Kehidupan tiga saudara sepupu yang harus tinggal dalam satu atap, Satya, Rangga dan Juan. Mereka adalah ahli waris dari bisnis keluarga Wardana.
Takdir membawa Satya bertemu dengan Rima, sikap dinginnya sempat membuat Satya kesal. Devan, sahabat Jua...
Prima tersenyum kecil, memori di kepalanya memutar kejadian kemarin. Dia tak menyangka semuanya akan berjalan dengan baik dan secepat itu. Sambutan yang mereka berikan berhasil membuat syok keluarga Hilmar.
"Lagi seneng ya?"
Prima menggeleng spontan, melihat Satya melahap es krim cokelat. Prima terkikik geli saat melihat sisa es krim di sudut bibir Satya, yang tak disadari pemuda tersebut.
"Kenapa ketawa?" ucap Satya, merasa Prima merahasiakan sesuatu.
Prima mengulurkan tangan, mengusap es krim tersebut pelan.
"Makannya jangan kayak anak kecil," ucap Prima setengah berbisik.
Yang tak Prima sadari, tubuh Satya spontan menegang akibat perlakuannya tadi. Bukankah kalau di film-film, justru lelaki yang melakukan hal seperti itu? Satya menatap Prima, tak percaya. Percaya atau tidak, hatinya melambung dan jantungnya ingin meledak.
Prima menaikkan alis saat menyadari Satya menatapnya terus-terusan. Merasa jengah Prima menyikut perut Satya. "Kenapa sih?"
Perhatian ekstra Prima barusan membuat Satya semakin menyayanginya. Ditambah lagi Prima menempel terus di sampingnya.
"Satya."
Prima dan Satya sama-sama kaget mendengar panggilan itu. Prima melirik Satya, dan pemuda itu melakukan hal yang sama pada Prima.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tina.
Prima menahan napas saat gadis itu mendekati Satya, menarik tangan Satya manja, membuat Satya berdiri.
Prima menghela napas berat. Satya selalu saja seperti itu, tak bisa menentukan dengan siapa dia lebih nyaman. Bukan apa-apa. Lama-lama Prima jenuh dengan sikap abu-abu Satya.
Oh! Masih ada yang membuat Prima menghela napas. Kehadiran gadis yang menemani Tina: Mika. Dia berdiri agak jauh, terlihat tegang saat berpandangan dengan Prima.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Prima terus menatap tajam Mika. Siapa sebenarnya mantan pacar Mika yang ada di antara keempat temannya? Dia terus berpikir. Bukankah kejadiannya sudah lama? Berarti lelaki itu pernah tinggal di Bali?
