8. Gang

281 32 23
                                    

Untuk yang ke seratus tujuh puluh satunya demi Won Husen yang mukanya mirip Cha Eun Woo, Hyunsik rasanya pengen bakar bumi aja.

Bisa-bisanya si Mobut (Motor Butut) miliknya malah mogok ditengah jalan. Mana pas itu belakang motornya ibu-ibu semua. Di maki-maki lah si Hyunsik sampe enek banget denger ceramahan tu ibu-ibu.

Dan sekarang langit kayaknya gak bersahabat banget sama Hyunsik. Setelah tadi hujan terus sekarang malah mulai gelap mana posisi Hyunsik masih jauh dari rumahnya.

Pengennya sih ke bengkel, tapi masalahnya uang yang kemarin bekas si Mobul sakit aja belum lunas ke tetangganya, masa sekarang harus pinjem lagi?

Dan berakhir lah dia yang harus dorong motor. Taik emang.

Setelah ke sekian gerhana matahari yang terlewatkan, Hyunsik akhirnya memutuskan untuk beristirahat dulu di pinggir jalan. Dia haus, tapi sial banget pas tadi minuman soda miliknya malah jatoh karena dia kaget waktu ada kecoa di jok belakang motornya.

Kayak, apaan banget sih tu kecoa pake nebeng di jok belakang mana gak bilang-bilang lagi.

Pas lagi santai-santainya menikmati kesunyian malam yang sukses bikin bulu keteknya merinding, dia dikejutkan oleh seorang pemuda yang nabrak dirinya dari belakang (lebih tepatnya kesandung kakinya yang lagi selonjoran terus jatoh nimpa mobut miliknya).

Mampus tambah rusak dah tu motor.

"Shhh.." ringis pemuda itu pelan. Sialan, udah mah dikeroyok, terus dikejar preman, eh sekarang malah jatoh nimpa motor orang lain. Taik emang.

"Aduh duh.. mobut! Yaampun Nak, naas banget hidupmu di dunia ini. Dikit-dikit tabrakan, dikit-dikit pingsan dijalan, eh sekarang malah terguling dengan tidak estetik di trotoar" Hyunsik bersimpuh di samping motornya, pura-pura sedih biar bisa minta ganti rugi ke yang nabrak motornya.

Sedangkan si pelaku penabrakan cuman natap datar si korban, lagian diliat dari ujung sedotan pun si Hyunsik emang bener-bener keliatan banget boongnya. Bukan aktor sih, mon mangap.

Seketika si pelaku kejahatan menyadari sesuatu, "Eh, kak Hyunsik?" tanya nya.

"Hmm?" Hyunsik menoleh, "LEX?!"

"Bah, lu ngapain malem-malem disini nyet?" tanya Hyunsik.

"Eh, harusnya gue yang tanya kayak gitu. Kakak ngapain duduk di pinggir jalan? Diusir dari rumah?"

"Sembarangan! Motor gue mogok noh!"

Tiba-tiba datang segerombol orang berlarian sembari membawa senjata ditangannya. Buru-buru Lex menarik Hyunsik untuk bersembunyi di celah antar rumah yang untungnya ada di dekat tempat duduknya Hyunsik tadi.

"Lex--"

"Sstttt!! Jangan berisik!"

Demi apapun jantung Hyunsik sekarang menggila banget waktu ngeliat beberapa orang yang bawa golok bahkan samurai ditangannya. Dan otaknya terus berputar hal-hal negatif, kayak mereka siapa? Kenapa Lex sembunyi dari mereka? Jangan-jangan Lex punya musuh? Ah tapi gak mungkin sih. Atau mereka renternir? Yang lebih parah, jangan-jangan mereka para Yakuza atau Mafia yang sedang memburu Lex?

Hyunsik mendongkak melihat wajah Lex. Dia dengan rambut berantakan, mata yang menghunus tajam, dan beberapa luka lembam dan aliran darah kering yang sudah berbaur dengan keringat sukses membuat Hyunsik makin penasaran.

Lex, siapa kamu? Dengan posisi sedekat ini Hyunsik jadi bisa melihat pria pembalap waktu itu di diri Lex.

Ia tak mungkin lupa, bahwa tatapan mata mereka sekarang terlihat sangat sama. Sangat dingin hingga mungkin bisa membekukan seluruh tubuhnya dalam sekali pandang.

"Lari kemana tu bocah songong?" Si pemegang samurai berdecak kesal melihat mangsanya yang kabur, ini semua gara-gara temen gobloknya yang tadi pake kesandung nimpa dirinya. Mana temennya udah kayak dosa dunia lagi, berat banget.

"Gak tau. Eh ada motor!" ujar yang lain kala melihat motor mengenaskan yang tergeletak tak berdaya di jalan.

"Jelek banget tu motor, kayaknya maling juga mikir dua kali sih kalo mau nyolong tu motor" ucap yang lain membuat Hyunsik menatap datar para preman itu.

Sialan! Motornya jelek-jelek gitu bisa mendadak punya kekuatan super kalau lagi kepepet. Ya Walaupun emang suka mati-nyala mati-nyala kalau diajak ngebut.

"Kayaknya dia lari ke arah sana deh!" intruksi pemuda paling waras yang memegang balok pada teman-temannya.

"Ayo kesana!"

Setelah dirasa cukup aman, Lex menoleh pada kakak kelasnya, berniat mengajak untuk keluar dari kesempitan yang membuat mereka terhimpit kayak rambut-rambut di ketek miliknya.

Dan dua detik. Hanya dua detik Lex terpesona oleh wajah tampan kakak kelasnya. Begitu indah dan menawan bagai polesan surga yang dikirim ke bumi fana ini untuk mengobati setiap luka yang terbuat di alam dunia.

"Lex?"

"A-ah iya. Kayaknya sekarang udah aman. Kita keluar!"

"Hah" Hyunsik menghela nafas pelan. Sumpek banget cuy.

"Maaf ya, kak. Tadi Lex narik kakak gitu aja" ucap Lex.

"Iya, gapapa. Btw emang lo punya masalah apa sama preman tadi?" tanya Hyunsik

"Eeeee... Itu. Tadi gue gak sengaja nendang kaleng karena lagi kesel, terus kena kepala salah satu dari mereka deh" jelas Lex.

Mata Hyunsik memicing curiga. Tapi inget kata netizen, orang ganteng mah bebas. Dan Hyunsik mengakui bahwa kata-kata itu memang terbukti benar.

"Ouh iya kak. Kakak malem-malem gini masih diluar? Ngapain?"

"Gue tadi habis ada keperluan, terus pas pulang ni mobut malah mogok padahal baru aja masuk bengkel. Huft, akhirnya gue dorong deh sampe udah malem gini" jelas Hyunsik.

"Btw, Lex. Motor gue tambah ringsek tuh karna ketimpa badan lu. Boleh lah ganti rugi"

"Aduh kak, lagi gak punya duit nih"

"Lah, katanya orang tua lu kaya raya Lex"

"Yang kaya mah orang tua gue kak, gue mah apa atuh, gini we masih jadi pengemis yang suka ngadah tangan ke orang tua"

"Ya elah, dikit kok. Cuma 200 ribu"

"Astaghfirullah, mahal banget kakT^T"

"Ck, yaudah gue kurangin dah. 300 ribu gimana?"

"Lah itumah nambah kak"

"Yaudah sih itung-itung membantu orang yang sedang dilanda musibah"

"Huft, iya deh" pungkas Lex, menerima takdir bahwa 
uang 200 ribu miliknya akan segera berpindah tuan pada kakak kelasnya.

"Loh, kak Hyunsik?"

...

Tebak-tebakan, yang ngomong diakhir itu Davin, Leo, Zayyan, atau Sing?

Yang bener nanti dikasih uang  Rp.1.000.000,00 yang akan dipotong habis buat pajak^-^









Lex || XodiacTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang