TUJUH

1.1K 46 4
                                    

Ebook Sorry my son sudah ready. Bisa beli dan donwload di playbook.

 Bisa beli dan donwload di playbook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---*---

Peringatan. 21+

Neymar melirik kearah samping kanannya. Lelaki itu mendesah lelah melihat Nara yang ternyata sudah tidur.

Nara tidur dengan posisi yang menyedihkan, kepala  terjatuh dan menunduk ke depan. Neymar yakin, di saat wanita keras kepala dan lelet di sampingnya  bangun, pasti lehernya akan sakit dan dia akan merasa pusing.

"Cih, aku tak akan peduli padamu kali ini, jalang."decih Neymar sinis. Sudah memutus tatapannya pada Nara.

Dia tidak akan memperbaiki posisi tidur Nara dan tidak akan memberikan  lengannya pada wanita itu.

Neymar menatap kosong pada pohon-pohon yang berdiri rimbun di sepanjang jalanan.

Nara membuat dia kesal. Entah ada apa di apartemen. Nara terlihat berat hati meninggalkan  tempat tinggal mereka. Berat hati untuk ikut dengannya.

Maka dengan kejam, ya... Neymar sangat sadar, kalau dia amat kejam tadi. Dia menarik kasar tangan Nara sampai   sendi wanita itu terdengar bunyi. Neymar sempat khawatir, tapi melihat tidak ada raut sakit di wajah Nara yang di saat mereka sudah masuk ke dalam lift. Tatapan Nara masih ada pada pintu apartemen yang sudah dia tutup dan kunci.

Rasanya Neymar ingin membakar unit apartemennya. Karena unit sialan itu, Nara tidak  mau dan terlihat berat hati mengikuti dan menemaninya.

"Cih, tidak makan sepanjang hari, tidak akan membuat kamu mati kan, Nara?"tanya Neymar pada Nara yang jelas tidak akan mendengar pertanyaannya. Bodoh. Umpat Neymar dirinya sendiri.

Wajah Neymar muram di saat dia ingat, saking kesalnya. Makanan yang ada di tangan kanan Nara, dia renggut lalu membuangnya. Jadi, sudah pukul 11 siang saat ini, Nara belum makan apa-apa.

Dan mereka akan tiba ke tempat tujuan sekitar 2 jam lagi. Masih cukup panjang. Dan Neymar berharap, Nara tidur  sampai mereka tiba. Agar di saat wanita itu bangun dia bisa langsung makan nanti.

Ck. Batin Neymar berdecak. Lihat lah, rasanya susah untuk tidak peduli pada wanita yang ada di sampingnya. Sudah menemaninya selama 10 tahun, sudah menghangatkan ranjangnya juga walau selama 10 tahun, dia tidak melulu ada di samping Nara.

Nara yang sudah merubah posisi tidurnya. Dari kepala terjatuh ke bawah, kini wajah Nara sudah mendongak.  Mulut sedikit terbuka. Kepala bagian belakang bersandar sepenuhnya pada sandaran kusri penumpang.

Dan Neymar tercekat, di saat dia melihat kearah mata Nara. Kedua mata Nara mengeluarkan bulir air mata yang cukup besar.

Nara menangis?

Sorry my sonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang