuka dua.

Dia sebenarnya agak gila dan pecicilan juga kayak teman-temannya, hanya saja dia menyembunyikan hal itu dan akan menunjukkan nya ketika mereka berempat nongkrong bersama di tempat yang tidak diketahui orang lain. Di sekolah dan tempat umum lainnya dia akan berubah menjadi cowok cool, sengaja karena kata kakak laki-lakinya cowok Cool itu keren.

Dari sanalah orang-orang mulai memberinya julukan si dingin yang tampan.

Tapi!!!!!!

Citra itu rusak karena kejadian kemarin!

Videonya yang mirip sapi mau di potong kesebar kemana-mana.

Memalukan.

Dia sampai guling-guling di lantai, sambil pegang Junior nya.

Mau letak dimana muka Rheon?

Kesannya sebagai cowok dingin yang sudah ia bangun sejak kelas 10 hilang begitu saja, uwis gitu, hilang!

Mana mungkin dia akan melepaskan begitu saja gadis yang membuatnya menjadi seperti ini.

"Terus engga jadi nyari orang yang ngasih obat perangsang di minuman lo?" tanya Mian.

Rheon menggelengkan kepalanya. "Nanti dulu, pokoknya gue mau nangkap nih cewek."

"Pantes kemarin sih Erina kelihatan kayak ketakutan gitu, oh ternyata." Kento bodoh, kayaknya semua adik kelas takut dengan senior seperti mereka.

"Astaga, baru mau gebet nih cewek, eh udah kenak plot twist aja." ujar Stellan.

Rheon tersenyum miring. "Gue udah mikirin hukuman untuk dia."

"Apaan?" tanya ketiga cowok itu.

Rheon tertawa jahat. "Tunggu aja, pokonya dia harus tanggung jawab." Rheon tidak akan diam saja jika ada seseorang yang menganggu kehidupannya.

"Asyik, gue tunggu tanggal mainnya, eh btw nanti sesekali boleh dong gue pinjam dia, ajak jalan, gue masih dendam karena waktu kelas 10 dia pernah cuekin gue." Kento tertawa geli.

"Eh gue juga mau!" Stellan tidak mau kalah. "Dia cantik Cok."

"Gue ikut!" seru Mian.

"Oke, kita jadiin dia pacar bersama." Rheon tertawa puas.

Hukuman yang bagus.

Setelah merusak citranya, dia juga akan merusak citra gadis itu.

Tunggu aja.

Rheon adalah tipe orang yang suka dendam.

"Eh btw kok bisa-bisanya lo nyosor si Erina, cewek lo kemana?"

"Gue pikir dia cewek gue! Hera telpon gue, dia bilang bakalan datang pakai baju warna cream, gue pikir itu dia, Dada Hera kan gedek, nah dada tuh cewek juga gedek." Sial, dia tidak sempat memeganginya kemarin.

Di ingatan Rheon di cahaya remang-remang hanya gaun berwarna Cream itu yang ia ingat.

"Erina tepos woi!" seru Stellan. "Nih lihat foto-fotonya, dia tepos, engga ada dagingnya, rata kayak papan." Dia menunjukkan postingan terakhir Erina ketika MOS.

"Mungkin dia pakai bantalan, negatif thinking aja." ujar Rheon.

"Hm..." Stellan meng zoom in-zoom out foto Erina itu, kayaknya iya sih. "Gue kira cupu, ternyata suhu."

"Jangan heran lo, cewek-cewek polos jaman sekarang pro soal gituan." ujar Mian. "Contohnya adik cewek gue, dia ketangkap basah baca Wattpad 21+ sama nyokap gue." Dia tertawa ngakak, kasian sekali adiknya itu.

Trap (The End)Where stories live. Discover now