Chapter 8

5K 474 20
                                    

Anka sekarang tengah berada dimobil sambil menggerutu ,dia sedikit marah dengan Cio karena menyuruhnya menyesaikan misi sekarang.

"Cio ngapain sih harus sekarang,ngak bisa besok aja ?"tanyanya

"Tuan ini dari tadi protes terus ,ini demi misi tuan dan jangan mengeluh !"Jengah Cio melihat Anka yang terus saja mengeluh dari tadi.

"Ya  demi misi,tapi ini jam 2 pagi Cio gua masih  ngantuk!"Sinis Anka memandang  Cio dengan tatapan tajam.

Cio yang mendengar itu cengengesan saja,"ya mau gimana tuan misinya dikirim atasan jam segini masa harus ditunda."sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Hufft ya udah deh ,demi atasan ,tapi ini mana lagi orang nya ngak muncul muncul."sambil melirik jalan raya yang sepi.

"Ya jam segini mana ada orang tuan!"

Anka menatap Cio dengan datar, sudah tahu jam segini tidak ada orang kenapa bisa ada misi seperti ini."jangan jangan atasan lagi ngerjain kita ya?"

"Ngak mungkin tuan selama ini mana pernah atasan salah memberikan misi!"

"Benar juga"

"Tunggu saja tuan,pasti sebentar lagi akan datang."

"Ya iya "Anka mengambil handphone dan membukanya dia akan memainkan game sebentar agar tidak jenuh selama menunggu.

Sorotan lampu jalan memancar di tengah  kegelapan malam. Suara angin bertiup pelan-pelan, menciptakan atmosfer yang tenang. Tiba-tiba, sebuah motor sport dengan kecepatan tinggi melintas dengan suara knalpot yang khas. Terdengar suara mesin yang menggelegar di kejauhan,Motor pertama itu melaju dengan cepat, meninggalkan jejak cahaya dari lampu depannya yang menyilaukan.

Belasan motor lainnya mengikuti dengan kecepatan tinggi, dan mengepung motor didepan mereka .Para pengendara motor ini terlihat memakai jaket dengan tulisan "Vagos" di bagian belakangnya.

Anka yang melihat mendegar itu mulai keluar dari mobil dan melihat apa yang akan terjadi.

Pengendara motor yang didepan itu terpaksa berhenti dan membuka helmnya ,dia adalah Liam salah satu teman Alden .

"Geng Vagos sialan !"Umpat Liam setelah melihat siapa yang mengepungnya.

Salah satu dari mereka turun dan menatap Liam remeh"Lo tamat sekarang, Liam," sindir salah satu anggota geng Vagos, dengan tatapan sinis. "Lo ngak akan sanggup melawan kita semua"mereka semua tertawa terbahak bahak melihat Liam yang sepertinya terpojok .

Liam hanya menatap mereka dengan datar ,sebenarnya dia sedikit mabuk sekarang, sebelumnya dia minum di bar , tidak disangka dia akan diserang seperti ini.

"Serang!"

Anggota geng Vagos pun menyerbu Liam secara bersamaan,dua orang berbadan besar melompat maju, melempar pukulan ke arah Liam yang membawa pipa besi berkarat. Liam mengelakkan serangan mereka dan membalas dengan cepat, menghantamkan tinju ke wajah salah satu dari mereka.

Salah satu yang melihat Liam lengah mencoba memukul kaki Lian dengan pipa besi itu

Argghh

Pukulan itu mengenai paha Liam dan membuat Liam tersungkur kedepan, Liam meringis kesakitan,"Sial ! ".

Anggota geng Vagos semakin mendekat, mengerumuni Liam dengan tatapan penuh kebencian. Salah satu dari mereka mengambil sesuatu dari kantong jaket mereka, ternyata sebuah pistol.

Liam yang melihat itu menjadi was-was sekarang, matanya kabur dan kepalanya berdenyut sakit.

"Tolong siapapun"batin Liam berdoa agar ada yang menolongnya, dia berusaha agar matanya tidak tertutup.

Time Traveler ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang