Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi yang mengoleksi banyak topeng. Baginya, hidup adalah panggung sandiwara yang Tuhan persembahkan.
Men...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WAJIB VOTE sebelum scroll 🩷 komennya juga ya 🧸🩷 happy reading 💋
♪ Blue Salvia - PRYVT ♪ cocok diputar sambil baca part ini 🥹💔
❤︎❤︎❤︎
Pagi-pagi sekali Han Jean pulang ke apartemen karena ada jam kuliah pagi dan harus bersiap-siap. Untuk pertama kalinya, ia malas pulang karena sedang perang dengan istrinya. Biasanya saat membuka pintu, dia akan disambut, tetapi kali ini tidak.
Jean menaiki anak tangga menuju ke kamarnya. Baru beberapa undakan, ia melihat istrinya turun hendak ke lantai satu. Kala pandangan keduanya bersabung, ia mendapati Athena membuang muka acuh. Keduanya berpapasan tanpa bertegur sapa. Han Jean dan Athena sama-sama saling diam.
Memasuki kamar sambil mengumpat, Jean langsung ganti baju tanpa mandi. Dia mengejar waktu untuk sampai ke kampus tanpa terlambat, berbekal cuci muka dan gosok gigi saja. Pagi itu ia juga melewatkan sarapan, berangkat ke kampus dengan perut kosong. Dia tidak mau stress karena pertengkaran hebat mereka, jadi Jean pilih menghindar tidak minta makan kepada istrinya.
Bahkan di kampus ketika selesai mengikuti kelas. Han Jean berinisiatif memperbaiki hubungan mereka dengan menghubungi Athena lebih dulu. Barangkali amarah istrinya mereda saat pagi tadi Jean beri waktu sendiri.
Tangannya merogoh ponsel dari dalam saku, langsung mengirim pesan kepada Athena.
Han Jean : Aku jemput atau enggak? Aku udah selesai kelas.
Istrinya ada jadwal siang, jadi Jean berniat menjemput. Hanya saja sudah lima belas menit dirinya mengirim pesan, Athena hanya membaca tanpa membalas. Alhasil ia tidak menjemputnya karena tidak kunjung ada kepastian Athena mau dijemput atau tidak.
Jean menarik napas, mengembuskannya. Ia beralih mengirim pesan kepada Dio.
Han Jean : Kantin? Gue waktunya makan. Tadi pagi ga dikasih makan sama bini.
Dio : Yang lagi perang nih. Gasss
Han Jean : Ketemu kantin.
Jean beranjak, mengais tasnya. Ia ke kantin fakultas bersama Dio mengisi perut.
Asik makan, tiba-tiba Jean memiliki pikiran kalau dirinya dan Athena memang berjodoh. Ia tak sengaja melihat istrinya masuk ke kantin membeli nachos.
Han Jean ingin sekali memanggil, menyuruh Athena duduk di kursi kosong sampingnya. Tetapi urung kala wajah Athena masih tidak bersahabat saat sadar akan kehadirannya. Dio yang melihat itu tergelak. "Separah apa kalian berantem? Kenapa sampai Athena berani cuekin lo gitu?" tanya Dio.
