Membujuk Jennie

1.1K 118 14
                                    

Mereka sudah sampai dirumah Jennie, Jisoo keluar lebih dulu untuk membukakan Jennie pintu. Lalu Jisoo pindah lagi ke kursi belakang dimana ada barang belanjaan Jennie.

"Tumben loh Mommy ngga ngabarin aku kalo mereka mau pergi tapi malah ngabarinnya kekamu "

Mereka sudah jalan menuju pintu rumah Jennie.

"Mungkin Mommy ingatnya sama aku " Jawab Jisoo acuh. Mendudukan pantatnya disofa dengan belanjaan Jennie yang disimpan dilantai dekat sofa.

"Maksudnya apa coba? Mommy mau ganjen gitu? " Jennie mendengus kesal.

"Apasih kamu mulai ngga jelas lagi " Jennie selalu posesif sama Jisoo. Bahkan Mommynya juga bisa kena kalo penyakit posesifnya sudah kambuh, Cukup Jennie cemburu sama orang lain Jisoo masih wajarkan tapi kalo sampe Jennie cemburu sama Mommy sendiri Jisoo sudah tidak habis pikir.

"Yaudah sih ngga usah marah " Jennie duduk memeluk Jisoo dari samping, "Buka deh jaketnya ngga panas pake jaket gini didalam rumah "

"Alasan " Ujar Jisoo tapi tetap membuka jaketnya.

Jennie tersenyum antusias, Jisoo dengan kaos polos adalah kesukaan Jennie, "Eh Sayang kita udah ciuman apa belum sih hari ini? " Tanya Jennie secara spontan.

Jennie berpindah duduk dipangkuan Jisoo.

Saat ingin mencium bibir kesukaanya Jisoo menahan bibir Jennie yang tinggal beberapa senti lagi sampai pada bibirnya.

"Aku mau ngomong sesuatu "

Jennie mendengus kesal. Hal penting apasih yang mau Jisoo bicarakan sampai adegan ciuman mereka harus dihentikan.

"Mau ngomong apa? "

"Ini soal lomba nanti " Jisoo belay pipi Jennie yang seperti mandu.

Oh Lomba. Lomba! Astaga jennie ingat dia akan memberikan pelajaran pada Jisoo yang dengan bodohnya menyatukan Jennie dengan musuh terbesarnya.

"Yak!! Kenapa kamu nyatuin aku dengan Rose!! Kamu taukan aku sama dia musuhan!! " Jennie terus memukul bahu Jisoo.

"Aww~Sayang sakit. Denger dulu "

Kedua tangan Jennie sudah Jisoo kunci tidak ada lagi pergerakkan dari Jennie. Jennie meringis.

"Denger dulu makanya "

Jisoo melepaskan tangan Jennie yang ditahan lalu mengelusnya karna tangannya itu terlihat merah, Jennie yang memang sangat putih itu jika disentuh sedikit bisa langsung merah.

"Pertama. Aku milih kamu jadi ketua team Dance itu karna aku percaya sama kamu. Aku percaya jika kekasihku ini bisa diandalkan, Kekasihku bukan seperti yang orang-orang tau. Bukan gadis nakal, Bukan gadis pembuat onar dan bukan Cegil yang terkenal disekolah. Yah, Walau yang mereka semua katakan memang fakta "

"Dengar Sayang. Kamu adalah Kim Jennie. Gadis cantik yang punya pesona, Gadis yang punya talenta, Gadis yang bisa membuat semua orang hanya bisa melihat kearah mu "

"Aku takut ngga bisa seperti ekspektasi kamu "

"Sejak kapan? Sejak kapan kekasihku insecure kaya gini? " Jisoo elus rambut Jennie.

"Sayang! Aku kalo disuruh bersaing sama cabe-cabeanmu aku mau! Tapi Ini lomba antar sekolah se Korea loh!! Aku kalo gagal nanti gelar Cegil aku tercoreng "

Jisoo tertawa keras, Kekasihnya ini sangat lucu. Dibanding harga dirinya Jennie lebih takut jika gelarnya sebagai Cegil Premium tercoreng.

"Udah ngak usah pikirin menang kalahnya. Aku ngak nuntut kamu supaya menang Sayang, Asal kamu ikut ajah aku udah bangga banget sama kamu"

Romansa SMAWhere stories live. Discover now