Chapter 6 : Eh?

17.6K 1.4K 43
                                    

Ternyata beginilah perasaan seorang narapidana ketika melihat penjara.

Erina melirik Ancia dari belakang ketika gadis itu menghentikan laju motornya di depan gerbang sekolah.

"Kenapa lo?" tanya Erina.

Ancia menelan Saliva-nya, entah kenapa melihat gerbang sekolah membuatnya takut. "Mau pulang."

"Anjir, nanti Mama loh marah, dia kan udah tahu lo sehat." ujar Erina, Mama Ancia itu sangat ketat kedisiplinan, kalau engga ada alasan yang bagus Ancia tidak diizinkan untuk engga masuk sekolah.

Benar juga.

Menghela nafas Ancia kembali menyalakan motornya dan masuk ke lingkungan sekolah, dia melirik tempat parkir motor yang biasanya dihuni kendaraan pribadi milik keempat cowok gila itu, Ancia menghela nafas lega, dia lupa jika keempatnya tidak pernah datang cepat, mereka selalu ngaret.

"Nanti pulang sekolah kita langsung cabut yah, jangan kemana-mana." ujar Ancia, dia turun dari motornya.

Erina mengacungkan jempolnya. "Siap, kita langsung pulang titik engga pakai koma."

Keduanya segera berjalan menuju kelas, Erina dengan langkah ringannya sembari menyapa beberapa orang yang ia kenal dan Ancia dengan langkah seramnya, membuat orang-orang yang Erina sapa sedikit merasa aneh dengan gadis yang terus-menerus melotototi setiap orang yang ia lewati.

"Sebenernya cewek yang di cari kak Rheon itu siapa sih?"

Deg.

Sampai kelas malah pertanyaan seperti itu yang terdengar telinga Ancia.

"Kayaknya sih kakak kelas yah, mana ada angkatan kita yang berani nendang anu kak Rheon."

"Tiap kali gue lihat videonya, engga pernah berhenti ngakak Cok."

"Maklum, dia kan terkenal pendiam, pasti malu banget video kayak gitu tersebar kemana-mana."

"Menurut gua juga kakak kelas sih, gosipnya ada yang ngasih obat perangsang ke minuman kak Rheon malam itu, terus dia nge-fly, eh cium cewek random."

"Menurut gue juga gitu sih, makanya tuh cewek kaget dan nendang anu nya kak Rheon."

"Kasian ceweknya, dia engga salah kok di cari-cari."

Ancia mengangguk setuju.

"Kalau gue jadi kak Rheon juga bakalan marah sih, lo bayangin burung lo di tendang Cok, sakit banget tuh gila, gue bakalan cari tuh cewek dan minta tanggung jawab."

Perbedaan pendapat antara cowok dan cewek.

"Minta tanggung jawab nya gimana tuh?"

"Ngewe."

Semua murid cowok di kelas tertawa ngakak, berbeda dengan cewek yang menatap mereka jengah.

Mesum banget.

"Anjir, sabilah, testing, kalau engga jadi berarti barangnya rusak, kawanin aja langsung."

"Anjay, bisa juga, lumayan kan orang kaya, engga perlu mikir biaya langsung kawin aja kayak Jess No Limit sama Sisca Kol."

"Eh mereka udah punya anak loh."

"Cewek kan, saingan Rafathar katanya."

Cowok-cowok sudah membahas hal lain, berbeda dengan para cewek yang masih membicarakan hal yang sama.

"Erina, kemarin lo datang kan ke pestanya, kira-kira lo tahu gak siapa pelakunya?"

Anjir, Ancia dipanggil pelaku dong, udah kayak tersangka pembunuhan aja.

Trap (The End)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum