Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi yang mengoleksi banyak topeng. Baginya, hidup adalah panggung sandiwara yang Tuhan persembahkan.
Men...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Komen tiap paragraf biar kiyod 💍🖤
❥❥❥
+6282151920XXXX Send a picture J, kegiatan kelas gue hari ini foto kelas setelah dari pagi full pelajaran.
Han Jean Athena foto di samping siapa itu?
+6282151920XXXX Dion
Han Jean Siapa Dion?
+6282151920XXXX Teman sekelas gue sama Athena. Awalnya gue ragu mau lapor ini juga atau enggak, karena kita lagi foto kelas. Tapi lo udah warning harus bilang semua yang Athena lakuin tanpa terkecuali. Gue harap lo nggak marah sama Athena, J. Bukan kemauan dia. Kita foto sesuai absen.
Han Jean memperhatikan foto yang dikirim oleh teman sekelas Athena sekaligus mata-matanya. Bahkan ia tidak peduli dengan guru yang mengoceh di depan kelas. Mirisnya, meski guru di depan kelas mengetahui tingkah anak muridnya yang tidak memperhatikan dirinya dan justru fokus pada ponsel, ia tidak berniat menegur atau menghukum Han Jean. Sadar akan kekuasaan yang dimiliki remaja tersebut.
Jari telunjuk dan jempol Han Jean di atas layar melakukan zoom pada foto yang dikirim mata-matanya. Ia memperhatikan lekat-lekat foto Athena yang tersenyum lebar di samping lelaki bernama Dion tersebut. Han Jean mengolah emosinya sendiri, berusaha memikirkan keputusan apa yang harus ia ambil.
Cukup lama cowok itu memandangi layar ponsel. Kedua mata tajamnya tidak berkedip sama sekali.
"This is not a good feeling." Keputusan diambil bersamaan dengan Jean menyadari bahwa apa yang dirasakannya bukan hal menyenangkan.
"Apa, J?" tanya Dio yang duduk di samping Jean. Ia menoleh ke samping mengira Han Jean berbicara padanya.
Bersamaan dengan itu, bel berbunyi. Guru di depan kelas berhenti mengoceh dan mengingatkan untuk murid-muridnya tidak lupa mengerjakan PR yang ia beri. Belum keluar dari kelas, Han Jean berdiri dan menghampiri Bobby yang sibuk membereskan buku-bukunya.
Kaki Han Jean menendang bangku Bobby, sampai membuat satu kelas tercuri atensinya untuk menoleh, termasuk guru di depan. "Lo kenal cowok ini?" tanya Jean memperlihatkan foto Dion kepada Bobby.
Bobby gemetar takut, tubuhnya menciut layaknya ikan buntal yang mengempis usai menggembungkan diri. "Ta- tahu, J. Di– dia mantan anggota OSIS."
"Gimana pun caranya, gue nggak mau tahu lo ajak dia ke atap."
Bobby yang mengeluarkan keringat dingin mendongak menatap Han Jean, "A- atap? Ada apa, J?"
Han Jean berdecak, ia menginjak kaki bobi kemudian menekannya keras-keras. Untuk meringis pun Bobby takut Han Jean semakin kasar padanya. Menginjak kakinya dengan tenang adalah sebuah peringatan terakhir. "Gue ada suruh lo tanya?"
