17. Depan Sekolah

279 25 13
                                    

Update dari chapter 16, takut kalian lupa sama chapter terakhir dua minggu lalu. Nggak bisa dibilang double soalnya minggu lalu gak update. Besok ajalah gue update lagi.

...

"Tau gak?"

"Nggak"

"Ouh, sama kalau gitu"

Seketika Gyumin mandang Wain aneh. Ini kutub Utara kenapa dah? Gak tau sih, tapi kalau diliat akhir-akhir ini tuh Wain tiba-tiba aja jadi random, gak jelas, dan suka senyum-senyum sendiri kayak ODGJ.

"Lu kenapa dah Wain? Salah makan obat?" tanya Gyumin.

Sedangkan Wain sendiri sedang senyum-senyum gak jelas kayak masa depan kalian, "Keterlaluan banget! Gantengnya kelewatan" gumam Wain.

Kelakuan Wain emang membuat orang lain khawatir. Dengan gesit Zayyan berdiri di samping Wain, meletakan tangannya yang telah dilumuri jampe-jampe yang baru saja dikeluarkan dari mulut manisnya ke dahi Wain.

"Istighfar, Wain!"

"Subhanallah"

Leo menatap bingung, "Gimana? Berhasil?"

"Tambah gila, Yo"

"Alhamdulillah. Yuk syukuran atas hilangnya kewarasan Kak Wain!" ajak Davin.

"Ngaco! Lagi kasmaran kali" ucap Hyunsik.

"Seorang Wain? Kasmaran? Gue penasaran cewek sial mana yang disukain sama Wain?" Gyumin melihat sekelilingnya, melihat cewek-cewek cantik yang sedang mengantri membeli makanan.

Namun seketika tingkah Wain kembali mengejutkan mereka, ia menahan nafas dengan pandangan yang terpaku pada satu sudut Kantin. Dua orang, ada dua orang yang sedang mengobrol sambil menunggu antrian.

"L-lo suka sama si Cici?" tebak Hyunsik dengan mata yang bergetar.

"Wain, sumpah demi apapun. Walaupun gue gak terima tapi lo itu salah satu jajaran siswa tampan sekolah setelah Yeonjun sama Heeseung. Pliss, masa lo suka sama cewek culun macam dia?!" protes Gyumin.

"Emang cantik sih" celetuk Leo membuat semuanya kaget.

"Mata lo katarak Yo! Diliat dari Puncak Gunung Everest pun si Cici gak bakal berubah jadi cantik" protes Gyumin.

"Astaghfirullah... sesungguhnya setiap wanita itu cantik dengan cara mereka sendiri. Mungkin Wain melihat apa yang tidak bisa kita lihat dari Cici" ucap Zayyan.

Leo berkerut, "Beneran cantik kok. Dia tinggi, ramping, kulitnya putih, dan senyumnya manis. Dia keliatan cantik, ganteng, imut, gemesin, tapi juga polos disaat yang bersamaan. Dia indah dengan cara yang berlebihan" jejer Leo.

"Cici pendek Yo. Yang tinggi mah tuh si Kak Beomsoo di sebelahnya-- eh? Yo, lu salah liat anjir!" Davin memukul kepala Leo, kesel dia tuh.

"Gila kali lu, masa cowok dibilang cantik!" tukas Gyumin.

"Cantik kan kata universal, jadi apapun bisa dibilang cantik termasuk laki-laki" ucap Leo.

"Gue pergi" Wain beranjak dari tempat duduk, meninggalkan teman-temannya yang masih penasaran dengan orang yang disukai si manusia kutub itu.

"Kayaknya cuma Kak Wain yang punya gebetan" ucap Davin setelah Wain menghilang dari pandangan.

"Maaf ya Dav, tapi gue punya Mbak Mira tercinta" ucap Hyunsik.

"Lu mah sukanya janda kak" cibir Gyumin.

"Janda lebih menggoda, bro" jelas Hyunsik.

"Terserah sepuh aja, deh. Gue mau cabut" Davin berdiri dari duduknya.

"Lah, kemana lu bocil? Masih jam sekolah!" tanya Hyunsik.

"Hehe... biasa lah, gue mau ke tongkrongan" Davin melambaikan tangannya.

"Hati-hati dijalan Dav, jangan ngebut" ucap Hyunsik.

"Pake motor sendiri jangan nyolong punya orang lu!" tambah Gyumin.

"Vin, hati-hati! Awas rodanya muter!" Abaikan perkataan Leo.

"Jokes bapak-bapak lu pake, Yo" cibir Zayyan.

"Iya kan nanti aku bakal jadi anak dari ayah-ayah kita"

"Si goblok kebalik!"

"Maklum, anak Hongkong. Sodaranya Kong Guan"

"Lah, Kong Guan dari Hongkong emang?"

Tiba-tiba suara ribut terdengar, orang-orang mulai membuka Handphone untuk melihat berita terbaru. Dan hal itu pula yang dilakukan Hyunsik.

"TAWURAN ANTAR PELAJAR TERJADI DI PERTIGAAN DEKAT PUSKESMAS CIBATU. DI DUGA PELAKU TAWURAN ADALAH PARA SISWA DARI SMA DAN STM YANG MEMANG SELALU BERMUSUHAN"

"Buset langsung burem mata gue liat tulisannya kapital semua"

"Anak-anak STM tuh suka banget bikin masalah sama sekolah lain, ya?"

"Dulu kan mereka juga pernah ribut sama sekolah kita"

"Siapa sih ketuanya?"

"Ketuanya Seonghwa, brandalan berwajah sangar yang sial skil nya jago banget dalam bertarung ataupun praktek belajar"

"Katanya sih geng itu tuh musuhan banget sama SMA sebelah yang ketuanya Hyunjin. Huft... untung aja sekolah kita gak ada masalah sama kedua geng itu"

"Bersyukur banget Ketua OSIS sekarang si Lex. Walaupun tegas dan disiplin banget, tapi memang akhir-akhir ini jadi jarang ada masalah di sekolah ataupun di luar sekolah"

"Pantesan Wain buru-buru pergi, ada masalah ternyata" ujar Zayyan.

"Tapi kan yang tawuran sekolah lain, kenapa OSIS kita juga ikutan panik?" tanya Leo.

"Waspada aja sih. Si Lex tuh, orangnya emang kayak gitu. Sekolah lain ada masalah dikit aja dia langsung cari tau terus kasih cara pencegahan biar sekolah kita nggak kayak sekolah yang lain" jelas Gyumin.

"Terlalu mendalami peran sebagai Ketua OSIS"

Mereka semua tertawa, tertawa  akibat rasa minder yang tiba-tiba datang setelah melihat sosok Lex. Sosok yang begitu disegani hingga hampir menyamai guru, sosok yang begitu cerdas dengan segala ide brilian yang keluar dari otaknya. Terlalu mewah untuk disebut Pahlawan, tapi juga akan terlihat tidak tau diri jika kita hanya menyebutnya Siswa Istimewa.

Memang hanya gelar Ketua OSIS yang pantas bersanding dengan nama Lex dibawahnya. Jika kalian ingin meminta satu kata yang mencerminkan seorang Lex, maka Gyumin akan menyebutkan kata "Sempurna"

Tampan, mapan, pintar, cerdas, cerdik, berwibawa, dan sangat disegani oleh siswa maupun guru-guru di sekolah. Tidak terlalu lebay, tapi mungkin jika dibanding dengan tokoh "Si Kancil Yang Bijak", Lex berada satu level di atasnya.

Jika kalian berniat bertanya pada Davin tentang Lex, maka ia akan bilang bahwa Lex adalah manusia kedua setelah Zayyan yang selalu mengingatkan untuk Sholat. Abaikan adzan yang berkumandang, soalnya orang-orang suka pake hasil rekaman di handphone terus di sebarin pake spiker masjid, jadi gak termasuk manusia walaupun yang rekaman suara adzannya emang manusia asli.

Masih penasaran? Coba tanya sama Leo! Dia pasti jawab Lex itu orang yang jauh dari kata pelit. Orangnya royal banget dan sangat cocok buat jadi kandidat teratas yang mendapat gelar "ATM berjalan"nya Yayah Hyunsik.

Kalau kata Zayyan mah si Lex tuh sahabat dia. Mereka punya beberapa kesamaan yang membuat kecocokan lebih terasa. Tapi itukan pandanga Zayyan, padahal di otak Lex kan cuma kepikiran Hyunsik, Leo, sama Davin minus Sing.

Nah dan sebagai manusia yang hampir 11 jam selalu sama Lex, Wain cuma mau bilang kalau Lex itu kayak Harimau biar keliatan keren dan mirip kayak raja hutan. Jangan tanya kenapa gak milih Singa, ya masa Lex brewokan?

Tapi kalau kata Sing, Lex itu kayak bunga bangkai. Udah tau bau tapi tetep dilindungi.

Kalau Author sendiri liat Lex kayak Bunglon. Jadi hijau bisa jadi coklat juga bisa, dan itu cuma butuh beberapa detik aja.

Hebat kan?

...

Di Cibatu gak ada yang namanya tawuran apalagi geng motor. Disini nyaman dan tentram bahkan yang bolos sekolah pun gak ada (gak ketahuan maksudnya) hehe...

Lex || XodiacWhere stories live. Discover now