16. Taman

163 26 8
                                    

Hyunsik mendudukkan dirinya di bangku taman dengan perasaan lelah. Seharian berjalan menikmati kulineran dan tempat-tempat aesthetic untuk berfoto ternyata sangat menguras tenaganya.

Hyunsik merasa tubuhnya terbakar, seolah matahari yang bersinar hanya menyinari dirinya saja dengan panas yang membakar kulit, seolah angin yang berhembus seakan pergi menjauh darinya yang membutuhkan hawa dingin, dan sepertinya seorang pemuda tidak akan pernah berhenti memeluknya hingga puas dan mati.

"Sing, lepas dong anjir!" Hyunsik mengerang pelan, memberontak dari dekapan Sing yang menambah hawa panas bagi kulitnya.

"Lo mah pilih kasih! Giliran Leo sama Davin dimanja, lah gue malah dianak tirikan" cibir Sing.

"Ya lu gak tau situasi meluknya tolol! Lagi panas gini malah pelukan"

"Hyunsik anjing!"

"Heh!"

Sing melipat tangan di dada. Hari ini dia udah capek-capek ngeluangin waktu dari pagi sampe sore cuma buat main sama Hyunsik. Udah lama dia gak ketemu karena gak satu sekolah, dia kangen sebenernya tapi jangan di sebutin ya, Sing kan tsunade .

Tiba-tiba Sing merasakan elusan di kepalanya. Dia mengerjap pelan, kemudian memalingkan wajahnya. Hyunsik bahkan bisa melihat telinga Sing yang merah merona.

"Udah belum ngambeknya?"

"Belom"

"Yaudin lanjutin aja, gue mau beli es krim"

"Pengen"

"Kan lagi ngambek"

"Udah ilang ngambeknya. Yuk beli es krim!"

Berasa jalan sama cewek ya bund, beneran dah.

Mereka berjalan beriringan, menatap langit tak berawan yang membentang luas, menatap para pedagang yang melayani pembelinya, juga menatap anak-anak yang asik berlarian dengan wajah ceria tanpa khawatir orang tua mencari mereka.

"Pengen deh balik lagi jadi anak kecil. Kayaknya kalau bisa gue bakal ngelakuin semua hal, semua permainan yang belum pernah gue mainin dulu" celetuk Sing.

Hyunsik merangkul Sing, "Lo masih tetep jadi anak kecil di mata gue"

"Anak kecil mana yang jauh lebih tinggi dari orang dewasa?" ejek Sing.

"Gue geprek ya lu!"

Mereka berbelok menghampiri penjual es krim yang tampak di kerumuni karena memang cuaca hari ini panasnya bukan main, suatu pilihan yang tepat bagi masyarakat untuk membeli makanan dingin itu.

Hyunsik menggeleng saat melihat Sing yang menerobos antrian dengan tubuh bongsornya. Gak tau malu emang tu anak. Dimarahin sama pembeli lain juga percuma, orang dia gak peduli sebagian gak ngerti umpatan dalam bahasa Indonesia.

Hyunsik menoleh saat merasakan tepukan di pundaknya. "Lex?"

Lex tersenyum, "Beli es krim juga kak?"

"Heem, sama Sing"

Tak lama kemudian Sing datang membawa dua es krim di tangannya. Dia melirik sinis Lex yang asik bercengkrama dengan Hyunsik. Hari bahagianya harus pupus karena si pengganggu itu. Menyebalkan.

"Hai, Sing!" sapa Lex.

"So akrab lu!"

Lex tersenyum seperti biasa, tidak merasa terganggu dengan sarkasme yang terus dilontarkan Sing padanya.

Sedangkan disisi lain Hyunsik menatap keduanya aneh. Entah kenapa akhir-akhir ini dia sering ngeliat Lex sama Sing berantem mulu. Ya.. emang dari dulu juga gak pernah akur, tapi belakangan ini suasana di sekitar mereka kerasa jadi makin keruh.

"Kalian kenapa sih? Ribut mulu perasaan" tanya Hyunsik.

"Gak tau. Salahin si Lex tuh! Tampangnya doang plus tapi kelakuan minus!"

Lex mendelik, sialan emang Sing. Tu anak diantepin malah makin ngelunjak. Lex dan Sing saling melempar tatapan tajam yang tentu disadari Hyunsik.

"Gimana kalau kita makan aja. Gue liat tadi ada penjual sate" ajak Hyunsik.

"Bagus tuh, sekalian gue mau minta tusuk satenya" Tangan Sing bergerak seakan menusuk telapak tangannya sendiri.

Hyunsik menggaruk kepalanya yang pusing tujuh keliling, empat tanjakan, dua belokan. Bingung sama dua anak-anakan yang terus melempar tatapan permusuhan walaupun Sing terlihat lebih kentara.

"Kalau kalian tetep kayak gitu gue pulang nih" ancam Hyunsik.

Sebuah ancaman yang sangat ampuh hingga membuat keduanya terdiam. Hyunsik memperhatikan keduanya, Lex tetap tersenyum manis hingga matanya hilang seperti biasa, lalu Sing...

Dia terlihat lebih menakutkan dari biasanya. Kalo biasanya tampang Sing tuh kayak brandalan cap badak tapi gak bikin sejuk tenggorokan. Nah kalo sekarang, Sing jadi kayak rokok yang dapat membunuhmu.

"Selamat makan!"

"Punya Lex manis loh kak, cobain deh" Lex menyodorkan setusuk sate ke hadapan Hyunsik yang pasti langsung di tepis indah oleh Sing.

"Caper lu!"

"Kenapa emang? Cemburu ya?" Agaknya Lex lama-lama tersulut emosi juga. Ia yang awalnya hanya diam jadi berbicara dengan nada yang menantang.

Alis Sing menukik tajam, Sialan! Kayaknya si Lex ini berniat merebut kakaknya, tidak bisa dibiarkan. Begini nih, ciri-ciri orang yang halal buat di hempas dari dunia.

"Lo!!"

"Apa?!"

Acara makan berjalan seperti saat mendaki gunung, banyak rintangannya. Lex sama Sing tidak ada yang mau mengalah. Pun Hyunsik yang malas dan lelah untuk sekadar memisahkan keduanya.

Biarlah, lagipula kan banyak yang bilang kalau benci bisa berubah jadi cinta.

Kita tunggu saja benih-benih cinta diantara Lex dan Sing.

"Duh, Lex ke kamar mandi dulu ya" Lex pergi sambil memegangi perutnya.

Kalau dari ciri-ciri nya sih, kayaknya si Lex sakit jantung.

"Mampus!" teriak Sing.

"Heh, masih di tempat umum!" tegur Hyunsik.

Atensi Sing sepenuhnya teralih pada Hyunsik yang asik memakan es dawet. Kalau dilihat-lihat... lucu juga walaupun Sing tentu saja berkali-kali lipat lebih lucu, gemesin, imut dan yang lainnya.

Eh, Leo sih yang paling gemesin.

"Kak!" panggil Sing membuat Hyunsik menoleh kaget. Sebuah keajaiban dunia Sing mau manggil dia kakak, duh Hyunsik jadi terharu.

"Ya?" Hyunsik menatap Sing dengan lembut.

"Sing sayang loh" ucap Sing.

Hyunsik menyeringai, "Sayang siapa?" godanya.

"Sayang... ya sayang pokoknya"

"Iya sayang siapa?"

"S-sayang kak Hyun" cicit Sing dengan wajah memerah membuat Hyunsik gemas bukan main.

"Kak Hyun juga sayang sama Sing" balas Hyunsik walaupun sebenernya jijik banget nyebutnya. Kayak, mereka ini cowok loh T^T

Senyum manis di wajah Sing bangkit, "Kalau gitu jauhin Lex ya"

"Eh? Kenapa?"

"Gapapa jauhin aja"

"Ya gak bisa dong, kan harus ada alasannya"

"Ck, Hyunsik si Lex tuh---"

"Kalian gibahin gue ya?"

"Bangsat!"

Lex || XodiacWhere stories live. Discover now