Chapter 11 : Nye

16.8K 1.2K 88
                                    

Kehidupan sekolah Erina dan Ancia kembali normal setelahnya, minus sekarang mereka berdua jadi adik kelas paling kontroversial di sekolah, karena malu Ancia menggunakan masker dan jaket kebesaran untuk menutupi dirinya, dia jijik kalau terus di tatap terus, kayak engga ada hal lain aja yang bisa dilihat.

"Teman gue jadi artis sekarang." Erina bertepuk tangan.

"Iya, anjing kritis." jawab Ancia sembari mencatat tugas matematika milik Erina.

"Terus kak Rheon ada ganggu lo lagi gak?"

Ancia menggelengkan kepalanya. "Engga ada, adem aja hidup gue." Dia tidak pernah melihat Rheon beberapa hari ini, yah seperti yang Ancia katakan mereka tidak mungkin berpapasan karena memang mustahil.

"Kak Rheon sama ceweknya putus loh, kira-kira kenapa yah?" Erina penasaran. "Apa jangan-jangan ceweknya udah sadar kali pacaran sama orang mesum?"

"Mana mungkin pacaran sama kak Rheon engga dimesumin." ujar Ancia, dia sangat yakin, dengan gadis random aja si Rheon sampai seperti itu.

"Iya sih, pokoknya semoga jodoh gue engga kayak gitu."

"Kak Rheon dari kelas 10 memang gitu." ujar salah satu teman sekelas mereka.

"Maksudnya?" tanya Ancia dan Erina.

"Suka main cewek, dia engga pernah serius sama satu cewek, minimal 1-4 Minggu dia pasti ganti cewek, alasannya karena bosan atau ceweknya yang terlalu ngekang."

"Teman-temannya juga gitu kan, sampai sekarang aja gue masih di teror, kak Stellan minta nomor wa gue terus."

"Mereka berempat itu engga ada yang serius ngejalanin hubungan, main-main, banyak korban tapi masih banyak ada yang mau jadi cewek mereka, alasannya karena ganteng plus mereka royal kalau lagi pacaran, siap pacaran beh dilirik pun tidak, kayak orang asing."

"Lo tahu darimana?" tanya Ancia.

"Kakak gue kan anak kelas 12 disini, dia cerita dikit-dikit karena tahu kasus lo, terus katanya kak Rheon ini pendendam, dia baik di depan, tapi dibelakang kita engga tahu, hati-hati aja Ancia, mungkin sekarang dia diam-diam aja, engga tahu kedepannya."

Ancia mengangguk mengerti. "Makasih sarannya."

Teman sekelasnya itu pergi setelah menyampaikan itu pada Ancia.

"Seram banget, kayak bukan manusia si kak Rheon." gumam Erina. "Kalau lo diapa-apain lagi sama dia, kita lawan aja, malas gue jadi pihak yang selalu ngalah, dia kakak kelas, tapi kalau sifatnya murahan kayak gitu, siapa yang mau hormati."

Ancia mengangguk setuju.

"Guys tahu gak?! Kak Rheon sama teman-temannya berantam di lapangan!"

Hah?

Empat orang akrab yang mirip kembaran itu berantam?!

Kok bisa?!

"Kenapa berantam?"

"Engga tahu, gosipnya kak Stellan yang masukin obat perangsang ke minuman kak Rheon malam itu, kak Rheon tahu, terus dia ngajak berantem kak Stellan, eh dua orang lagi ikut campur dong, jadi sekarang mereka berempat tinju-tinjuan asli, seram banget, kalau engga mau lihat darah jangan kesana deh."

Beberapa teman sekelas Ancia segera pergi menuju lapangan untuk melihatnya, mereka penasaran separah apa keadaan.

"Mau lihat gak?" tanya Erina.

Ancia menggelengkan kepalanya. "Bukan urusan gue."

"Gue mau lihat ah, nanti gue videoin." Erina ikut keluar kelas, dia penasaran.

Trap (The End)Where stories live. Discover now