Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi yang mengoleksi banyak topeng. Baginya, hidup adalah panggung sandiwara yang Tuhan persembahkan.
Men...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
vote dulu jangan lupa sebelum scroll 🩷 komennya juga ya 🧸🩷 happy reading 💋
❤︎❤︎❤︎
"Kamu ada kelas pagi kenapa nggak bilang?" tanya Han Jean yang berkali-kali mengklakson kendaraan yang menghalangi jalannya.
"Aku lupa," balas Athena menggigit kuku jarinya panik. Ia takut terlambat masuk kelas, mengingat ini hari pertama ia diajar dosen yang minggu lalu tidak masuk kelas untuk perkenalan. Lagi, Athena takut dapat bangku paling depan.
"Tahu gitu aku bawa motor biar bisa lewat jalan tikus." Han Jean kembali menyalip kendaraan lain yang lalu lalang.
Kelas Han Jean sendiri dimulai siang. Meski satu fakultas, prodi yang diambil Jean dan Athena berbeda. Itu kenapa jadwal mereka jarang sama.
Keahlian mengemudi Han Jean tidak diragukan. Athena sampai lima menit sebelum kelas dimulai. Ia memeluk beberapa buku, sebelum turun dari mobil, Athena juga tak lupa cium tangan Jean berpamitan.
Han Jean sampai terbeo saat punggung tangannya benar-benar dikecup Athena. Lelaki itu terpatung selama beberapa saat. Sampai pintu ditutup keras dan menyadarkannya. Diperhatikan punggung Athena yang berlari menjauh. Kala punggung Athena sudah tidak dalam jangkauan matanya, Han Jean berdeham mengalihkan pandangan tepat ke punggung tangannya sendiri. Lesung pipi pria itu nampak, pelan ia berucap. "Kalau gini jadi kayak suami istri beneran."
❤︎❤︎❤︎
Athena mengurangi kecepatan langkahnya saat ia sudah dekat dengan kelas yang akan ia tempati. Athena mengintip sedikit, merasa lega karena belum mendapati dosen berdiri di muka kelas. Ia mengusap dadanya, melanjutkan langkah memasuki kelas. Ternyata tidak hanya keberuntungan yang menghampiri, Athena merasa sial karena bangku tengah dan belakang sudah penuh.
Diletakkannya tas selempang ke atas meja. Kelas dosen kali ini cukup banyak yang mengikuti. Itu kenapa mereka menempati kelas dengan ruang yang lumayan luas. Baru saja pantat Athena hendak mendarat di permukaan kursi, namun tiba-tiba namanya dipanggil.
"Athena!" seru suara itu sekali lagi, buat kepala Athena menengok ke belakang tepat ke asal suara.
Di sana Athena mendapati Eleanor yang mengangkat satu tangannya, bibirnya tersenyum begitu cantik kepada Athena. Mau terkejut, tapi Athena tidak ada waktu. Dia Eleanor yang Athena temui di pesta. Perempuan yang bilang suka Han Jean dan izin secara terang-terangan padanya.
Eleanor kuliah di sini? batin Athena.
"Sini!" tangan Eleanor menepuk bangku di sebelahnya yang kosong.
Karena hal itu, Athena dapat atensi seluruh kelas, terutama yang sedang mengerubungi Eleanor entah ada urusan apa. Kikuk, Athena melangkah mendekati Eleanor di belakang kelas. Saat merasa bisa meraih Athena, Eleanor menarik tangannya kuat-kuat sampai Athena jatuh terduduk di sampingnya. "Gue udah siapin kursi ini buat lo," ucapnya.
