Chapter 43 : Mboh (End)

17.8K 1.1K 50
                                    

"Kenapa lo engga mau gue pergi kak?" tanya Ancia.

Rheon menggelengkan kepalanya. "Gak tahu, gue kesal tiap kali lo cuekin gue, tiap kali lo dekat Lean, Ancia, gimana caranya dapatin perhatian lo."

Ancia menatap Rheon, dia ingin tertawa melihat wajah laki-laki itu, lawak banget, mirip kucing habis dimarahin. "Lo suka gue kak?" tanyanya.

"Iya, jadi jangan pergi...." Rheon berujar lemah. "Gue engga bohong kali ini, kayaknya gue jilat ludah gue sendiri, gue termakan jebakan gue sendiri, gue masuk dalam perangkap lo, gue engga mau lo dekat-dekat cowok lain, mau si Lean, si kampret, si bangsat, pokoknya gue engga mau, gue mau jadi milik lo Ancia."

Ancia melipat kedua tangannya di depan dada, dia berpikir sejenak. "Hm, yakin?"

Rheon menatap gadis itu dengan ujung mata basah, dia mengangguk cepat. "Yakin! 100 persen!"

"Gak bohong lagi?"

"Gak." Rheon tidak akan berbohong lagi.

"Kalau bohong gue pergi nih, jauh-jauh dari lo."

"Jangan! Jangan pergi! Tetap disamping gue, please?" Dia menatap Ancia dengan tatapan mata memohon, sumpah mirip banget sama si Sempak, fyi nama kucing Ancia adalah Sempak.

"Mau turuti kata-kata gue kan? Jadi cowok baik? Anak baik?"

Rheon mengangguk cepat, dia akan melakukan apapun, asalkan Ancia jangan pergi dari sisi nya.

"Minta maaf dulu sama gue sebagai perwakilan untuk semua cewek di Indonesia."

"Gue minta maaf." Rheon tidak berpikir seribu kali ketika mengatakannya.

"Untuk apa?" Ancia berujar tegas, dia tidak akan membiarkannya jika Rheon minta maaf tanpa mengetahui kesalahannya.

"Karena anggap semua cewek sama kayak Mama gue."

Pandangan Rheon sudah sedikit berubah, dia tahu tapi gengsinya menolak.

Semua cewek tidak seperti ibunya.

Tidak semua cewek rela membuang harga dirinya hanya untuk uang, ada beberapa gadis yang seperti Ancia, mereka lebih memilih bekerja keras daripada menjadi peliharaan cowok.

Rheon sadar sekarang.

Tidak semua cewek adalah rubah betina.

Contoh kecilnya adalah Ancia, adik kelas yang awalnya tidak pernah ia kenal dan membuatnya menjadi seperti ini, membuat Rheon menangis ketakutan karena takut kehilangannya.

Ancia yang membuat Rheon merasakan ini.

Ini pertama kalinya bagi Rheon.

Ini pertama kalinya dia jatuh cinta dengan seseorang sampai tersungkur-sungkur, sampai memohon-mohon, sampai terseret-seret, semua ini karena Ancia, Ancia yang membuat Rheon seperti ini, pokoknya dia harus bertanggung jawab karena sepertinya Rheon tidak bisa lagi menjalani kehidupan tanpa kehadiran Ancia di sisi nya.

"Yaudah jangan nangis lagi, ayo balik ke kelas nanti keburu bel." Ancia berbalik arah, berniat pergi.

"Tunggu dulu! Jangan pergi Ancia." Rheon menghalangi Ancia, dia tidak akan membiarkan gadis itu pergi.

Ancia menatap Rheon bingung. "Kenapa lagi? Kan udah selesai masalahnya." Mereka udah fine-fine aja untuk sekarang.

"Terus kita engga pacaran?"

"Emang kita pernah putus?" jawab Ancia langsung.

Tidak pernah ada kata putus diantara mereka, kalaupun kemarin Ancia mengatakannya, Rheon kan tidak menerimanya.

Trap (The End)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora