Epilog

22.9K 1.4K 228
                                    

Malam Minggu setelah makan malam Ancia berbaring di atas kasurnya sembari mengerjakan beberapa tugas yang akan dikumpulkan Minggu depan, dia adalah tipe seseorang yang suka mengerjakan tugas sebelum waktunya dikumpulkan.

Dahi Ancia mengkerut ketika mendengar suara gerbang yang di buka dan suara mobil asing yang tidak pernah dia dengar sebelumnya, suaranya berbeda dengan mobil milik Papa atau Mamanya.

Penasaran, Ancia mengambil celana panjang dan menggunakannya untuk menutupi celana pendek yang ia gunakan.

"Gue mau ke bawah." ujar Ancia pada Sempak, kucing yang awalnya sedang tidur itu langsung terbangun ketika melihat Ancia.

"Mirip banget lo sama kak Rheon." Tidak bisa meninggalkannya sendirian dan akan mengikutinya kemanapun dia pergi.

Membuka pintu kamar, Ancia segera berjalan menuruni anak tangga, dia semakin penasaran ketika mendengar suara-suara seseorang yang sepertinya ia kenali.

Berjalan ke dapur Ancia terkejut ketika melihat Rheon di ruang makan.

Bukan hanya Rheon, ada Papanya, Ronan dan Remon disana.

"Ancia!" panggil Rheon dengan nada yang ceria.

Ancia berhenti melangkah, dia menatap semua orang dengan penuh tanda tanya.

"Ancia, duduk sini." panggil Mama Ancia.

Menurut, Ancia segera duduk di samping Mamanya.

Rheon yang tadinya duduk disamping Remon bangkit, dia duduk disamping Ancia.

"Ada apa ini? Acara syukuran lagi?" tebak Ancia, dia menepis tangan Rheon ketika laki-laki itu memegangi rambutnya.

"Si Rheon kampret, bukannya ngomong malah duduk." ujar Remon, dia sedang menikmati kerupuk putih yang biasanya Ancia makan.

"Kalau gak jadi, kita pulang nih." Ancam Ronan.

"Jadi! Jadi!" seru Rheon.

Ancia menatap laki-laki itu tidak mengerti.

Rheon bangkit, dia berdiri disamping Ancia dengan wajah memerah dan keringat dingin.

Ancia menunggu.

"Itu, hm....anu..."

Kenapa laki-laki ini ragu-ragu?

"Ancia!"

"Iya?" saut Ancia.

"Ayo kita tunangan!" seru Rheon dengan semangat 45.

"Hah?" Wajah Ancia berubah dingin.

Rheon meraih tangan Ancia, dia menatap netra gadis itu. "Gue datang ke rumah orang tua lo, minta izin untuk tunangan, mereka setuju kok, lo setuju kan?"

Refleks, Ancia menatap kedua orang tuanya.

Mama dan Papa Ancia mengalihkan pandangannya, pura-pura tidak sadar dengan tatapan tajam dari putri mereka itu..

"Papa gue setuju kok, mau kan? Yah? Gue benar-benar engga tenang, tahun depan gue lulus SMA, gue bakalan kuliah di Indonesia kok, gue engga mau jauh-jauh dari lo, tapi, tapi, kemarin malam gue ovt, kalau misalnya gue tamat dan kita jarang ketemuan, pasti lo bakalan lupain gue dan akhirnya jadian sama cowok baru! Gue engga mau Ancia! Jadi, ayo tunangan! Ah, apa lo mau nikah? Ayo Ancia, gue siap nafkahi lo kok!" Dia mengatakan dalam satu tarikan nafas.

Semua orang di ruang itu menahan nafasnya, menunggu jawaban Ancia.

Rheon tidak bisa tidur semalaman kemarin, pikirannya penuh dengan skenario dimana Ancia pergi meninggalkan nya karena bosan dan mereka kurang memiliki waktu bersama karena kesibukan, apalagi ketika Rheon mendengar jika Mamanya ingin memisahkan dirinya dengan Ancia, Rheon semakin tidak tenang.

Dia tidak akan pernah melepaskan Ancia.

Ancia bukanlah gadis yang gampang dikendalikan dan diikat, Rheon bingung bagaimana harus mempertahankan Ancia.

Jadi inilah satu-satunya cara yang ia pikirkan.

"Kak Rheon..." panggil Ancia.

"Iya? Lo mau kan?" nada suara Rheon sangat penuh dengan harapan.

Ronan dan Remon tertawa keras ketika melihat Rheon mengaduh setelah ditendang Ancia.

Hahahaha.

***

Trap tamat yey.

Aku malas lanjutin cerita ini jadi tamatkan aja plus mood dan niat nulis aku memang agak menurun setelah Leona tamat.

See u guys.

Start : 14 September 2023
End : 3 Oktober 2023

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA TRAP!

MUACH MUACH MUACH

Maaf kalau endingnya tidak berkesan (⁠^⁠^⁠)

AND JADILAH SEPERTI ANCIA 😍

Trap (The End)Where stories live. Discover now