Chapter 22 : Kya!!!

11.5K 1K 58
                                    

Seminggu berlalu begitu saja selama ini Ancia dan Erina sibuk latihan untuk penampilan drama mereka yang akan datang dalam waktu sebulan. Sesuai dengan perkataan Lila sesekali dalam waktu seminggu mereka akan pulang malam dan latihan lebih lama.

"Gue engga bisa maaf." Erina pulang lebih dulu karena dia ada rencana makan malam dengan kedua orang tuanya.

Semua orang pun mengerti, jadi khusus untuk hari ini mereka tidak akan melakukan latihan drama, tapi menyiapkan properti yang akan digunakan untuk membuat panggung di kelas mereka ini, semua barang yang digunakan itu bekas kecuali plastik yang harus dibeli baru, tidak mungkin mereka menggunakan plastik bekas, itu jorok.

"Guys udah jam 8 malam, ayo bubar, nanti pulang kemalaman."

Ancia melirik jam di dinding kelasnya, dia menguap.

Pantas dia mengantuk.

"Ancia lo pulang sama siapa?"

"Papa gue jemput nanti." ujar Ancia, dia sudah memberitahu Papa dan Mamanya tentang hal ini.

"Oke, tunggu di pos satpam aja Ancia biar aman."

"Oke."

Ancia membereskan barang-barangnya dan pergi bersama teman-temannya ke gerbang sekolah, mereka berpisah setelahnya, Ancia duduk bersama satpam sekolah yang menemaninya.

"Nunggu siapa dek?" tanya satpam sekolah itu.

"Papa Pak, bentar lagi datang."

"Oh, mau teh gak? Bapak buat teh nih."

"Engga Pa." jawab Ancia.

Ancia sibuk memainkan ponselnya, dia menunggu Papa nya dengan sabar ketika tiba-tiba satpam sekolah itu duduk di sampingnya dengan jarak yang cukup dekat.

"Kamu udah punya pacar belum?"

"Belum Pak." Ancia tidak berani melihat, dia memang tidak terlalu mengenal satpam sekolah karena dia juga tidak peduli.

Apa-apaan pria tua bangka ini? Kenapa duduknya harus sedekat ini dengan nya?

"Oh, gitu yah." Satpam itu meneguk teh nya sembari melirik dada Ancia.

Ancia merinding, dia sedikit menjauh.

Satpam itu mendekat.

Sialan.

Dia takut.

"Anak jaman sekarang badannya bagus-bagus yah, tiap hari bapak lihat siswa-siswi lewat, bikin engga tahan aja."

Ancia keringat dingin, sumpah dia benar-benar takut.

Seumur hidup dia tidak pernah mengalami situasi seperti ini.

Ternyata benar kata orang-orang, ketika kita dihadapi dengan situasi seperti ini.

Tubuh dan pikiran langsung berhenti bekerja.

Papa cepat datang! Ancia berharap dalam hati.

"Kamu mau gak...."

"Orang mesum! Orang mesum! Ada orang mesum! Hayo! Hayo! Orang mesum!"

Ancia tersentak, dia mendongak dan melihat Rheon di hadapannya dengan pakaian eskul basketnya dan sebuah bola di tangannya.

Rheon melempar bolanya dan mengenai wajah satpam abal-abal itu. "Lo bego banget jadi cewek, satpam sekolah sendiri masa gak tanda." ujar Rheon.

Ancia terdiam.

"Pak! Ada yang cosplay jadi lo nih, tolong amankan, dia mau pegang-pegang teman gue."

Trap (The End)Where stories live. Discover now