Bab.17

7.3K 646 10
                                    

"Cio kenapa tubuh ini tidak bisa dikendalikan tadi?"tanya Anka.

"Tuan itu reaksi alami pada tubuh Anka yang asli tuan."jawab Cio.

"Berarti trauma Anka separah itu kah?"

"Mungkin tuan apalagi tuan menurun persenan kesehatan dan itu membuat kesehatan tuan akan terganggu."

"Begitu rupanya."

"Nanti jika udah sadar apa gue pura pura lupa aja ya Cio"

Cio hanya menggeleng dalam diam tuannya ini kadang berbicara formal dan terkadang bicara informal seperti memiliki kepribadian yang berbeda beda saja.

"Terserah anda saja tuan"Cio malas menjawab pertanyaan dari anka.

***

Pria nan tampan dan gagah itu memandangi wajah mungil yang sedang tertidur pulas karena obat bius .

"Baby Daddy sudah hukum mereka yang membuat baby seperti ini."ucap Jevan sambil mengelus wajah mungil itu.

Tatapan Jevan beralih pada leher Anka yang kerahnya terbuka sedikit memperlihatkan warna merah disana.

"Daddy juga akan membalas perbuatan anak itu pada baby," sambil mengelus pelan dada Anka.

Cup

Cup

Mencium kening anak itu dengan lembut dan tak lupa dengan pipi gembul nya.

Jevan ikut berbaring dan merebahkan diri memeluk tubuh mungil itu dan imut memejamkan mata, setelah beberapa saat dia pun ikut tertidur.

Beralih pada dua orang yang sedang diikat dengan memperlihatkan punggung yang memerah bercampur darah yang mengering .

"Bang aku ngak mau jauh dari baby bang"ucap El pada Al dengan mata berkaca-kaca.

"Abang juga ngak mau ,tapi ini salah kita,kita harus merenungi nya supaya nanti tidak terjadi lagi."

"Ya bang ,aku ngak rela kalo ngak bisa ketemu baby lagi."

El memang akan manja pada kembarannya saat mereka berdua saja, karena memang sedari kecil mereka saling menjaga dan saling menyayangi.

Tetapi jika didepan orang lain memang mereka akan bersikap datar .

***

Suatu negara yang jauh dari Indonesia .

"Hem anak itu berani sekali dia memasuki orang baru tanpa seizin ku ,apa dia mau mati."ucap seorang pria paruh baya yang masih tegap dan berparas tampan berwajah dewasa.

"Felix siapkan penerbangan ke Indonesia hari ini"perintahnya pada orang yang berdiri dibelakang nya.

"Baik tuan,akan siap secepatnya nya."

Dia hanya memandang datar pada kertas yang menunjukkan identitas dari seseorang.

Kembali pada Anka yang sekarang sudah bangun dan mengerjapkan mata nya.

Nampak disampingnya pria tampan dengan ukiran wajah hampir sempurna itu.

Orang yang dipandangi tahu akan seseorang yang memandang nya dengan intens.

"Puas memandangi wajah Daddy hmmm?"

Tanya nya dengan suara serak khas bangun tidur.

Orang yang ditanya terkejut dan tiba tiba menampar pipi orang didepannya.

Plak.

"Awwsss baby kenapa tampar Daddy?"tanya Jevan meringis , sebenarnya tidak sakit hanya dia saja yang lebay.

Time Traveler ManWhere stories live. Discover now