Chapter 7 : Run!!!

18.2K 1.3K 70
                                    

Ancia menerima beberapa lembar materi yang ia dapatkan dari wali kelasnya itu, dia berujar lega di dalam hati karena materinya tidak terlalu banyak, maklum mereka kan masih dikategorikan sebagai tahun ajaran baru, belum terlalu banyak materinya.

Di dalam ruang Guru ada banyak sekali guru yang masih menatap di lingkungan sekolah untuk mengajari siswa-siswi yang melewatkan pelajaran karena beberapa alasan, padahal sudah pulang sekolah, rajin banget mereka menatap disini.

"Kamu potong rambut yah?"

"Iya Bu." jawab Ancia, dia tersenyum manis sembari memegangi rambutnya ya yang dikuncir satu.

"Bagus, segar ibu lihatnya." ujar wali kelas Ancia. "Pelajari dulu materinya baik-baik, kalau kamu engga paham besok tanyak sama guru mata pelajarannya, jangan malu, kamu punya hak untuk meminta itu."

Ancia mengangguk. "Terima kasih Bu."

"Oh yah kamu sama Erina ada ikut ekskul gak?"

"Gak ada Bu, tapi Erina awalnya ikut cheers, dia keluar karena kecapean."

"Hm..." wali kelasnya itu mencatat sesuatu di buku pribadi miliknya. "Yaudah gak apa-apa engga ikut ekskul, yang penting pulang sekolah kalau engga ada urusan pulang ke rumah yah, jangan main-main, belajar."

Ancia mengangguk mengerti. "Iya Bu."

"Kamu boleh pergi, maaf yah ibu tahan jam pulangnya."

Ancia tertawa kecil. "Gak apa-apa Bu, makasih untuk materinya Bu."

"Iya, Ancia, titip salam sama Mama kamu."

"Baik Bu."

Ancia segera keluar dengan tumpukan kertas di tangannya.

Gadis itu menghela nafas panjang. "Akhirnya bisa pulang."

Ancia berjalan melewati koridor kelas dengan langkah cepat, kecepatannya sampai membuat beberapa kucing yang sedang dikasih makan oleh penjaga sekolah kaget dan menjerit ketakutan.

Eh tahu-tahunya dari arah tangga ke lantai dua terlihat Erina yang tiba-tiba muncul sembari memeluk erat Tas nya Ancia.

"Loh...." Ancia berhenti berlari.

"Run!!!" seru Erina dengan segenap jiwa dan raga.

"Hah?"

Ancia langsung konek ketika melihat Stellan yang mengejar Erina sembari tertawa-tawa, dia terlihat seperti penculik anak-anak mesum.

"Mau kemana lo?! Sini sama Abang dek!" seru Stellan, sepertinya dia menikmati adegan lari-larian ini.

Ancia berbalik arah dan ikut berlari.

Erina berlari sekencang mungkin, sesampainya dia disamping Ancia, dia menarik lengan gadis itu dan membawanya memasuki ruang guru.

"Loh, kok balik lagi Ancia?" tanya wali kelas Ancia.

Ancia dan Erina ngos-ngosan, keduanya menatap wali kelas mereka dengan mata berkaca-kaca.

"Ibu tolong! Kak Stellan sama teman-temannya gangguin kami!" Erina mengaduh.

Wali kelas mereka terkejut, wajahnya berubah marah. "Mereka itu, suka banget gangguin adik kelas, diapain kalian?"

"Dia ngejar-ngejar Erina sambil bilang sini sama Abang dek! Gitu Bu!" Erina kembali mengaduh. "Tolong Bu, seram banget, mirip pedofil."

Wali kelas mereka segera keluar dari ruang guru.

Ancia dan Erina mengintip dari jendela.

"Kalian apain adik kelas kalian, huh?" tanya Wali kelas keduanya.

Trap (The End)Where stories live. Discover now