Bab.13

9K 679 9
                                    

Jevan sudah menghubungi Xavier dan juga datang kemansion Xavier juga tidak mendapati baby Anka.

Xavier hanya membalas pesan bahwa dia hanya meminjam Anka sebentar.

Memangnya baby mereka barang apa.

Tentu saja Jevan ingin marah pada Xavier tetapi dia juga percaya pada Xavier tidak akan mengambil Anka.

(Jevan tu rindu tau,dia sudah seharian kerja masa Anka ngak ada kan dia sebel.
hehehehh) author.

"Gimana dad,om Xavier membawa baby kemana?"tanya el dengan raut sedikit cemas.

"Tidak tahu,dia menulis kan pinjam saja dipesannya."ujar Jevan sambil mengedikkan

bahu.

"Kita tidak bisa membiarkan ini dad ,aku mau baby ku"tegas Al

"Daddy tahu,kita akan mencari nya jika dia tidak memulangkannya hari ini juga pada kita"balas Jevan.

"Pinjam pinjam emangnya baby kita barang main pinjam aja"gerutu El.

Mereka merenung kan memikirkan Anka yang masih ada ditangan Xavier.

Orang yang mereka bicarakan saat ini tengah memeluk buntalan ulat didekapannya.

Xavier meneliti setiap wajah imut anka yang sangat sempurna pikirnya.

Puas melihat itu dia pun mengecup pipi bulat Anka pelan dan beranjak keluar kamar.

Xavier berada dilantai bawah dan memerintahkan maid untuk memasak makanan untuk baby barunya itu.

"Siapkan makanan utama dan makanan penutup "perintah Xavier.

"Baik tuan"maid mengangguk dan menunduk setelah itu pergi membuatkan makanan.

Xavier duduk di sofa ruang tamu dengan i-pad di tangannya untuk bekerja sebentar menunggu baby nya bangun.

Beralih pada Anka yang kini berbicara pada sistem kasayangannya.

"Cio kamar ini sedikit menyeramkan,ya kan?"tanyanya.

"Benar tuan,dan anda adalah orang pertama yang memasuki kamar ini!"ujar Cio memberi tahu.

"Benarkah?wah sepertinya pion ku yang satu ini berguna untuk menyingkirkan Noah,ahhaha"

"Ya tuan,kerena Xavier juga sepadan dengan Jevan ."

"Mana yang lebih kuat antara Jevan dan Xavier?"

"Bisa dibilang dua duanya memiliki kelebihan dan kekuatan masing masing tuan"

"Jadi begitu"ucap Anka sambil mengelus bulu kelinci itu.

Setelah berbicara dengan sistem Anka bersiap siap untuk memainkan perannya.

Terdengar suara tangisan dari arah kamar nya membuat Xavier bergegas menuju sumber tangisan tersebut.

Cklek

Pintu terbuka menampakkan bocah dengan wajah memerah,hidung bengkel,mata berkaca kaca dan jangan lupakan idaman kecil yang keluar dari mulut mungil nya itu.

"Hikssss hiikssss daddy hikssss takut tttttt daddy"lirih Anka sambil sesenggukan.

Xavier mendekat dan langsung mengendong ala koala bocil itu.

"Kenapa hmmm?"tanya Xavier

"Takutttttt"cicit Anka pelan.

"Kenapa takut baby "ucap Xavier sambil menghapus cairan bening Anka.

"Ta-kut ka-mar om ge-lap dan ngak ada si-apa sia-pa hikss" ucap Anka sambil sesenggukan.

Oh Xavier tahu sekarang baby Anka memang takut gelap dia lupa, karena sudah menyelidiki identitas Anka tentu saja dia tahu.

Time Traveler ManWhere stories live. Discover now